Dia Hanya Mengingatku

Media Ingin Mewawancaraimu



Media Ingin Mewawancaraimu

0Fu Nanli terus memegangi tangan Wen Qiao dan berlari mengikuti tim medis yang sedang membawa Wen Qiao. Zhao Yuan menemaninya sambil menjelaskan, "Seorang penumpang membawa putrinya ke kamar mandi. Pada saat mereka hendak kembali ke tempat duduknya, anaknya hampir terbentur, Xiao Wen bergegas menyelamatkan anak itu, dan akhirnya dia terbentur kereta makanan.     

Fu Nanli merasa tertekan sehingga dia hampir tidak bisa bernapas. Dia yang meminta gadis ini untuk ikut dengannya menghadiri acara penyerahan penghargaan, seandainya gadis ini tidak ikut dengannya, mungkin dia tidak akan terluka.     

Wen Qiao merasakan sakit pada kepalanya. Dia tadi menabrak bagian tajam pada kaki kereta makan tersebut. Dia merasa ada luka di bagian atas kepalanya, darah juga mengucur keluar, dan napasnya terasa sesak.     

Bagian kepalanya yang mengalami benturan terasa sakit, kepalanya pusing dan pandangannya menjadi kabur.     

Samar-samar dia melihat wajah Fu Nanli dalam keadaan linglung, dan dia mendengar suara pria itu yang terdengar begitu cemas.     

Baru pertama kalinya dia melihat Fu Nanli begitu cemas dan tidak tahu harus berbuat apa.     

Fu Nanli ikut masuk ke dalam mobil ambulans bersama dengan Wen Qiao.     

Ibu dan anak itu berdiri di luar mobil sambil membungkuk ke arah Wen Qiao.     

Jika bukan karena Wen Qiao yang telah menyelamatkan putrinya dari benturan, putrinya yang masih kecil ini mungkin sudah kehilangan nyawanya.     

Pintu Ambulans ditutup, dan perawat sedang menghentikan pendarahan Wen Qiao.     

Fu Nanli melihat setumpuk bola kapas bernoda darah di atas nampan.     

"Apakah lukanya sangat parah?"     

"Ada lubang di bagian atas kepalanya, tidak dalam, jadi tidak perlu dijahit." Jawab perawat.     

Wen Qiao mulai sedikit sadar, dia melihat Fu Nanli masih mengenakan seragam, belum melepas topinya, dari dari pandangan matanya terlihat dia sedang merasa cemas.     

Wen Qiao mengangkat tangannya, "Aku baik-baik saja."     

Fu Nanli menggertakkan gigi, "Wen Qiao, apa kamu sudah bosan hidup?"     

Wen Qiao merintih, Fu Nanli mulai melembutkan nada bicaranya, "Apakah sakit?"     

Wen Qiao menutup matanya, "Tidak apa-apa."     

Gadis ini selalu berpura-pura kuat seperti ini, itu semakin membuat Fu Nanli merasa tertekan, "Jangan ditahan kalau memang sakit."     

Wen Qiao tersenyum dan tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Memang sedikit sakit, sepertinya sudah banyak darah yang keluar."     

Fu Nanli meremas tangan kekasihnya itu dengan erat, dia sangat tertekan hingga dadanya terasa sesak.     

Sesampainya di rumah sakit yang khusus didirikan oleh Otoritas Penerbangan, Wen Qiao segera dibawa ke ruang operasi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Benturan yang dialaminya tergolong tidak parah, dia hanya menderita lluka luar. Setelah tim medis menghentikan pendarahannya, dia keluar dari ruang operasi dengan kain kasa yang menempel di kepalanya.      

Fu Nanli melangkah maju dengan cepat dan meraih tangan Wen Qiao.     

"Dokter bilang kondisiku baik-baik saja, lukanya sendiri tidak dalam, juga tidak panjang, jadi tidak perlu dijahit, aku hanya perlu pergi ke rumah sakit untuk mengganti perban setiap hari."     

Fu Nanli menundukkan kepalanya dan melihat ke atas kepala gadis itu, ada sedikit darah yang terlihat di tengah kain kasa yang membuatnya terkejut.     

"Lain kali jangan membahayakan nyawamu lagi."     

Wen Qiao menatapnya, "Itu sudah naluri, naluri itu membuatku tanpa berpikir panjang untuk menolongnya gadis itu."     

Fu Nanli dengan sungguh-sungguh berkata kepada kekasihnya itu, "Kamu juga boleh sekali-kali bersikap egois, tidak perlu untuk terus berbuat yang benar, dunia pun juga akan memperlakukan hal yang sama seperti itu kepadamu."     

Wen Qiao tersenyum, "Baiklah, aku akan mengingat nasehatmu."     

Di ujung koridor, Ji Xianzheng buru-buru berjalan mendekat menuju arah Fu Nanli, lalu meraih lengannya, dan memeriksanya dari ujung rambut sampai ke bawah kaki, "Kamu tidak terluka?"     

Dia tercengang ketika mendengar berita bahwa pesawat Fu Nanli jatuh. Dalam hal ini, kemungkinan kecelakaan terjadi sangatlah jarang, terlebih lagi dengan karakter seorang Nanli yang selalu berhati-hati.     

Fu Nanli berkata sambil memeluk Wen Qiao, "Aku tidak terluka, Qiao Er yang mengalami cedera."     

Ji Xianzheng melihat Wen Qiao dengan kain kasa di kepalanya, "Kenapa kamu bisa terluka?"     

"Aku Menyelamatkan seorang anak yang hampir mengalami benturan setelah keluar dari kamar mandi." Jawab Wen Qiao.     

Ji Xianzheng menghela napas, "Apakah lukanya serius?"     

Wen Qiao dengan cepat berkata, "Ini hanya cedera ringan, tidak usah khawatir."     

Ji Xianzheng berkata, "Nanli, kamu harus kembali ke perusahaan secepatnya. Ada banyak hal yang harus diurus. Kali ini kamu memberikan sebuah kontribusi yang bagus, karena ketegasan dan keputusanmu, kamu bisa terhindar dari kecelakaan yang lebih besar. Banyak media yang ingin melakukan wawancara denganmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.