Dia Hanya Mengingatku

Di Usia Wen Qiao Yang Ke-20, Fu Nanli Masih Akan Berada Di Sisinya



Di Usia Wen Qiao Yang Ke-20, Fu Nanli Masih Akan Berada Di Sisinya

0Wen Qiao cegukan selama beberapa kali, lalu dia berbisik, "Mamaku tidak suka jika aku membeli barang yang mahal. Aku takut mamaku nanti akan mengira aku menjadi kekasihmu demi uang."     

Fu Nanli menatap Wen Qiao dalam-dalam. Dia berpikir apakah gadis ini takut jika ibunya keberatan ataukah karena dia tidak berani menggunakan uangnya? Tetapi dia tidak ingin menyelidiki lebih lanjut mengapa gadis itu tak mau menggunakan uang yang sudah diberinya.     

"Apakah kamu pernah memakai uang yang kuberikan?" Tanya Fu Nanli.     

Wen Qiao menganggukkan kepala, "Pernah."     

Wen Qiao memakai uangnya untuk Fu Nanli.     

Fu Nanli mengeluarkan angpao dari saku bajunya, lalu memberikannya kepada Wen Qiao, "Selamat tahun baru, semoga di tahun depan...Qiaoqiao tambah sukses."     

Di satu sisi Wen Qiao merasa tersentuh, tapi disisi lain dia merasa bersalah karena tidak menyiapkan hadiah untuk kekasihnya itu.     

"Aku memberi kado apa yang bagus untukmu?"     

Fu Nanli menunduk lalu mencium bibirnya, "Qiao Er, hanya dengan kamu terus berada disisiku adalah kado yang terindah bagiku."     

Ada anak kecil yang mengejek di belakang mereka, "Ada yang berciuman...Ehh..."     

"Ternyata Kakak Wen.", lanjut anak kecil itu.     

Beberapa anak kecil mengelilingi mereka sambil memegang kembang api. Di hari terakhir usianya yang ke-19, Fu Nanli mencium bibirnya, hingga pikirannya seakan berkunang-kunang.     

Setelah perayaan malam tahun baru Imlek sudah berlalu, selanjutnya Wen Qiao juga merayakan hari ulang tahunnya, gadis itu sudah memasuki usia ke-20.     

Di usianya yang ke-20, Wen Chi sudah berhenti mengkonsumsi obat, dan kondisinya juga masih normal walaupun tanpa mengkonsumsi obat. Dokter Chen Yanfei mengatakan gangguan psikologis Wen Mo sudah banyak berkurang, dan untuk masalah kesusahan bicara, itu akan membaik seiring berjalannya waktu."     

Di usianya yang ke-20, Paman Ji dan ibunya sudah merencanakan pernikahan.     

Di usianya yang ke-20, Youyou memakai baju baru dan membawakan kado ke rumahnya.     

Di usianya yang ke-20, dia mendengar berita bahwa telah banyak orang yang melamar masuk ke jurusan musik tradisional selama perekrutan musim semi di sekolah. Jurusan musik tradisional tidak jadi ditutup, itu semua berkat penampilan mereka pada saat malam natal, perlahan dan sedikit demi sedikit jurusan musik tradisional mendapat banyak perhatian dan mengalami sebuah kebangkitan.     

Di usianya yang ke-20, Fu Nanli masih berada di sisinya dan masih memperlakukannya dengan sangat baik.     

Wen Qiao memandang matahari pada musim dingin ini di luar jendela sambil merasa sangat puas dan bersyukur.     

Karena Wen Chi mengerjakan ujian akhir di sekolah dengan baik dan memuaskan, Wen Qiao memenuhi janjinya dan membelikan Wen Chi komputer dengan spesifikasi tertinggi.     

Wen Chi sangat memujinya, "Kakakku memang orang yang menepati janji."     

"Kalau kamu bisa lulus ujian untuk masuk SMA, aku akan mengabulkan apapun yang kamu mau."     

"Janji ya."     

"Iya, aku janji."     

Akhirnya libur telah usai dan saatnya mulai masuk kembali ke sekolah.     

Xu Lu yang sudah mulai terkenal, dipilih untuk berpidato di upacara pembukaan tahun ajaran baru.     

Bagian terakhir adalah sesi pemberian penghargaan, Wen Qiao adalah juara satu, Zhuang Yan juara dua, dan Song Yu menempati juara ketiga.     

Song Yu sangat bersemangat, Wen Qiao saat ini sepenuhnya menjadi idolanya. Song Yu meraih lengan Wen Qiao dan naik ke panggung bersama.     

Mereka bertiga berbaris, Zhuang Yan berdiri di sampingnya, lampu-lampu menyorot ke arah mereka. Ini adalah satu-satunya hal yang dapat membuat dia merasa bangga, bisa mendapatkan penghargaan dan bersanding bersama Wen Qiao.     

Di kursi belakang auditorium, Fu Nanli sedang memandang orang-orang yang berada di atas panggung dengan pandangan yang tajam.     

Wen Qiao sedang berada di satu panggung dengan Zhuang Yan, laki-laki yang pernah dia cintai untuk menerima penghargaan. Gadis di sampingnya berbisik, "Wen Qiao dan Zhuang Yan adalah pasangan yang serasi."     

"Aku dengar memang Wen Qiao dulu pernah menyukainya."     

"Aku yakin mereka akan kembali berpacaran lagi."     

Wajah Fu Nanli seketika menjadi muram dan tangannya mengepal.     

Akhirnya, upacara pembukaan selesai, dan Wen Qiao menerima pesan teks dari Fu Nanli, Mobilku diparkir di pintu belakang, kemarilah.     

Wen Qiao berlari sampai ke pintu belakang.     

Setelah masuk ke mobil dan menengadahkan kepala, Fu Nanli menyipitkan mata untuk menatapnya, "Masih mau bilang jika kamu gagal?"     

Benar dugaannya, si pembohong kecil ini pada waktu yang lalu berkata padanya bahwa sepertinya dia akan gagal, ternyata yang dikatakannya memang hanya omong kosong belaka.     

Siapa yang mengira pria ini datang ke upacara pembukaan tahun ajaran baru. Kedatangan Tuan Muda Fu sangat di luar dugaannya.     

"Aku hanya tidak ingin menyombongkan diri."     

Fu Nanli memberinya sebuah rumah jika menang. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan diberikan pria ini kepadanya jika dia memenangkan juara pertama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.