Dia Hanya Mengingatku

Datanglah Menemuiku



Datanglah Menemuiku

0Ujian ini memperbolehkan pesertanya untuk memasukkan nama asli, dan juga boleh untuk memasukan nama anonim. Wen Qiao melihat ada beberapa temannya dari Universitas Pusat Musik juga berpartisipasi. Lokasi ujian mereka berada di Universitas Fu Kai, dia juga melihat nama Yao Heng dan Su Ying tercantum dalam daftar peserta.     

Materi yang dijadikan bahan dalam ujian kompetisi online ini adalah memperbaiki bug pada Firewall secara virtual.     

Penilaian kompetisi ini dilihat dari peserta yang bisa menyelesaikan permasalahan dalam waktu yang paling cepat, dialah pemenangnya.     

Wen Qiao menggerakkan tulang bahunya untuk bersiap-siap, dan tidak lama kemudian pengawas mengatakan, "ujian dimulai", jari-jarinya mulai bergerak cepat memencet tombol-tombol pada keyboard.     

Baginya, ujian ini sangatlah mudah.     

Mereka diberi waktu satu setengah jam untuk menyelesaikan ujian. Wen Qiao berhasil menyelesaikan ujian ini hanya dalam waktu dua belas menit.     

Ada peserta yang sudah selesai menyelesaikan ujian di ruang ujian yang sama, dapat terlihat di layar monitor.     

Yao Heng yang sedang berada di ruang ujian lain, tiba-tiba nyalinya menciut, Cepat sekali? Dia sudah menyelesaikan soal ini hanya dalam waktu dua belas menit saja?     

Detak jantungnya sedikit menjadi cepat, kemudian dia mencibir dalam hati, Dia selesai cepat, belum tentu jawabannya benar.     

Konsentrasinya tidak boleh dikacaukan dengan mudah oleh lawan.     

Wen Qiao masih berada di ruang ujian, meskipun dia sudah menyelesaikan ujiannya. Dia memainkan game minesweeper di komputer.     

Lagi pula, dia mengikuti ujian ini dengan menggunakan nama anonim. Jika dia meninggalkan ruangan terlalu awal, itu akan terlihat mencolok, jadi dia menunggu hingga nanti ada beberapa peserta yang juga sudah selesai, dan dia akan ikut keluar dari ruangan bersama mereka.     

Wen Qiao sudah memainkan minesweeper sebanyak dua ronde, dia melihat sekelilingnya sudah semakin banyak peserta yang selesai mengerjakan ujian.     

Wen Qiao baru bangkit berdiri setelah ada tujuh sampai delapan peserta yang selesai. Dia memasukkan kartu ujian dan KTP ke dalam saku, dan pergi keluar gedung sekolah.     

Saat keluar, dia bertemu dengan Yao Heng yang sedang berdiri di samping teras.     

Mereka melakukan ujian di Universitas Fu Kai, Universitas ini memang selalu menjadi lokasi pelaksanaan ujian.     

Yao Heng sedang menunggu kekasihnya, Su Ying.     

Ketika Yao Heng melihat Wen Qiao baru saja keluar, dia tertawa terbahak-bahak karena dia sudah menunggu di luar lebih lama, jadi dia merasa lebih unggul daripada Wen Qiao.     

Dia merasa puas karena mampu membuktikan bahwa kejadian Wen Qiao yang bisa memperbaiki komputer rusak di hari pernikahan Su Lei, hanyalah sebuah kebetulan belaka.     

Wen Qiao memasukkan tangannya ke dalam saku dan perlahan berjalan melewati Yao Heng, lalu dia mendengar sayup-sayup suara Su Ying yang datang dari arah belakangnya.     

"Bukankah itu Wen Qiao?"     

Yao Heng menjawab, "Iya."     

"Huh, aku kira dia hebat, ternyata dia selesai mengerjakan ujian di waktu yang hampir sama denganku. Tenang saja, aku yakin kali ini kamu pasti tetap menang dan menjadi juara pertama."     

Beberapa teman Yao Heng juga memberikan ucapan selamat lebih awal kepadanya, "Kamu pasti akan menang lagi. Ayo traktir kami makan."     

"Mau makan di mana?"     

"Kamu yang putuskan mau makan di mana, aku ikuti saja kemauanmu."     

Wen Qiao mengangkat bahunya, lalu meninggalkan Universitas Fu Kai.     

Keesokan harinya, Fu Nanli pergi ke Zhongcheng menaiki pesawat. Kebetulan sekali hari itu adalah akhir pekan, jadi Wen Qiao bisa datang lebih awal ke apartemen untuk mengantarnya menuju ke bandara.     

Anggap saja mereka sedang berpamitan sebelum kekasihnya pergi untuk sebuah perjalanan bisnis.     

Mobil melaju kencang dan mereka akhirnya tiba di bandara. Di ruang tunggu VIP, Wen Qiao meraih tangan Fu Nanli, "Segeralah pulang kesini begitu urusan di sana selesai, ya?"     

Fu Nanli berdiri, memegang gadis itu di lengannya, dia melingkarkan lengannya di pinggangnya, dan menatapnya dalam-dalam, "Apakah kamu begitu tidak bisa berpisah lama denganku?"     

Dia hanya ingin mengetahui ketulusan dari gadis ini.     

Wen Qiao mengangguk, "Iya, aku tidak bisa berpisah darimu."     

Fu Nanli memeluk gadis itu, sambil memegang wajahnya, "Jika perjalanannya tertunda dan kamu benar-benar merindukanku, datanglah untuk menemuiku, ya? Aku akan kirimkan alamatnya ke ponselmu."     

"Baiklah. Apakah ada kemungkinan jika kepulanganmu akan tertunda?"     

"Aku masih belum tahu tentang itu."     

Wen Qiao mengangguk, "Baiklah. Jika…jika aku merindukanmu, aku akan segera pergi kesana untuk menyusulmu dan juga menemuimu."     

Fakta yang sebenarnya, kalau sampai kamu belum pulang sampai mendekati hari ketiga belas, maka aku terpaksa akan pergi kesana untuk menemuimu. Ucap Wen Qiao dalam hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.