Dia Hanya Mengingatku

Gejala Penyakit Yang Sama



Gejala Penyakit Yang Sama

0Pria itu bernama Paman Yi, dia mengaitkan kacamatanya di bawah pangkal hidungnya, dia sedikit menekan kepalanya, dan menatap Wen Qiao dari atas ke bawah, matanya seperti sebuah obor yang menyala, seolah-olah dia sudah mengetahui apa yang sedang Wen Qiao pikirkan sekilas.     

"Oh, mari masuklah."     

Ada patung burung hantu berwarna emas di atas meja, dia memutarnya sedikit, dan melihat lemari di samping terbuka.     

Wen Qiao sedikit terkejut, dia lalu berjalan mengikuti Dong Yao yang menuju arah rak buku. Suasana di dalam ruangan itu cukup gelap.     

Memasuki ruangan gelap dan menyusuri koridor sempit, berputar-putar, lalu di depan mereka ada sebuah pintu besi, Dong Yao membuka pintu.     

Wen Qiao bersorak, "Wow."     

Pemandangan yang sungguh indah, ternyata terdapat sebuah gua di ruang bawah tanah ini.     

Yang mereka lihat pertama kali adalah aula besar, aula itu seperti sebuah stasiun kereta api kuno pada periode Republik Cina. Ada sebuah jam kuno besar tepat di hadapan mereka. Saat itu mereka tiba pada pukul enam malam, jarum jam pun bergerak ke angka enam.     

"Teng...teng…" Suara bunyi jam bergema sampai ke penjuru aula, dan Wen Qiao bisa merasakan kakinya sedikit gemetar.     

Ada banyak orang yang berlalu lalang di dalam aula, dan ada berbagai macam toko di sekelilingnya yang menjual barang antik dan juga langka, bahan obat berharga, dan banyak di antaranya adalah benda-benda yang belum pernah dilihat Wen Qiao.     

Orang-orang yang ada disini sepertinya biasa saja, mereka tidak mempedulikan orang, baik dari penampilan maupun gaya berpakaiannya.     

Saat pertama kali mereka berdua membuka pintu, hampir semua orang yang ada di aula terfokus pada mereka. Orang yang bisa masuk melalui pintu ini, membuktikan bahwa mereka berasal dari keluarga Dong. Pasar bawah tanah ini sendiri didirikan oleh keluarga Dong. Mereka memperhatikan Dong Yao dan Wen Qiao, sorotan mata semua orang seakan sedang melihat Tuan Muda dan Nona Muda dari keluarga Dong.     

Dong Yao mengajak Wen Qiao ke lantai bawah.      

Dong Yao berjalan melewati kerumunan dan langsung pergi ke sebuah toko di sudut barat daya.     

Di depan pintu toko, ada seorang pria muda sedang mengobrol dengan seorang kakek yang sudah beruban.     

"Apakah benar Anda adalah Kakek Lin?" Tanya Dong Yao kepada kakek itu.     

Si kakek menoleh, "Anda siapa?"     

"Saya adalah cucu dari Dong Yifu."     

Kakek Lin langsung tersenyum lebar, "Oh, ternyata cucu Dong Yifu, kamu sudah dewasa sekarang."     

"Kakek Lin, ada sesuatu hal yang ingin saya tanyakan kepada kakek."     

"Ada masalah apa?"     

Dong Yao memandang sekitar, Kakek Lin berjalan berkeliling, lalu berkata, "Ayo kita pergi ke samping teras bunga."     

Wen Qiao dan Dong Yao mengikuti langkah Kakek Lin menuju teras bunga yang bersih dan sepi.     

Sesampainya di teras bunga, Dong Yao berkata, "Kakek saya bilang, Anda mengetahui penyakit tidak bisa menjauh dari seseorang, apakah betul begitu?"     

Kakek Lin meliriknya dari atas ke bawah, lalu menatap gadis di belakangnya, "Kenapa?"     

"Dong Yao tidak bermaksud menyembunyikannya.", dan dia menarik Wen Qiao ke hadapan kakek, " Dia yang memiliki penyakit seperti itu. "     

Kakek Lin sedikit mengernyit, "Seperti apa gejalanya?"     

Wen Qiao memberi tahu Kakek Lin tentang ketidakmampuannya untuk meninggalkan Fu Nanli selama tiga belas hari. Ekspresi lelaki tua itu menjadi agak serius, "Saya pernah mendengar bahwa leluhur saya adalah sejarawan resmi istana. Tentu saja, tidak mungkin untuk merekam ini dalam sejarah resmi, tetapi leluhur keluarga saya meninggalkan sejarah lokal. Saya telah menemukan bahwa seorang selir harus tinggal bersama kaisar untuk bertahan hidup. Kurang lebih sekitar tujuh hari, ini hampir sama dengan gejala yang Anda alami. Setelah membacanya, saya pikir, nenek moyang keluarga saya hanya mengada-ngada, dan hari ini setelah mendengarkan cerita Anda, barulah saya tahu keajaiban dunia ini."     

Wen Qiao bertanya dengan nada mendesak, "Apa yang terjadi kepada selir itu di dalam catatan sejarah? Apakah penyakitnya bisa disembuhkan?"     

Kakek Lin menjawab, "Selir itu kemudian dicampakkan dan dikurung di salah satu ruangan istana yang dingin. Pada akhirnya, selir itu meninggal karena tidak kunjung bertemu dengan Kaisar."     

Apaaa?!?! Wen Qiao terkejut dalam hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.