Dia Hanya Mengingatku

Luapan Emosi



Luapan Emosi

0Sun Qi, sekretaris Ji Xianzheng terus berada di samping bosnya, dia berkata sambil tersenyum, "Semua bukti mengenai insiden selebgram yang masuk ke dalam kokpit mengarah kepada Anda, bagaimana Anda menjelaskan tentang hal ini?"     

Ji Xianzheng mengangkat tangannya sebagai isyarat kepada Sun Qi untuk tidak berbicara lagi, "Sekretaris saya telah berbicara lancang, mohon perkataannya barusan jangan dimasukkan ke dalam hati."     

Sun Qi mengangkat alisnya, "Saya hanya menyampaikan aspirasi dari netizen. Jika Direktur Wu tidak mengklarifikasi, malah itu akan merusak reputasi Anda."     

Ji Xianzheng memegang pergelangan tangan Sun Qi, "Sudahlah, jangan diteruskan."     

Ji Xianzheng menegur sekretarisnya dengan nada yang halus, apakah dia benar-benar menegur sekretarisnya? Pikir Wu Junyuan.     

Wu Junyuan menggertakkan giginya, dia paham bahwa Sun Qi yang paling mengenal Ji Xianzheng, dia tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Menurutnya, jelas bahwa Ji Xianzheng yang telah meminta sekretarisnya mengatakan ini dengan sengaja, tetapi pria itu masih berpura-pura. Wu Junyuan berpikir bahwa Ji Xianzheng memang pria munafik!     

Tetapi pada saat ini, banyak orang yang sedang menatapnya, dia hanya bisa memaksakan diri untuk tersenyum dan berkata, "Netizen hanya bercanda. Aku bekerja di Penerbangan, bagaimana mungkin aku melakukan sesuatu yang membahayakan nyawa penumpang?"     

Sun Qi tersenyum dan menatapnya, "Tampaknya ada kesalahpahaman. Direktur Wu, Anda harus lebih memperhatikan komentar di media sosial dan melakukan klarifikasi."     

Meskipun Ji Xianzheng menggenggam pergelangan tangan Sun Qi, dia tidak menghentikannya untuk berbicara, selain itu, dia juga tidak menyingkirkannya, justru posisinya terlihat seolah-olah sedang mendukung.     

Wu Junyuan hanya bisa tersenyum, "Ya, ya, benar sekali. Terima kasih Sekretaris Sun sudah mengingatkan."     

Sun Qi berkata lagi, "Oh iya, saya dengar bahwa Direktur Wu ingin berada di posisi pertama di industri penerbangan. Saya benar-benar minta maaf karena sepertinya Anda harus tersingkir dari posisi pertama, dan hanya menikmati posisi pertama dalam waktu yang singkat."     

Wu Junyuan sangat marah hingga susah untuk tersenyum lagi.     

Ji Xianzheng menyudahi pembicaraan, "Sekretaris saya sudah berbicara lancang, dan terlalu blak-blakan, tolong jangan dimasukkan ke dalam hati, Direktur Wu."     

Setelah selesai berbicara, Ji Xianzheng mengajak Sun Qi pergi dari situ. Sementara Wu Junyuan memaksakan diri untuk tersenyum meskipun sedang menyimpan amarah di dalam dirinya.     

Tuan Muda Fu menuntun kekasihnya, tetapi dia tidak bisa menahan diri untuk tertawa.     

Saat sedang turun ke bawah, barulah dia menunjukkan wajah aslinya dan melampiaskan emosinya dengan menendang tembok sambil mengutuk keadaan. Sampai beberapa waktu kemudian, barulah emosinya mereda.     

Di depan Bao Yan Lou, Ji Xianzheng berkata kepada Fu Nanli, "Dalam waktu dekat akan ada pertemuan untuk apresiasi. Disana tidak ada media, jadi kamu bisa hadir, semua anggota kru juga akan hadir."      

Fu Nanli sedikit mengernyit, "Bolehkah aku tidak hadir?"     

Ji Xianzheng menanggapi jawaban Fu Nanli, "Ada pejabat yang akan hadir, ikutlah sebentar."     

Fu Nanli menjawab, "Aku mengerti."     

Dia kemudian naik ke mobil, dan Wen Qiao memperhatikan Fu Nanli yang terlihat kurang senang sambil bertanya, "Ada apa denganmu?"     

Pria itu hanya menunduk dan berkata, "Tidak apa-apa."     

Dia lalu memegang tangan gadis itu, "Apakah menurutmu aku terlalu tua untukmu?"     

Wen Qiao memperhatikan pria itu lagi, sebenarnya usia dua puluh sembilan tahun belum terbilang tua, hanya saja gaya bicaranya seperti orang yang sudah matang, memberikan perasaan tenang dan ingin bergantung padanya.     

Wen Qiao menggeleng-gelengkan kepala, "Menurutku, kamu belum terlihat tua, hanya dewasa secara pemikiran."     

Fu Nanli menatap Wen Qiao sambil membelai wajahnya, "Baguslah kamu berpikiran seperti itu."     

Wen Qiao tidak tahan untuk bertanya, "Apakah kamu tahu jika aku memiliki paman?"     

"Paman."     

"Iya, aku punya paman kedua, adik laki-laki bungsu mamaku, usianya hanya berbeda sembilan tahun denganku."     

Wajah Fu Nanli tiba-tiba serius, dan memegang dagu Wen Qiao, "Paman kedua yang berusia sembilan tahun lebih tua darimu?"     

Wen Qiao tersenyum dan mengangguk, "Iya."     

Muncul luapan emosi di dada Fu Nanli, dia menggertakan gigi kemudian tersenyum.     

Beberapa hari kemudian, cuaca menjadi lebih hangat, dan Fu Nanli pergi ke acara perjamuan pemerintah untuk ikut dalam upacara penghargaan.     

Dia mengajak Wen Qiao pergi bersamanya. Karena itu adalah acara yang sangat formal, dia memilih gaun hitam untuk dikenakan Wen Qiao, ditutupi dengan mantel biru tua, dan rambutnya diikat dengan rapi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.