Dia Hanya Mengingatku

Sengaja Membuat Wen Qiao Berpenampilan Dewasa



Sengaja Membuat Wen Qiao Berpenampilan Dewasa

0Kalimat pertama yang dilontarkan oleh Ji Xianzheng ketika bertemu dengan Fu Nanli dan Wen Qiao adalah… "Kenapa kamu mendandani Wen Qiao seperti orang dewasa?"     

Pikiran Fu Nanli seketika kacau dan wajahnya berubah menjadi serius, "Untuk acara-acara resmi saja, menurutmu harus seperti apa penampilannya untuk acara ini?     

Ji Xianzheng bisa merasakan dari nada bicara Fu Nanli bahwa suasana hatinya sedang buruk.     

Dia marah, dia marah, pikir Ji Xianzheng.     

Ji Xianzheng mengangkat alisnya, "Iya, aku yang salah, ayo duduk."     

Di ruangan aula perjamuan yang kecil, lantai ditutupi dengan karpet bernuansa turki berwarna coklat kemerahan. Panggungnya juga memiliki nuansa yang sama, yaitu coklat kemerahan dan bertekstur tebal. Wen Qiao dan Fu Nanli sudah duduk di kursi. Cahaya yang dipantulkan oleh lampu kristal jatuh tepat di wajah Fu Nanli yang mengenakan setelan jas buatan tangan.     

Dia tampak sempurna seperti dewa.     

Hanya itu kata yang tepat untuk mendeskripsikan penampilannya.     

Mungkin saja, itulah yang dibayangkan oleh sang penjahit saat membuatkan setelan jas untuknya.     

Fu Nanli naik ke panggung untuk menerima penghargaan. Dia menerima sertifikat kehormatan yang diberikan oleh pemerintah kota. Fu Nanli berdiri di atas panggung dan memberikan pidato singkat, Wen Qiao menatap pria itu dengan kagum.     

Dia adalah seorang pahlawan.     

Dia telah menyelamatkan nyawa banyak orang.     

Wen Qiao merasa sangat terharu sekaligus bangga, Fu Nanli adalah orang terhormat yang saat ini hadir dalam kehidupannya.     

Setelah Fu Nanli menyampaikan pidato resminya yang cukup singkat, Ji Xianzheng menghela nafas lega karena sepupunya itu tidak mempermalukannya. Fu Nanli juga sudah mengatakan semua yang ingin sepupunya katakan. Para pejabat juga terlihat sangat senang.     

Setelah penyerahan sertifikat penghargaan, Fu Nanli turun panggung bersama dengan pejabat.     

Di akhir acara, Ji Xianzheng pergi kedepan untuk mengantar para pejabat pulang, sementara Fu Nanli keluar gedung bersama dengan Wen Qiao.     

Banyak wartawan yang sudah lama berkumpul dan menunggu di pintu, mereka berharap bisa mendapat kesempatan untuk mewawancarai Tuan Muda Fu.     

Sayangnya, Fu Nanli langsung masuk ke dalam mobil begitu dia keluar dari gedung perjamuan.     

Jendela mobil Fu Nanli benar-benar gelap, dan kamera dari para wartawan sama sekali tidak bisa menangkap pemandangan di dalam, jadi mereka hanya bisa meneriakkan beberapa patah kata, "Kapten, tolong katakan sesuatu" dari arah belakang.     

"Warga ingin mendengar pendapat Anda tentang kejadian ini.     

"Warga ingin bertemu denganmu."     

Mobil Fu Nanli kemudian melaju dan menjauhi kerumunan, Fu Nanli berpikir bahwa dia hanyalah seorang kapten dan seorang pengusaha, dia tidak tertarik untuk menjadi bintang dan tidak berniat muncul di depan kamera.     

Xu Shen juga ada di dalam mobil, dia berkata sambil tersenyum, "Meskipun Anda tidak menampakkan diri di depan media, tapi berita tentang Anda sudah banyak beredar di Weibo."     

Tuan Muda Fu yang tinggi, kaya dan tampan, menjadi pria idaman para gadis.     

Terlebih lagi, Tuan Muda Fu tidak seperti Tuan Muda lain yang selalu tampil di media, yang hanya bersenang-senang dengan mobil balap, dan melakukan hal-hal gila yang melanggar hukum. Berbeda dengan Tuan Muda Fu, dia adalah lulusan MIT, Setelah lulus, dia memulai karirnya di industri penerbangan sebagai seorang kapten. Di dalam situasi yang genting, dia bisa membalikkan keadaan.     

Mirip seperti sosok tokoh utama pria sempurna yang ada di dalam novel.     

Meski foto-foto Fu Nanli belum pernah beredar di internet, hal itu tidak menghalanginya untuk memiliki banyak penggemar.     

Pernikahan Su Yun dan Ji Mingyuan akan dilaksanakan pada tanggal satu mei, bertepatan dengan saat liburan panjang.     

Lampu di pintu ruang tamu dinyalakan, situasi di luar sedang turun hujan dan hujan musim semi ini membasahi rumah. Angin bertiup sepoi-sepoi, meniupkan perasaan dingin di wajah.     

Su Yun menulis daftar tamu di selembar kertas merah, "Sepertinya yang diundang tidak terlalu banyak."     

Su Yun juga memiliki seorang kakak laki-laki yang tinggal di Haicheng.     

Wen Qiao, "Bibi Xiaojun pasti datang, kan?"     

"Iya, mama sudah memberitahunya, dia ikut bahagia dan juga mengatakan akan datang di hari pernikahan mama nanti."     

Wen Qiao menggigit apel, "Apakah Su Ying dan keluarganya juga diundang?".     

Su Yun meliriknya, "Bukankah mereka juga mengundang kita saat kakak sepupumu menikah? Kita juga harus mengundang mereka."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.