Dia Hanya Mengingatku

Mengendalikan Situasi



Mengendalikan Situasi

0Pelayan membuka sebotol anggur merah.     

Ji Xianzheng berkata, "Ini adalah anggur Louis XIII, anggur ini dibawa teman saya dari luar negeri, anggur ini juga telah berada di ruang bawah tanah selama beberapa tahun. Katanya rasanya sangat nikmat, jadi saya juga akan menuangkan satu gelas anggur ini untuk Xiao Wen."     

Fu Nanli menanggapinya, "Dia tidak bisa minum anggur merah, dia akan mabuk."     

"Biarkan dia mencobanya."     

Wen Qiao menatap gelas anggur itu dan mengerutkan bibirnya, Fu Nanli juga mengambil gelas anggur dan memegang bagian belakang leher kekasihnya itu, "Kamu minum satu tegukan saja, ya?"     

Wen Qiao mengambil gelasnya lalu meminumnya. Rasanya manis dan aroma anggurnya bercampur dengan aroma tong kayu. Manisnya anggur itu sedikit mengalir ke tenggorokannya. Setelah beberapa saat, dia bisa merasakan manis lagi. Rasanya sangat kaya, ketika dia ingin minum seteguk lagi, gelasnya langsung ditarik oleh Fu Nanli, "Kamu hanya boleh minum satu teguk saja."     

Wen Qiao menjawab, "Baiklah."     

Minum seteguk saja, telinganya sudah terasa sedikit panas. Sampai acara makan telah usai, pipinya masih memerah, tetapi dia tidak mabuk, dia hanya merasa sedikit panas.     

Fu Nanli membawa mantel miliknya dan milik Wen Qiao sambil menggandeng Wen Qiao keluar dari restoran.     

Begitu mereka berempat keluar dari ruangan, Wen Qiao mendengar suara, "Ah, bukankah ini Direktur Dongchuan Airlines yang terkenal itu, Tuan Ji?"     

Mereka melihat ke atas, sosok pria berjas beludru biru nila dengan wajah berminyak sedang berdiri di depan mereka, dia diikuti oleh beberapa pria muda yang tampak seperti pria bangsawan.     

Awalnya mereka bersikap sombong dan juga arogan, tetapi ketika mereka melihat Fu Nanli dan sepupunya, nyali mereka langsung ciut.     

Keluarga Fu, keluarga Ji, dan keluarga Chu termasuk keluarga yang paling kaya, tidak mudah untuk melawan mereka.     

Ji Xianzheng tersenyum sinis dan tidak mau menanggapinya.     

Pria itu adalah Wu Junyuan, dia melangkah maju dengan ekspresi sombong di wajahnya, lalu dia berpura-pura menepuk bahu Ji Xianzheng sambil berkata, "Sebagai seorang pengusaha, mengalami pasang surut adalah suatu hal biasa, jadi Direktur Ji tidak perlu terlalu khawatir."     

Ji Xianzheng dengan lembut menepis tangan di bahunya, "Terima kasih atas perhatian Anda."     

Ji Xianzheng terlihat jelas sangat malas menanggapinya.     

Wu Junyuan tersenyum dan berkata, "Konferensi akhir tahun Asosiasi Penerbangan diadakan esok hari, saya khawatir jika nanti Direktur Ji akan dikritik habis-habisan mengenai insiden yang terjadi di Dongchuan Airlines."     

Ji Xianzheng tersenyum sinis, "Jika telah berbuat salah, akui kesalahan itu dan melakukan perbaikan, saya bersedia menerima kritik apapun."     

Wu Junyuan tertawa bahagia, "Direktur Ji tidak perlu memaksakan diri untuk terlihat bahagia. Kita semua adalah rekan kerja. Saya tahu Anda sedang memiliki banyak keresahan di hati Anda. Saya menyalahkan Anda karena tidak memilih orang secara cermat dengan mengangkat Kapten Luo sebagai kapten. Baru saja dia naik jabatan, dia sudah membuat masalah yang merugikan Anda, kan? Lain kali Anda harus lebih jeli lagi dalam menilai kapabilitas orang."     

Ji Xianzheng tersenyum, "Kalau begitu saya berharap Nanyun Airlines berjalan lancar. Ah salah, Direktur Wu selama ini selalu berada di posisi kedua, dan sekarang berada di posisi pertama, Anda pasti tidak terbiasa akan keadaan ini."     

Raut wajah Wu Junyuan tiba-tiba berubah. Baru saja dia mengejek Direktur Ji dengan mudah. Sekarang dia menggertakkan gigi, "Saya sangat terbiasa berada di posisi pertama, dan sampai kapan pun saya akan berada di posisi pertama ini."     

Ji Xianzheng menepuk pundaknya, "Kalau begitu, kamu harus bekerja keras untuk mempertahankannya."     

Ji Xianzheng membalikkan keadaan, kini dia yang mengendalikan situasi.     

Di situasi perdebatan semacam ini, dimana kedua lawan saling berhadapan, siapa yang telah memancing perdebatan terlebih dahulu, maka dialah yang akan kalah duluan.     

Orang yang memiliki jabatan tinggi harus bisa bersikap tenang.     

Siapa yang usahanya bisa terus berjalan dengan lancar?     

Setelah Ji Xianzheng selesai berbicara, dia berjalan ke depan dengan cuek, sedangkan Fu Nanli berjalan sambil memeluk Wen Qiao dan diikuti oleh Chu Qingyou.     

Wu Junyuan menyimpan banyak kata umpatan. Ketika dia melihat Fu Nanli dan Chu Qingyou, dia tidak berani banyak berbuat ulah. Dia hanya bisa menahannya sampai mereka menghilang di ujung koridor. Dan setelah mereka sudah menjauh, barulah dia mengumpat, "Persetan dengannya. Sialan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.