Dia Hanya Mengingatku

Konferensi Permohonan Maaf



Konferensi Permohonan Maaf

0Wen Qiao teringat dengan perkataan dokter kepadanya, bahwa besok lukanya tidak akan terasa sakit lagi, jadi dia sekarang masih harus menahan sakit yang tidak seberapa ini.     

Ponselnya berbunyi, ternyata Fu Nanli yang menghubunginya, "Gantilah bajumu, malam ini menginaplah di apartemenku, nanti aku akan meminta Li Fang untuk memeriksa kondisimu."     

Wen Qiao memang sedang tidak bisa tidur, dia berganti pakaian, lalu buru-buru pergi ke pintu belakang.     

Wen Qiao naik ke dalam mobil Fu Nanli. Sambil menatap potongan kain kasa yang ada di atas kepala Wen Qiao, Pria itu berkata, "Apakah di bagian lukanya masih terasa sakit?"     

Wen Qiao mengangkat bahunya, "Lumayan, tidak apa-apa, ini hanyalah luka luar."     

Fu Nanli berkata dengan serius, "Jangan sok kuat."     

Wen Qiao cemberut, dan berkata dengan jujur, "Memang sedikit sakit, tapi aku bisa menahannya."     

Fu Nanli merasa sedih, "Li Fang saat ini sedang menuju ke apartemen."     

Mobil perlahan meninggalkan pintu belakang Universitas Pusat Musik.     

Wen Qiao berkata, "Tidak perlu memintanya datang selarut ini, dia juga tidak bisa menghilangkan rasa sakit secara langsung. Dia pasti akan meresepkan obat anti nyeri untukku. Dokter yang memeriksaku sebelumnya pernah memberitahu jika aku tidak boleh minum obat anti nyeri terlalu banyak dan secara terus menerus."     

"Biarkan saja dia memeriksa kondisimu, agar aku merasa lega."     

Wen Qiao berada di samping Fu Nanli. Dalam perjalanan menuju apartemen, dia merasakan mobilnya bergoyang dan menjadi mengantuk.     

Di malam yang sudah sangat larut, ketika mobil diparkir di lantai bawah apartemen, Wen Qiao masih dalam posisi tertidur dan bersandar pada Fu Nanli.     

Fu Nanli turun dari mobil sambil menggendong Wen Qiao masuk ke apartemen.     

Wen Qiao membuka matanya dengan lemas, "Sudah sampai?"     

Wen Qiao mengatakan ingin turun dan berjalan sendiri.     

"Jangan bergerak, lanjutkan saja tidurmu." Kata Fu Nanli.     

Wen Qiao memejamkan matanya lagi dan melanjutkan tidurnya dengan nyenyak.     

Li Fang bergegas datang untuk melihat luka di dahi gadis itu. Dia berkata sambil merasa tidak berdaya, "Ini cedera luar biasa. Ganti perbannya setiap hari. Jika hari ini terasa sakit, minum obat anti nyeri."     

Dia adalah seorang dokter, bukanlah dewa, tidak ada cara untuk menghentikan rasa sakitnya dengan cepat.     

Tuan Muda menatap Li Fang dengan tatapan tidak senang, seolah-olah dia sedang berkata dalam hatinya, Apa gunanya aku menyuruhmu datang kesini?     

Setelah Li Fang pergi, Fu Nanli duduk disisi tempat tidur, memegang tangan Wen Qiao sambil menatapnya.     

Kejadian yang terjadi beberapa jam yang lalu membuatnya merasa frustasi. Dia melihat gadis ini terkapar di lantai dengan kondisi kepala yang bercucuran darah. Melihat kekasihnya terluka parah adalah kejadian yang sangat menyakitkan baginya.     

Dia seharusnya tidak mengajak gadis ini pergi bersamanya. Baginya, ini adalah sebuah bencana.     

Fu Nanli menunduk untuk mencium bibirnya, lalu berkata, "Tidurlah yang nyenyak."     

Meskipun kecelakaan kali ini tidak memakan korban jiwa, tetapi cukup memberikan trauma yang besar.     

Pada keesokan harinya, Fu Nanli sedang duduk di ruang tamu dan menonton konferensi pers yang disiarkan secara langsung.     

Karena Otoritas Penerbangan telah menjelaskan semua rincian dan detail kronologi kecelakaan di malam sebelumnya, hari ini adalah konferensi pers untuk permohonan maaf dari Otoritas Penerbangan.     

Xu Shen hadir dalam konferensi pers itu untuk menjawab pertanyaan dari wartawan.     

Pertanyaan pertama yang diajukan reporter adalah, "Apakah Kapten Fu akan menghadiri konferensi pers hari ini?"     

Xu Shen menjawab, "Mohon maaf, Kapten Fu tidak bisa menghadiri konferensi pers hari ini. Saat ini dia sedang ingin menenangkan diri karena perasaannya terguncang setelah mengalami kejadian kemarin, menurutnya kejadian kemarin adalah insiden yang berbahaya untuk menyelamatkan nyawa para penumpang, sehingga dia belum bisa muncul di media."     

Fu Nanli tercengang, perasaannya terguncang?     

Xu Shen memberikan alasan yang bagus.     

Fu Nanli sejujurnya tidak menyukai situasi saat harus berada di depan kilatan kamera, dan menjawab pertanyaan yang kurang lebih sama dan membosankan.     

Ekspresi kecewa muncul di wajah para wartawan, mereka pikir Tuan Muda Fu bisa hadir dan menemui mereka secara langsung untuk kali ini, banyak orang yang mengatakan, Fu Nanli seperti seorang dewa.     

Sayang sekali Tuan Muda Fu tidak muncul hari ini.     

Ekspresi para wartawan kemudian berubah menjadi serius.     

Ekspresi para reporter di bawah juga menjadi lebih serius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.