Dia Hanya Mengingatku

Ambisi Semakin Besar



Ambisi Semakin Besar

0MC merasa bahwa Shang Fan tidak terlihat begitu senang, lalu dengan cepat dia mencairkan suasana dengan berkata, "Guru Mu Yue adalah gadis yang beruntung, dia sedang dikagumi oleh seorang idola."     

Wen Qiao mengambil remote TV dan segera mematikan TV-nya, "Menurutku acara ini tidak bagus."     

Fu Nanli mengelus kepala gadis itu.     

Karena Shang Fan tidak malu untuk mengungkapkan kekagumannya kepada Guru Mu Yue, nama Wen Qiao menjadi banyak muncul di Weibo.     

Seketika jumlah penggemar di akun Weibo milik Wen Qiao melonjak dengan tajam.     

Sejak identitas Mu Yue-nya terungkap dari bulan November hingga saat ini memasuki bulan Maret, dalam waktu empat bulan itu penggemarnya telah meningkat menjadi berjumlah satu juta.     

Pencapaiannya ini patut diacungi jempol.     

Sekarang jumlah penggemarnya dibandingkan dengan jumlah penggemar Xu Lu adalah sama.     

Setiap kali Wen Qiao mengunggah sebuah video di Weibo, jumlah komentarnya sebanyak dua hingga tiga ribu, dan jumlah orang yang telah menyukai videonya sebanyak lebih dari sepuluh ribu.     

Sedangkan komentar yang didapat Xu Lu adalah dua hingga tiga ratus komentar, dan jumlah orang yang menyukai videonya hanya satu hingga dua ribu orang.     

Oleh karena itu, perusahaan marketing Xu Lu harus membeli penggemar bayaran untuk mengimbangi jumlah penggemar Wen Qiao.     

Xu Lu menyadari bahwa kepopulerannya hanyalah bayangan semu saja, dia meminta kepada Kakak Li, "Lihatlah Shang Fan, dia selalu menyebutkan nama Mu Yue di setiap kesempatan, baik tiap kali dia diwawancarai, maupun di akun Weibo nya. Bisakah kamu meminta Cheng Mu untuk melakukan hal yang sama juga? Aku kan sudah membuatkan lagu yang populer untuknya."     

Kakak Li menerima permintaan Xu Lu yang tidak masuk akal itu, dia hanya diam, padahal dalam hatinya dia bergumam, Apakah benar kamu yang menciptakan lagu itu?     

Tetapi bos telah memintanya untuk terus mendukung gadis ini, dia hanya bisa menurut, "Kamu sangat populer sekarang, selain itu kamu juga telah menjadi juru bicara Universitas Pusat Musik, jadi buat apa kamu mempedulikan berita seperti ini?"     

 "Aku bisa menjadi lebih populer dibandingkan dia."     

Gadis ini seakan tidak pernah merasa puas. Cheng Mu tidak menyanjungnya seperti halnya Shang Fan menyanjung Mu Yue. Perusahaan Manajemen ini juga tidak mengizinkannya untuk menerima sebuah wawancara. Dia hanya diperbolehkan untuk sebatas menjadi juru bicara di Universitas Pusat Musik.     

Ruang lingkupnya terbatas.     

Dia tidak sanggup memuaskan keinginan Xu Lu.     

Ambisi gadis ini semakin hari semakin banyak.     

Kakak Li menjawab dengan pasrah, "Bersabarlah, kita lakukan satu per satu."     

"Kak Li, bolehkah aku ikut dalam sebuah Variety Show?"     

"Tidak boleh." Kakak Li menolak dengan tegas.     

Xu Lu marah sehingga dia berkata, "Apakah kalian tidak memiliki skrip untuk Variety Show sekarang? Pilih satu dan temukan yang cocok untukku? Bagaimana aku bisa menghasilkan lebih banyak uang untuk perusahaan jika aku dibatasi untuk menjadi lebih populer? Kalian juga jangan bersikap terlalu kaku."     

Kakak Li terlihat tidak senang, dan melaporkan sikap Xu Lu kepada bosnya melalui sebuah pesan, Saya khawatir gadis ini akan melakukan hal di luar kendali kita di kemudian hari.     

Jika hal itu terjadi, maka ganti dia dengan orang yang lebih penurut.     

Kakak Li menjawab, Baik, saya mengerti.     

Xu Lu mendapatkan sebuah pesan yang bunyinya, Ingatlah posisimu sekarang, patuhi aturan yang sudah diberikan kepadamu. Jika kamu melanggarnya, apa yang sudah kamu raih sekarang ini akan dengan mudah musnah. Ingatlah selalu perkataanku ini.     

Xu Lu berpikir kapan dia tidak patuh?     

Xu Lu merasa manajemennya ini hanya mau mengekangnya saja, apakah ini termasuk strategi marketing mereka?     

Meskipun begitu, sekarang dia sudah populer, dia akan mencari manajemen lain yang mau mendukungnya di setiap kondisi, dia mau mengubah karyanya. Dia memang berbohong jika bisa menciptakan lagu, tetapi faktanya, dia bisa memainkan piano dengan baik.     

Dia harus berbuat sesuatu secepatnya.     

Xu Lu tidak mengetahui bahwa dia hanya digunakan sebagai alat untuk menyaingi kesuksesan Wen Qiao, tetapi jika alat tersebut tidak patuh, maka setiap saat dia juga akan dengan mudah disingkirkan.     

Kompetisi online dilaksanakan pada tanggal dua belas Maret, Wen Qiao masuk ke ruang komputer dengan membawa tiket masuk dan KTP, lalu duduk di kursi yang sudah ditentukan.     

Pada saat masuk pada halaman ujian, muncul nama-nama para peserta dari semua Universitas di kota Haicheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.