Dia Hanya Mengingatku

Fu Nanli Harus Memperlakukanmu Dengan Baik



Fu Nanli Harus Memperlakukanmu Dengan Baik

0Wen Qiao dengan jujur ​​​​mengaku, "Aku telah bertemu dengan ibunya, dia orang yang sangat baik, dan aku juga bertemu dengan neneknya, dia juga sangat ramah, nenek memberikanku angpao."     

Su Yun diliputi amarah, "Dasar kamu gadis tengik, kamu bahkan sudah bertemu dengan keluarganya, tetapi mama tidak tahu sama sekali jika kamu sudah berpacaran, kamu ini..."     

Wen Qiao buru-buru berkata, "Ma, situasinya agak rumit. Aku tidak bermaksud menyembunyikan ini dari mama. Aku juga bertemu dengan keluarganya secara kebetulan."     

Su Yun meraih tangan Wen Qiao dan berkata, "Keluarga Fu memiliki bisnis yang sangat besar. Dulu ketika kita masih tinggal di keluarga Wen, mama mendengar beberapa desas-desus tentang keluarga Fu. Meskipun Fu Nanli adalah anak tunggal yang merupakan pewaris tunggal perusahaan, beberapa paman dan relasinya tidak gentar untuk mengincar aset Perusahaan Zhonghuan itu. Kehidupan orang kaya seperti mereka sangatlah rumit, mama takut jika kamu tidak mampu menghadapinya."     

Wen Qiao berkata dengan tegas, "Ma, aku sudah dewasa, mama kira aku saat ini masih belum mampu menghadapi masalah?"     

Su Yun tercengang mendengar perkataan anaknya itu.     

Su Yun tidak menyadari sejak kapan Wen Qiao sudah mulai beranjak dewasa, permasalahan apapun mampu dia taklukkan, bahkan dia sebagai ibunya selalu berlindung padanya.     

Matanya memerah, dan dengan suara yang serak, berkata, "Mama merasa tidak berguna dan terlalu lemah, mama membuatmu menderita dan menjadikanmu orang yang keras demi melindungi keluarga ini."     

Wen Qiao menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak menderita."     

Dengan berlinang air mata, Su Yun membelai kepala Wen Qiao, "Mama berharap Tuan Fu merupakan orang yang bisa diandalkan dan sanggup untuk melindungimu."     

Wen Qiao mengangguk, "Dia...dia pria yang sangat baik."     

Su Yun tampaknya meyakinkan dirinya sendiri dan mengambil keputusan, "Baguslah jika dia memperlakukanmu dengan baik, jika suatu hari nanti dia..."     

"Tidak ada 'jika', ma."     

Ketika Fu Nanli mengetahui kebohongan yang sudah Wen Qiao lakukan, pria itu pasti akan murka dan meninggalkannya.     

Ini semua salahnya, bukan kesalahan Fu Nanli.     

Fu Nanli pria yang sangat baik.     

Su Yun akhirnya menurunkan emosinya dan menyentuh wajah Wen Qiao, "Kamu sangat menyukainya? Sampai-sampai kamu membelanya seperti ini."     

Wen Qiao sebenarnya malu saat membicarakan tentang hal ini dan dia selalu merasa tidak nyaman jika membicarakan hal ini dengan ibunya.     

Melihatnya wajah putrinya yang memerah, Su Yun mengerti jika putrinya itu sangat mencintai Fu Nanli. Anak yang dia dibesarkan selama 19 tahun, kini sudah memiliki kekasih.     

Saat ini, tampaknya Tuan Muda dari keluarga Fu itu terlihat tulus mencintai Wen Qiao. Selama Qiao Qiao tidak tersakiti, dan putrinya juga sudah dewasa, dia tidak akan keberatan jika mereka berpacaran.      

Pintu kamar tiba-tiba terbuka dari dalam, Wen Chi dan Wen Mo langsung terdorong jatuh tersungkur ke depan, ternyata pintunya tidak tertutup dengan sempurna.     

Su Yun memelototi mereka, "Xiao Mo! kamu juga ikut-ikutan Xiao Chi, kalian ingin menguping apa?"     

Wen Mo diam-diam menggaruk bagian belakang kepalanya, dia tertawa dengan rasa bersalah.     

Wen Chi mendekat, "Kalian tidak berkelahi."     

Wen Qiao menyipitkan mata, "Kamu berharap kami berkelahi?"     

"Mama pasti memberikan nasehat untuk kisah percintaanmu."     

Wen Qiao menendangnya namun dapat dihindari Wen Chi, "Kamu sekarang sudah pintar bergosip rupanya."     

Wen Chi melompat-lompat, "Kamu tidak bisa menendangku, kamu tidak bisa menendangku."     

Setelah pertengkaran itu, Wen Qiao menarik ibunya, "Aku akan tidur dengan mama malam ini."     

Su Yun mengangguk.     

Gadis kecilnya kini sudah tumbuh dewasa, suatu hari nanti dia akan menikah dan menjadi seorang wanita. Kesempatan untuk memeluknya seperti anak kecil tentunya akan semakin berkurang.     

Setelah mandi, Wen Qiao mengenakan piyama tebal dan bergegas kembali ke kamar tidur, "Sepertinya di luar sedang turun salju lagi."     

Su Yun mengambil sebuah kantong air panas dan memberikannya kepada Wen Qiao, "Tidurlah sambil memeluk kantong air panas ini, supaya badanmu menjadi hangat."     

Wen Qiao merasa ibunya selalu memiliki aroma khusus yang menempel di badannya, yaitu aroma yang membuat orang tidak bisa melepaskan diri darinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.