Dia Hanya Mengingatku

Fu Nanli Menjadi Kapten Yang Berpengaruh



Fu Nanli Menjadi Kapten Yang Berpengaruh

0Apa lagi yang bisa Ye Minqiu katakan?     

Dia menyadari bahwa gadis ini dan putranya adalah pasangan yang sejati, hanya hal itu yang bisa dia dapatkan dari pertemuan hari ini.     

Dia tersenyum kepada Wen Qiao, "Omonganmu masuk akal."     

Wen Qiao menyampaikan permohonan maafnya.     

Ye Minqiu mengelus kepalanya, "Kamu tidak perlu meminta maaf, bibi yang tidak seharusnya memintamu melakukan ini."     

Setelah pertemuannya dengan Nyonya Besar Fu berakhir, Wen Qiao kemudian pergi menemui Fu Nanli lagi.     

Di ruangan apartemen, robot pembersih bekerja dengan cermat. Fu Nanli yang mengenakan pakaian rumah sedang berada di dapur.     

Fu Nanli meletakkan sumpit ketika melihat kedatangan Wen Qiao, dia mendekati gadis itu, "Aku sedang memanggang daging sapi, kita makan bersama-sama, ya."     

Menurut pandangan Wen Qiao, Fu Nanli memiliki cita rasa orang barat, dia suka makan daging sapi.     

Wen Qiao sampai ke pintu dapur, Fu Nanli menariknya masuk ke dapur. Pria itu bersandar di depan meja dapur dan memeluk gadis itu, sambil melanjutkan memanggang dengan membalik beberapa potong daging sapi.     

"Apa yang mamaku katakan kepadamu?" Tanya Fu Nanli.     

Wen Qiao memegang lehernya, "Apakah tidak apa-apa jika aku memberitahumu selepas kami bertemu tadi? Nanti mamamu merasa aku adalah orang yang suka melapor."     

Fu Nanli tersenyum, "Sebenarnya aku bisa menebak arah pembicaraan kalian. Mamaku pasti ingin kamu menasehatiku untuk mengundurkan diri dari pekerjaanku sebagai seorang kapten, kan?"     

Wen Qiao mengibas tangannya, "Aku tidak bisa melakukan hal itu, tidak ada hubungannya denganku."     

Fu Nanli menyandarkan dagunya di atas kepala Wen Qiao, "Kalau begitu, bagaimana kamu menjawab permintaannya?"     

Wen Qiao tidak menjawab sepatah katapun.     

"Kamu menolak permintaannya, benar kan?"     

Wen Qiao berkata, "Aku masih belum memberitahumu."     

Fu Nanli mengelus kepalanya, "Iya, aku tahu."     

Wen Qiao menatap Fu Nanli, "Apakah kamu mau mengundurkan diri?"     

"Aku tidak ingin mengundurkan diri untuk sementara waktu ini."     

"Kamu menyukai pekerjaanmu, benar kan?"     

Fu Nanli menatap mata gadis itu dan tidak tahan untuk mencium bibirnya, "Iya, aku menyukainya."     

Wen Qiao berkata, "Aku merasa mamamu hanya mengkhawatirkanmu."     

Fu Nanli berkata, "Jangan memikirkan hal yang lain."     

Jadi Wen Qiao hanya fokus berciuman dengannya, hingga daging sapi selesai dipanggang.     

Usaha Ye Minqiu menemui Wen Qiao agar dia mau menasehati Fu Nanli telah gagal total.     

Fu Huaiyong memanggil Ji Xianzheng untuk datang ke rumah, dan Ji Xianzheng khawatir. Bagaimanapun, Nanli adalah kapten dan juga stafnya, jika sesuatu terjadi pada Fu Nanli, dia harus bertanggung jawab kepada keluarganya.     

Fu Huaiyong memulai pembicaraan, "Kamu adalah Bos Nanli di Dong Chuan Airlines."     

Ji Xianzheng dengan cepat berkata, "Tidak bisa dibilang saya adalah bosnya, tapi Nanli…"     

"Bukankah kamu tetap adalah bosnya?"     

"Jika Anda berbicara seperti itu, iya, saya bosnya."     

"Kalau begitu dia seharusnya mematuhi setiap keputusanmu, bukan?"     

Ji Xianzheng tidak bisa berkata apa-apa selain menjawab, "Pada prinsipnya seperti itu."     

"Kalau begitu kamu pecat dia." Kakek itu melontarkan kalimat dengan ringan.     

Ji Xianzheng bingung menghadapi lelaki tua itu, "Kakek sudah mengetahui sendiri sifat Nanli, jika dia ingin terus bekerja, dan aku tiba-tiba memecatnya, dia pasti tidak terima."     

Fu Huaiyong berkata, "Aku tidak menerima alasan apapun darimu, lakukan saja apa yang kuperintahkan kepadamu, segera pecat dia."     

"Jika aku memecatnya, bagaimana jika dia pergi bekerja di perusahaan penerbangan yang lain? Sekarang dia adalah kapten yang berpengaruh di industri penerbangan, asalkan dia mau, semua industri penerbangan pasti bersedia menerimanya, dan dia akan bekerja dengan mereka."     

Fu Huaiyong menekan pelipisnya, cucunya memiliki sifat temperamen buruk, dan dia tidak akan peduli dengan kata-kata siapapun kecuali dirinya sendiri.     

"Lalu apakah kamu punya cara lain?"     

Ji Xianzheng ragu-ragu dan berkata, "Kurangi saja jam kerjanya. Saat ini, dia terbang dua kali dalam seminggu. Aku akan menguranginya menjadi dua kali dalam sebulan. Bagaimana pendapat Anda?"     

Fu Huaiyong memikirkan perkataannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.