Dia Hanya Mengingatku

Pelakunya Adalah Fu Nanli



Pelakunya Adalah Fu Nanli

0Pada perayaan tahun baru Imlek, suasana di mansion yuannan menjadi meriah. Putri, menantu, dan cucu dari Nenek Ye semua berkumpul untuk menemaninya merayakan tahun baru Imlek.     

Beberapa cucu sudah datang pada sore hari, mereka sangat berbakti kepada Nenek Ye.     

Fu Nanli selalu merasa bahwa neneknya itu sedang menatapnya, dia sedang duduk di sofa dan menonton TV, berpura-pura tidak menyadari tatapan dari neneknya.     

Awalnya jarak antara Nenek Ye dengan Fu Nanli terpaut cukup jauh, kemudian Nenek Ye pelan-pelan berjalan mendekat dan melewati Ji Xianzheng, lalu duduk di samping Fu Nanli. Fu Nanli tetap berpura-pura sedang tidak melihat perilaku neneknya itu.     

Nenek Ye mengambil sebuah jeruk dari keranjang, Fu Nanli mengambil jeruk itu dari tangan neneknya, "Biar aku saja yang mengupasnya untuk nenek."     

Nenek Ye hanya terdiam, Fu Nanli lalu mengupas jeruk, jari-jarinya yang ramping melepaskan serabut putih dari jeruk dan membelahnya, lalu meletakkannya di telapak tangan neneknya.     

Nenek Ye akhirnya mengambil kesempatan untuk bertanya kepada cucunya itu dengan santai, "Mengapa kamu tidak mengajak Xiao Wen ke sini?"     

Fu Nanli membersihkan lututnya sambil berkata dengan tenang, "Dia saat ini sedang menemani keluarganya."     

Wanita tua itu makan sepotong jeruk dan bertanya dengan ragu-ragu, "Apakah kamu sebenarnya tidak berhubungan serius dengan gadis itu?"     

Fu Nanli melarang Wen Qiao untuk bertemu dengan keluarga besar Fu, maklum saja jika Neneknya mempertanyakan perasaannya.     

Fu Nanli mengalihkan pandangannya dan tidak menanggapi pertanyaan neneknya.     

Nenek Ye muram, apakah dia diam saja artinya dia mengiyakan?     

Padahal akhirnya dia bisa bertemu dengan para cucu menantunya, tetapi cucunya yang satu ini tidak mau mengenalkan gadis itu kepada keluarga.     

Dia sedikit cemas, "Nanli, jangan mengkhawatirkan tentang perbedaan latar belakang keluarga, karena nenek dan mamamu tidak mempedulikannya. Nenek lihat gadis itu cantik dan juga lebih muda darimu, tetapi nenek sangat suka dengan sifatnya. Tidak masalah jika dia bukan berasal dari keluarga bangsawan. Kamu tidak perlu..."     

"Nenek..." Cucunya itu akhirnya mulai menatapnya, "Bukankah ini pembawa acara favorit nenek? Kita menonton acara TV ini saja ya."     

Fu Nanli tidak mau mengenalkan Wen Qiao kepada keluarga besarnya karena dia khawatir jika Wen Qiao akan tidak sengaja membongkar kebohongannya dan mereka berdua akan berada dalam masalah yang besar.     

Sekarang mereka menyukainya karena mereka belum tahu kebohongan Wen Qiao, dan Fu Nanli mengenal keluarganya dengan baik.     

Ibu dan neneknya bukanlah orang yang peduli kepada status sosial, tetapi mereka orang yang cukup berintegritas, mereka tidak suka apabila ada orang yang menggunakan kebohongan untuk mendekati mereka.     

Fu Nanli harus melindungi kekasihnya sampai gadis itu cukup umur untuk menikah dengannya.      

Satu-satunya hal yang dia pikirkan sekarang adalah ketika Wen Qiao cukup umur untuk menikah dan menerima sertifikat pernikahan, barulah setelah itu dia akan memperkenalkannya kepada keluarga.     

Mendengar perkataan Fu Nanli barusan, Ji Xianzheng dan Chu Qingyou juga bingung dengan rencana sepupunya itu.     

Tidak berniat untuk berhubungan serius?     

Sepertinya itu tidak mungkin.     

Hati Nenek Ye terasa hancur berkeping-keping, dia pikir akan segera memiliki cicit, tetapi sekarang setelah sikap cucunya yang ambigu itu, membuatnya merasa khawatir.     

Nenek Ye melirik dua cucu lainnya. Mereka berdua juga sudah dewasa dan juga tinggi besar, tetapi mereka tidak ingin terburu-buru untuk menikah. Nenek Ye merasa kesal lalu bangkit berdiri, "Berdiri, ayo semuanya berdiri, kalian semua disini sedang duduk santai untuk menunggu makanan siap kan? Apakah kalian tidak berinisiatif untuk membantu menyiapkan makanan?"     

Ketiga cucunya langsung tercengang.     

Ketiga Tuan Muda ini selalu dilayani oleh pelayan yang ada di rumah, sehingga mereka tidak pernah bekerja keras.     

Melihat kemarahan neneknya, mereka bertiga segera bangkit berdiri, pergi ke dapur dan menanyakan kepada pelayan apa yang bisa mereka bantu, tetapi para pelayan tidak membiarkan mereka membantu.     

Ye Minqiu dan Ye Minchun berjalan sambil berpegangan tangan, "Bu, meja sudah siap, ayo main mahjong."     

"Kalian hanya ingin bersenang-senang saja, kalian ini sudah umur berapa!"     

Ye Minqiu, "...?"     

Ye Minchun, "...?"     

Semua orang yang ada di mansion ini mendapat imbas dari kemarahan Nenek Ye yang aneh.     

Pelakunya tidak lain adalah Tuan Muda Fu yang meneruskan menonton TV dengan duduk santai di sofa, seakan-akan tidak ada satupun orang di sekitarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.