Dia Hanya Mengingatku

Berhentilah Menjadi Kapten



Berhentilah Menjadi Kapten

0Wen Qiao memotong daging panggang menjadi potongan-potongan kecil, dia mencelupkannya ke saus, lalu membungkusnya dengan selada, dan meletakkannya di piring Yu Shu, "Makanlah."     

Lu Youyou menggembungkan pipinya dan bertanya pada Wen Qiao, "Mengapa kamu begitu sopan kepadanya? Apakah kamu berhutang uang kepadanya?"     

Wen Qiao berkata, "Jangan pedulikan aku."     

Yu Shu mengusap kepala Wen Qiao, "Adik yang baik."     

Wen Qiao tersenyum menyeringai, lebih baik kamu membantuku menemukan pamanku dengan cepat.     

Semantara itu di kediaman Keluarga Fu, ada tiga orang yang sedang menunggu Fu Nanli. Dia baru saja memasuki rumah, Paman Li mengambil mantel yang dia lepas dan berjalan melewati lorong yang panjang. Dia melihat kakeknya, ibunya dan bibinya sedang duduk di ruang tamu.     

Ekspresi mereka semua terlihat sedang tidak bagus.     

Ketika Ye Minqiu melihat putranya sudah kembali, dia segera bangkit berdiri dan berkata, "Kakekmu ingin berbicara sesuatu hal denganmu."     

Fu Nanli sebenarnya tahu apa yang ingin dikatakan kakeknya.     

Fu Huaiyong sedang minum teh. Ketika dia melihat cucunya, dia duduk di sofa dan meletakkan cangkirnya lagi, "Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Kakek selalu menjadi orang terakhir yang mendengar kabar tentangmu, betul kan?"     

Fu Nanli menggosok pergelangan tangannya, dia sedikit kelelahan setelah menjalani penerbangan yang panjang.     

"Jika tidak ada sesuatu yang terjadi, maka tidak ada yang bisa kuberitahukan kepada kakek."     

Wajah Fu Huaiyong seketika memucat, "Terjadi kecelakaan pesawat dan kamu masih bilang tidak terjadi apa-apa? Sekarang, ceritakan kepada kakek apa yang sebenarnya terjadi?"     

Fu Nanli menekan alisnya, "Aku sudah sangat lelah. Bolehkah kakek membiarkanku istirahat?"     

Fu Huaiyong marah, "Pergilah tidur setelah kamu menjawab pertanyaan kakek."     

Fu Nanli mengangkat alisnya, dan menatap kakeknya dengan ekspresi yang seolah berkata, kakek bicara saja, aku akan mendengarkan, kok.     

"Berhentilah dari pekerjaanmu." Fu Huaiyong langsung pada intinya.     

Kaki panjang Fu Nanli menyilang, sikunya bersandar di sofa, jari-jarinya mengetuk sofa dengan ringan, dan dia berkata, "Aku tidak mau."     

Ye Minqiu menghela nafas pelan, "Jangan menjawab kakekmu seperti itu."     

Sedikit ruang untuk diskusi pun tidak ada, apakah kakeknya tidak malu nantinya?     

"Aku tetap tidak mau berhenti dari pekerjaanku."     

Ibu dan bibinya mengerutkan dahi bersamaan, Tuan Muda satu ini memang seseorang yang keras kepala.     

Fu Huaiyong marah, "Kenapa tidak mau? Selama kamu menjadi kapten, selama itu juga kami akan terus hidup dalam kecemasan tiada henti."     

Fu Nanli langsung membuka data, "Rekor kecelakaan pesawat adalah 1,7 kali pada tahun 1991. Pada tahun 1999, turun di bawah angka 1 kali untuk pertama kalinya, dan turun lagi menjadi 0,85 kali pada tahun 2000. Menurut hasil perhitungan tahun 2000, dari sebanyak 1.176.500 kali penerbangan, hanya ada satu kecelakaan udara yang fatal selama penerbangan itu. Dengan kata lain, jika seseorang naik pesawat sekali sehari, dibutuhkan 3223 tahun untuk mengalami sebuah kecelakaan udara."     

Fu Huaiyong tercengang, "Aku tidak peduli dengan data yang kamu miliki itu. Aku mau kamu mulai besok, berhentilah menjadi seorang kapten dan kembalilah ke Zhong Huan sebagai CEO."     

Fu Nanli bangkit berdiri dan merapikan seragamnya, "Kakek sedang berada dalam emosi yang tidak terkendali. Aku tidak bisa memberitahu alasan kenapa aku tidak ingin mengundurkan diri dari pekerjaanku kepada kakek. Aku naik ke atas dulu, penerbangan selama sepuluh jam membuatku lelah. Sekarang biarkan aku istirahat. "     

Setelah selesai berbicara, Tuan Muda itu langsung naik ke lantai atas.     

Ye Minchun mengedipkan mata kepada kakaknya, keponakannya ini benar-benar tangguh.     

Ye Minqiu memegang kepalanya, Fu Nanli adalah satu-satunya cucu yang berani melawan perkataan kakeknya. Fu Huaiyong sangat marah, "Anak Brengsek."     

Lelaki tua itu menoleh ke Ye Minchun lagi, "Mengapa keluargamu membiarkan dia bekerja sebagai kapten di Dongchuan Airlines?"     

Ye Minchun,"..."     

"Paman, maafkan kami, ini kesalahanku dan keluargaku."     

Emosi Fu Huaiyong tidak stabil, "Kamu juga."     

Kata-katanya mengarah ke Ye Minqiu, Ye Minqiu segera memberikan ekspresi seolah dia telah siap mendengar teguran dari ayahnya itu.     

"Kamu ibunya, nasehati putramu dengan baik. Kali ini, bagaimanapun caranya buatlah dia berhenti dari pekerjaannya sebagai kapten."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.