Dia Hanya Mengingatku

Bertemu Dengan Ibu Wen Qiao Tanpa Izin



Bertemu Dengan Ibu Wen Qiao Tanpa Izin

0Yu Shu merekam video sambil menggerutu, "Aku kira klub ini tidak punya kegiatan sama sekali, jadi aku tertarik untuk mendaftar sebagai anggota. Tidak disangka, justru kalian memanfaatkan aku seperti ini, membuatku kesusahan."     
0

Wen Qiao meliriknya dengan senyuman, "Jangan mengeluh, nanti pekerjaan akan lebih berat."     

Yu Shu pasrah dan mengumpat, "Sialan, mau bagaimana lagi."     

Mereka berempat rekaman sebanyak lima kali, Yu Shu merekam masing-masing anggota dan ditambah dengan rekaman dalam satu grup.     

Pemandangan yang tersaji saat itu bersamaan dengan saat turun salju, suasananya begitu indah.     

Video diambil dengan bagus, hingga membuat orang yang menontonnya menjadi hanyut dan terenyuh. Yu Shu terpesona mendengar alunan musik tradisional yang dimainkan oleh rekan-rekannya itu.     

Keempat gadis ini benar-benar mencintai musik tradisional, mereka memainkan setiap nada dan alunan musiknya dengan hati.     

Jauh di lubuk hatinya, dia mengagumi mereka.     

Setelah selesai rekaman, Yu Shu duduk di paviliun dengan kaki bersilang, "Aku mau keluar dari klub ini."     

Lu Youyou memeluknya, "Pikirkan sekali lagi. Hidup matimu adalah klub musik tradisional. Kamu sudah menjadi anggota disini, jangan pernah berpikir untuk keluar."     

"Kalian curang." Yu Shu menanggapi.     

"Nanti malam kita traktir kakak makan hot plate, bagaimana?"     

Yu Shu berkata, "Baiklah, makan di restoran hot plate yang enak ya."     

Wen Qiao berkata, "Tidak masalah, kita makan di restoran hot plate yang paling enak. Aku sudah pesankan tempat. Ayo kita segera pergi."     

Lu Youyou memang berencana mau mentraktir anggotanya, apalagi dia adalah seorang ketua, jadi ini adalah bagian sang ketua yang mentraktir anggotanya.     

Selesai makan, Lu Youyou pergi ke kasir untuk membayar. Penjaga kasir mengatakan bahwa laki-laki yang berpakaian sweater sudah membayar makanan mereka.     

Lu Youyou berlari dan menunjuk ke arah Dong Yao, "Apakah benar kamu yang sudah membayar acara makan ini?     

Mereka memandang Dong Yao, "Youyou sudah mengatakan tadi bahwa dia akan mentraktir kita hari ini. Buat apa kamu merebut kesempatannya?"     

Dong Yao juga meragukan dirinya sendiri, "Iya, buat apa aku membayar acara makan ini?"     

Lu Youyou menatapnya tajam, "Jadi, mengapa kamu yang membayar?"     

Kelima orang menatapnya bingung, Dong Yao memotret gambar sumpitnya dan berkata, "Aku punya uang, jadi aku ingin membayarnya, apa tidak boleh?"     

Ekspresi wajah mereka berempat seperti mengatakan 'Oh, ternyata begitu', kecuali Lu Youyou yang masih tidak terima, "Aku juga punya uang."     

Dong Yao terlalu malas untuk berbicara dengannya, "Lain kali aku tidak akan merebut kesempatanmu mentraktir orang lagi."     

Lu Youyou berpikir, Baiklah kalau begitu.     

Wen Qiao tidak suka mengunggah potret dirinya di media sosial, berbanding terbalik dengan Lu Youyou yang suka melakukannya.     

Lu Youyou dapat mengunggah puluhan kali di media sosial.     

Jadi, Fu Nanli seperti sedang menonton sebuah siaran langsung, dia bisa mengetahui mereka pergi ke mana saja.     

Wen Qiao dan yang lainnya tinggal di Hangzhou selama dua hari, mereka menikmati banyak destinasi wisata disana, naik kereta gantung, membakar dupa, dan menikmati danau.     

Dia tiba di rumah pukul enam sore keesokan harinya.     

Salju sudah berhenti turun, ada tumpukan salju yang tebal di sudut pintu, pintu rumah terbuka, lampu di ruang tamu menyala, dia mengenakan topi, membawa koper, dan saat dia membuka pintu, dia pikir penglihatannya bermasalah.     

Di tengah hembusan angin yang dingin, Wen Qiao terbatuk, tiba-tiba pria itu langsung berdiri dan berjalan ke arahnya. Wen Qiao menatap ibunya dengan gugup.     

Fu Nanli mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangannya, Wen Qiao menatap Fu Nanli, tetapi dia tidak berani bergerak sedikitpun karena terkejut dengan kehadiran kekasihnya itu.     

Fu Nanli dengan lembut menepuk punggungnya dan perlahan berkata, "Kamu belum sepenuhnya pulih dari masuk angin, tapi sudah memaksakan diri pergi keluar kota, apa kamu tidak kedinginan disana?"     

Sentuhan dan nada suara pria itu terasa sangat intim baginya, Wen Qiao berbisik dengan suara rendah, "Mengapa kamu di sini?"     

Dia menatap wajah gadis itu dan mengencangkan genggaman tangannya, "Apakah aku tidak boleh datang ke sini?"     

Dalam kepanikan, Wen Qiao tidak memperhatikan nada suara pria itu saat bertanya kepadanya, "Mamaku tidak tahu..."     

Wen Qiao dibawa Fu Nanli ke ruang tamu. Dia lalu menutup pintu, kemudian menyalakan pemanas ruangan. Wen Qiao menarik syalnya sambil memikirkan kata-kata yang tepat untuk berbicara dengan Fu Nanli.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.