Dia Hanya Mengingatku

Bisa Tertular



Bisa Tertular

0Wen Qiao pamit untuk meninggalkan tempat ke mereka semua, lalu dia digandeng oleh Fu Nanli keluar dari ruangan. Wen Qiao memandang wajah Fu Nanli yang muram, dia bisa merasakan suasana hati Fu Nanli yang sedang tidak bagus.     

Selepas mereka pergi, Fang Baoyin berdiri di samping He Yan dan berbisik, "Apakah Shang Fan dan si rubah itu memang memiliki hubungan khusus?"     

He Yan hanya tersenyum sinis tanpa mengucapkan sepatah katapun.     

"Aku kira pasti Tuan Muda Fu kepikiran masalah itu, tadi selesai makan, dia terlihat tidak tersenyum sedikit pun." Imbuh Fang Baoyin.     

He Yan hanya tersenyum.     

Tanpa diduga pria itu marah dan cemburu, itu menandakan dia peduli kepada Wen Qiao.     

Fu Nanli menyuruh Wen Qiao masuk ke dalam mobil.     

Fu Nanli sangat menjaga martabat kekasihnya di depan umum. Sama halnya dengan kejadian di Munich, ketika He Qian memberikan bukti kepadanya bahwa Wen Qiao memiliki suatu hubungan khusus dengan Zhuang Yan, dia mengatakan bahwa dia sudah mengetahui semua itu. Ketika kembali ke kamar, barulah dia mengintegrasi kekasihnya itu.     

"Uhm…" Fu Nanli mencium bibir Wen Qiao.     

Masuk angin yang sedang dialami Wen Qiao menyebabkan dia kehilangan kesadaran, tetapi ciuman pria ini begitu jelas terasa dan sangat mendalam.     

Tiap kali suasana hati pria ini sedang jelek, dia pasti dicium dengan kasar, tidak sesuai dengan karakternya sebagai seorang Tuan Muda.     

Di akhir ciuman, Wen Qiao merasa bibirnya lecet, dan dia baru tersadar, "Kamu bisa tertular masuk anginku."     

Fu Nanli menggenggam tangan gadis itu, jari-jari tangan mereka saling bertautan. Wen Qiao ditahan hingga dia tidak bisa bergerak. Dalam cahaya lampu yang berkedip-kedip, wajah pria ini terlihat muram dan berkata, "Apa benar kamu masuk angin karena belajar hingga larut malam?"     

Dari nada suaranya, kedengarannya dia tidak senang.     

Wen Qiao berkata dengan rasa bersalah, "Aku tidak bermaksud untuk membohongimu. Aku hanya merasa alasan masuk anginku lebih terdengar mulia karena belajar larut malam dibandingkan karena menonton sebuah konser."     

Fu Nanli menggenggam pergelangan tangannya dengan erat, Wen Qiao hanya bisa menahan sakit dari genggaman yang diberikan oleh pria itu .     

"Antara kamu dengan Shang Fan…"     

Wen Qiao berkata sambil menatapnya, "Kami hanya sebatas rekan kerja. Kamu pun sudah melihat aku mendorong Shang Fan hingga jatuh saat dia mau memelukku waktu itu. Aku menonton konsernya demi menemani Lu Youyou dan Chun Xiao, mereka berdua adalah penggemar berat Shang Fan."     

Fu Nanli memeluknya, "Apakah menurutmu aku membosankan?"     

Suara pria itu menyiratkan kesepian yang ada di hatinya.     

Mungkin ini juga alasan gadis ini memaksakan dirinya untuk tetap berada di sisinya.     

Jika gadis itu punya pilihan, mungkin saja gadis itu memilih untuk meninggalkannya.     

Wen Qiao merasakan hatinya sakit, hingga susah bernapas.     

"Tidak. Kamu sama sekali tidak membosankan. Kamu pria yang baik."     

Fu Nanli adalah pria yang terbaik di dunia ini.     

Ketika mobil Fu Nanli baru saja pergi, bersamaan dengan itu, kakak beradik dari keluarga He juga naik ke dalam mobil. He Jun menasehati dengan ekspresi muram, "Lain kali jangan berbuat ulah seperti tadi."     

He Yan mengangkat dagunya dan menanggapinya, "Memangnya apa yang sudah aku lakukan?     

"Kamu sudah memperalat Fang Baoyin untuk mengucapkan kata-kata yang tidak berani kamu ucapkan. Kamu kira aku tidak mengetahui niat jelek yang ada d pikiranmu? Kamu kira Fang Baoyin masih bisa masuk ke Xiao Tang Shan? Saat ini mungkin dia sudah masuk daftar hitam Fu Nanli."     

He Yan mengernyitkan dahinya, "Setidaknya Fu Nanli bisa sadar bahwa gadis itu licik."     

"Aku melarangmu untuk datang ke Xiao Tang Shan lagi." He Jun berkata dengan tegas.     

"Kakak!"     

"He Yan, apakah kamu kira ulahmu ini bisa memisahkan mereka berdua? Apakah kamu pikir Fu Nanli adalah orang yang tidak yakin dengan hubungan mereka? Apakah kamu kira dengan Fu Nanli mengetahui bahwa kekasihnya telah pergi menonton konser Shang Fan bisa membuat Fu Nanli kesal?"     

He Yan tersenyum, "Aku kira Fu Nanli memang kesal dengan kejadian ini."     

"Kamu memang gadis yang bebal!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.