Dia Hanya Mengingatku

Menarik Simpati Orang



Menarik Simpati Orang

0Fu Nanli berjalan mendekat ke arah Wen Qiao sambil membawa dua piring makan, dia menaruhnya di meja kecil, dan mereka duduk diatas karpet.     

Wen Qiao berkata, "Seharusnya aku tadi tidak bertanya seperti itu kepadamu."     

Sikap patuh gadis ini membuat Fu Nanli merasa bersalah.     

Fu Nanli membelai rambutnya, "Maafkan aku, ini semua memang salahku, aku tidak memberitahumu secara jelas."     

Wen Qiao berkata, "Kamu tidak perlu meminta maaf, jika saja terjadi kesalahan dalam masalah ini, sekarang mungkin Fu Jiang tidak dapat ditangkap dan masih berkeliaran diluar sana. Kamu sudah melakukan hal yang benar dengan lebih berhati-hati dalam merencanakan hal tersebut."     

Hati Fu Nanli terasa tidak tenang.     

Fu Nanli merasa seharusnya dia bisa menyampaikan hal ini kepada Wen Qiao secara jelas, dan tidak mematikan ponselnya ketika berita itu sudah mulai menyebar. Hatinya terasa sakit membayangkan gadis ini yang telah mencarinya ke mana-mana dan tidak berhasil untuk menemukannya.     

Malam harinya di Xiao Tang Shan, Ji Xianzheng membawa anggur dan menuangkannya untuk Fu Nanli, lalu mereka duduk di depan jendela sambil memandang bintang-bintang di langit.     

Ji Xianzheng berkata, "Kenapa kamu tidak memberitahu Xiao Wen? Aku tidak pernah melihat dia ketakutan seperti saat dia mencemaskanmu pagi tadi. Saat itu dia terlihat sangat ketakutan, dia takut jika memang benar kamu mengalami kecelakaan. Bukankah kamu sangat mencintai gadis itu? Kenapa kamu tega melakukannya?"     

Fu Nanli minum anggur lalu berkata, "Aku sudah memberitahunya, hanya saja dia sedang panik begitu mendengar berita itu, sehingga dia menjadi lupa dengan apa yang sudah kusampaikan kepadanya."     

Ji Xianzheng berkata, "Oh, ternyata begitu."     

"Aku lihat kamu seperti tidak percaya diri terhadap hubungan yang sedang kamu jalani ini. Kenapa kamu merasa tidak percaya diri?" Ji Xianzheng melanjutkan perkataannya.     

Ji Xianzheng mengutarakan kebingungannya.     

"Aku berusia sembilan tahun lebih tua darinya. Gadis itu muda dan cantik, dia memiliki kepribadian yang ceria, sedangkan aku..." Dia minum anggur, "Selalu khawatir dia tidak akan menyukaiku."     

"Kamu juga orang yang sempurna, kenapa kamu bisa memiliki pikiran seperti itu?"     

Fu Nanli tidak menanggapinya.     

Dia langsung mengganti topik pembicaraan, lalu bertanya kepada sepupunya, "Apakah kamu sudah menyelidiki selebgram itu?"     

Mata Ji Xianzheng berubah serius, "Sudah."     

"Apakah Wu Junyuan yang memerintahkan dia untuk melakukannya?"     

Ji Xianzheng diam-diam menggertakkan giginya, "Siapa lagi kalau bukan dia? Awalnya aku tidak terlalu memikirkan hal ini, sampaikan ucapan terima kasihku kepada Xiao Wen."     

Fu Nanli menjawab dengan lembut, "Lalu apa rencanamu selanjutnya untuk menghadapi Wu Junyuan?"     

"Demi keselamatan penerbangan, aku tidak akan menggunakan cara licik yang sama seperti yang sudah dia lakukan, lagipula dia juga tidak akan bertahan lama menduduki posisi pertama. Aku sudah mengatur sebuah rencana, kamu jangan khawatir."     

Fu Nanli tidak konsentrasi mendengarkan kata-kata Ji Xianzheng, dia mengirim pesan ke Wen Qiao, Lusa, aku akan terbang ke Helsinki, pergilah bersamaku untuk melihat aurora di Islandia.     

Pada saat itu, Wen Qiao sedang berbaring di tempat tidur dan melihat pesan teks yang Fu Nanli kirim, tetapi dia hanya membaca pesan itu dan tidak menjawabnya.     

Meskipun dia bukanlah kekasih resmi Fu Nanli dan dia berbohong untuk bisa menjadi kekasihnya, tetapi sekarang dia sudah mulai terbiasa berpura-pura menjadi kekasihnya. Ketika matahari bersinar terang di siang hari, dia berusaha memberikan sugesti pada dirinya sendiri untuk tidak terlalu banyak berpikir.     

Tetapi ketika dia berbaring di tempat tidur di malam hari dan melihat cahaya bulan yang terang di luar jendela, perasaannya semakin sendu.     

Wen Qiao tidak membalas chatnya, dia tidak ingin pergi bersama pria itu. Biarlah Fu Nanli pergi ke sana tanpanya.     

Fu Nanli melihat ke jam tangan, sudah pukul sembilan malam. Apakah Wen Qiao sudah tidur? Dia mengirim pesan suara, Kamu sudah tidur?     

Wen Qiao mendengarkan pesan suara Fu Nanli, suaranya yang rendah dan jernih terdengar lebih mempesona saat malam hari.     

Dia lalu meletakkan ponselnya di bawah bantal tanpa membalas pesan dari Fu Nanli.     

Wen Qiao tetap bersikeras mengacuhkan pria itu.     

Youyou pernah mengatakan kepadanya bahwa dengan menunjukkan kelemahan, akan menarik simpati orang. Jika kita terlalu menjadi seseorang yang pengertian, kita akan diperlakukan tidak adil oleh orang lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.