Dia Hanya Mengingatku

Pencarian Paman Yang Hilang



Pencarian Paman Yang Hilang

0"Saat itu, mama masih belum mau menyerah, Jika pamanmu telah disekap oleh seseorang, pelakunya pasti meminta kita untuk menegosiasikan persyaratan untuk melepaskan pamanmu. Pamanmu berusia dua belas tahun saat itu, dia bukan anak yang mudah untuk di culik, dia adalah anak yang sangat waspada terhadap orang asing. dan waktu pun berlalu, Xiao Mo dan Xiao Chi lahir. Kemudian kami menyadari Xiao Mo anak yang pendiam. Wen Jianmin lalu berkata kenapa mirip dengan pamannya? Pada usia empat tahun, Xiao Chi akhirnya dapat berbicara, sedangkan Xiao Mo belum bisa bicara, bahkan dia tidak bisa memanggil papa mama. Wen Jianmin membawa Xiao Mo ke rumah sakit untuk diperiksa."     

Wen Qiao sudah mengetahui cerita yang selanjutnya.     

Wen Jianmin mengetahui bahwa Xiao Mo menderita autisme, dan pamannya juga memiliki gejala yang hampir sama, jadi Wen Jianmin secara alami menyadari bahwa penyakit Xiao Mo itu diwarisi dari keluarga Su.     

Ketika dia mengetahui bahwa anaknya autis, reaksi pertama bukanlah berusaha mengobati anaknya itu, tetapi dia akan menceraikan istrinya, dan mengusir anak-anaknya.     

Wen Jianmin benar-benar orang yang sangat kejam.     

Xiao Mo dan Xiao Chi adalah anak-anak yang sangat baik, dan mereka pasti akan menjadi orang yang hebat di masa depan.     

Mengenai pamannya, dia juga bingung sebenarnya apa yang terjadi pada pamannya itu?     

"Setelah itu apakah pencarian paman masih dilanjutkan?" Wen Qiao melanjutkan topik tentang pamannya yang hilang.     

Su Yun diam-diam menyeka sudut matanya, "Setelah bercerai dengan Wen Jianmin, mama harus membesarkan kalian bertiga dan saat itu hidup kita sedang berada di masa sulit. Mama benar-benar tidak punya energi dan uang lagi untuk mencari dimana keberadaan pamanmu itu. Mama tidak tahu bagaimana kondisinya di luar sana."     

Wen Qiao merasa sangat tertekan dan menepuk pundak ibunya dengan lembut, "Paman adalah orang yang sangat pintar, selama dia masih hidup, aku yakin paman tidak akan menderita."     

Su Yun menghela nafas, lebih dari sepuluh tahun telah berlalu, dan dia tidak berani memikirkannya.     

"Mama sebenarnya tidak ingin menceritakannya kepadamu, mama takut ini akan menjadi beban bagimu."     

"Tidak kok, justru mama mungkin akan merasa lebih lega saat bisa mengeluarkan beban yang sudah mama pendam sangat lama. Tenanglah, aku sudah dewasa, dan bisa membantu mama mengatasi masalah apapun. Apakah mama mempunyai foto paman?"     

Su Yun duduk, menyalakan lampu, dan membuka laci meja di samping tempat tidurnya. Ada sebuah kotak kayu kecil di dalamnya, dia membuka kotak itu dan mengambil dua foto dari dalamnya.     

Wen Qiao belum pernah melihatnya sebelumnya.     

"Ini adalah foto-foto saat dia memenangkan sebuah perlombaan, dia berpose dengan memakai seragam di depan sekolah. Foto ini diambil beberapa hari sebelum pamanmu menghilang."     

Anak laki-laki di foto itu baru berusia dua belas tahun, sosoknya tinggi menjulang dan wajahnya lembut, dia meletakkan tangannya di dalam saku, dan dia terlihat tanpa ekspresi di wajahnya.     

Karena usia, foto-fotonya agak kekuningan, tetapi masih samar-samar dikenali, alis yang dimiliki pamannya saat masih muda memang agak mirip dengannya, dan Wen Qiao lebih mirip dengan pamannya jika dibandingkan dengan mamanya.     

Wen Qiao mengambil ponsel dan memotret foto-foto pamannya itu dengan ponselnya.     

Su Yun bereaksi melihat Wen Qiao memotret foto itu, "Apa yang kamu lakukan?"     

"Sekarang Internet sudah berkembang, aku punya aplikasi untuk menghasilkan seperti apa rupa paman ketika dia beranjak dewasa, dan kemudian mengunggahnya di media sosial. Nanti kita bisa lihat apakah dengan kekuatan media sosial, kita bisa menemukan paman."     

Su Yun menyimpan foto-foto itu kembali, "Apakah itu bisa berhasil?"     

Wen Qiao mengecek foto-foto di ponselnya, "Kita coba saja."     

Apakah bisa menemukan orang yang sudah hilang selama bertahun-tahun dengan hanya mengunggahnya di internet? Wen Qiao sendiri juga tidak yakin bisa menemukan pamannya dengan cara ini.     

Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba.     

Keesokan paginya, Paman Ji datang kerumah Wen Qiao dan membawa sarapan yang dia beli dari luar. Mereka sarapan bersama dengan akrabnya, lalu Paman Ji dan ibu mereka berangkat kerja ke minimarket bersama-sama.     

Ketiga bersaudara itu membereskan piring dan sumpit bersama-sama, dan Wen Chi dengan rajin membawa peralatan bekas makan untuk dicuci, "Airnya dingin, biar aku saja yang mencuci piring."     

Ketika Wen Qiao sedang mengelap meja, Lu Youyou datang ke rumahnya dengan tergesa-gesa, "Wen Qiao, Apakah kamu sudah membuka media sosial?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.