Dia Hanya Mengingatku

Lama-Lama Akan Terbiasa Dengan Rasa Sakit Ini



Lama-Lama Akan Terbiasa Dengan Rasa Sakit Ini

0"Apakah Anda adalah Direktur Wu dari Nanyun Airlines?" Tanya seorang wartawan yang menghampirinya.     

Wu Junyuan menjawab dengan diikuti rasa penasaran, "Benar, Sekarang bisakah Anda ceritakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?"     

"Direktur Wu, apakah Anda tidak menonton berita di media sosial? Kecelakaan pesawat tadi terjadi karena kelalaian dari staf darat menara pengawas Otoritas Penerbangan, staf tersebut melakukan kesalahan dalam memberikan instruksi. Ketika pesawat hendak mendarat, staf menara pengawas menginstruksikan agar kapten mendarat di landasan pacu yang masih terdapat pesawat lain yang belum lepas landas. Akhirnya, Kapten Fu dengan sikap tenang, mengambil keputusan untuk mengubah arah dan dengan kecepatan yang tinggi menabrak shuttle bus di sebelah kanan. Jika tidak, kedua pesawat akan bertabrakan dan hancur, tabrakan itu juga akan memakan banyak nyawa yang akan melayang."     

Wu Junyuan berkeringat dingin saat mendengar penjelasan dari wartawan itu.     

Bagaimana bisa sebuah kecelakaan membuat seorang kapten menjadi pahlawan?     

"Bagaimanapun juga, bukankah Dongchuan Airlines sudah menyebabkan trauma bagi para penumpang?"     

"Tidak, semua orang tahu bahwa Kapten Fu melakukan itu untuk menyelamatkan para penumpang, dan mereka semua ingin berterima kasih kepadanya. Para penumpang pesawat itu masih berada di bandara untuk bertemu dengan Kapten Fu. Sayangnya, sepertinya ada penumpang di pesawat yang mengalami luka-luka, dan Kapten Fu sudah membawa penumpang tersebut ke rumah sakit."     

Wu Junyuan masih berkeringat dingin.     

Dia masih belum puas meskipun sedang berada di posisi pertama, dan tidak ingin ada pergeseran.     

Pertemuan Fu Nanli berlangsung dari jam sepuluh malam hingga larut malam. Dia hampir saja kehilangan kesabaran. Meskipun dia tidak mengatakan sepatah kata pun, semua pejabat senior di Otoritas Penerbangan menatapnya dengan hati-hati.     

"Kapten Fu, kami memohon maaf atas kelalaian dalam manajemen personalia kami."     

Direktur Zheng Peidong dari Otoritas Penerbangan benar-benar merasa bahwa dia telah dibuat malu oleh kelalaian stafnya.     

Wajah Fu Nanli terlihat suram, "Direktur Zheng, tolong perbaiki lagi kinerja staf Anda."     

Zheng Peidong menjawab, "Pasti. Selain itu, besok akan diadakan sebuah konferensi pers untuk menyampaikan permohonan maaf kepada publik. Semua eksekutif senior kami akan hadir. Bisakah Kapten Fu menghadirinya dan menjawab beberapa pertanyaan dari wartawan?"     

"Xu Shen yang akan mewakili saya untuk hadir di konferensi pers besok."     

Zheng Peidong mengangguk, "Baiklah kalau begitu."     

Ji Xianzheng berkata, "Saya akan meminta Departemen Humas untuk menindaklanjuti masalah ini. Nanti Otoritas Penerbangan akan membuat pernyataan resmi untuk mengklarifikasi akar masalah yang ada di akun resmi mereka. Rapat hari ini kita akhiri sampai disini, Nanli juga baru saja kembali dan belum sempat beristirahat, dia pasti sudah merasa lelah."     

Sekelompok pejabat senior dari Otoritas Penerbangan mengantar Fu Nanli sampai ke dalam mobil, dan melihat pria itu pergi.     

Bahkan meskipun Tuan Muda tidak dapat menyelamatkan reputasi Otoritas Penerbangan, mereka tetap bersikap sopan saat di hadapan Fu Nanli. Jika bukan karena Fu Nanli yang sudah mengambil keputusan penting, mereka bisa kehilangan pekerjaan mereka.     

Pak Hu memperhatikan orang yang duduk di belakangnya dari kaca spion, pria itu terlihat kelelahan. Dia baru saja melewati kejadian yang mendebarkan, dan melihat kekasihnya terluka dan bercucuran darah di kepalanya, wajar saja jika dia saat ini merasa kelelahan.     

"Saya antar Anda pulang ke rumah?" Pak Hu bertanya.     

"Antarkan aku ke Universitas Pusat Musik."     

"Selarut ini?"     

"Aku ingin melihat keadaannya lagi." Fu Nanli masih mencemaskan kondisi Wen Qiao, dia masih mencemaskan apakah luka di kepalanya masih sakit atau tidak. Perasaannya tidak bisa tenang jika gadis itu tidak berada di dekatnya.     

Pak Hu memahami sifat Tuan Muda, akhirnya dia memutar balik mobilnya menuju ke Universitas Pusat Musik.     

Wen Qiao merasakan sakit kepala yang sangat hebat, dan saat sudah tertidur, secara tidak sadar dia menyentuh luka di kepalanya, sehingga dia tidak bisa tidur lagi karena rasa sakit yang dirasakannya.     

Lu Youyou berada di samping tempat tidurnya, "Qiaoqiao, apakah luka yang ada di kepalamu itu terasa sakit sekali?"     

Wen Qiao memaksakan diri untuk tersenyum, "Lumayan."     

Chun Xiao dan Lin Xiang mendekat dan berkata, "Minumlah obat anti nyeri."     

Wen Qiao mengibaskan tangannya, "Tidak perlu, lama-lama juga aku akan terbiasa dengan rasa sakit ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.