Dia Hanya Mengingatku

Berteduh Dari Hujan Bersama Fu Nanli



Berteduh Dari Hujan Bersama Fu Nanli

0Kebetulan sedang akhir pekan, Wen Qiao bisa segera memesan tiket pesawat menuju ke Zhongcheng.     

Fu Nanli yang akan menjemputnya di Bandara.     

Wen Qiao mengikuti kerumunan penumpang yang sedang menuju ke pintu keluar, dari kejauhan dia melihat Fu Nanli sedang menunggunya di gerbang penjemputan.     

Fu Nanli mengenakan kemeja putih, jas hitam dan celana panjang, dengan satu tangan yang dimasukkan di saku celananya. Penampilan dan ekspresi wajahnya yang santai saat berdiri di depan pintu keberangkatan menarik perhatian setiap penumpang yang lewat.     

Wen Qiao menyeret koper untuk mempercepat langkahnya, Fu Nanli mengulurkan tangannya dan membuat sebuah gestur pelukan, Wen Qiao bergegas ke pelukannya.     

Wen Qiao melompat kegirangan.     

Ada perasaan kecewa yang terlihat di wajah para penumpang perempuan, Aduh, ternyata pria tampan ini sudah memiliki seorang kekasih.     

"Kamu datang tepat waktu."     

Fu Nanli mengelus kepala gadis itu, "Kita duduk dulu di lantai atas."     

Wen Qiao ingin segera pergi dan berkata, "Aku sudah terlalu lama duduk, aku ingin jalan-jalan."     

Fu Nanli menyerahkan koper kepada Pak Hu, lalu dia berjalan keluar menemani Wen Qiao jalan-jalan sambil merangkul kekasihnya itu.     

Cuaca diluar sedang mendung, suhunya lebih dari 20 derajat, tidak panas dan juga dingin, udaranya lembab dan sangat nyaman.     

Wen Qiao bertanya, "Kita mau pergi kemana?"     

"Sekarang sudah jam makan, kita akan makan siang dulu, lalu kamu temani aku melihat tanah ya?"     

Wen Qiao merasa aneh, "Melihat tanah? Apakah ini rahasia dagang? Bolehkah aku ikut?"     

Fu Nanli terkekeh, "Apa yang menjadi milikku adalah milikmu juga, rahasia dagang seperti apa yang kamu maksud?"     

Wen Qiao merasa sedikit bersalah, jadi dia tidak menjawab sepatah katapun.     

Pada siang hari, mereka pergi ke restoran Kanton kelas atas di Zhongcheng. Hidangan yang ada di restoran itu sangat lezat dan masakan Kanton otentik dengan rasa yang kaya. Wen Qiao tadi tidak makan di dalam pesawat, dia merasa lapar dan makan sampai kenyang.     

Fu Nanli membantu Wen Qiao mengambil makanan dengan sumpit, membantunya menuangkan minuman, dan mengupaskan udang. Apa yang dia lakukan seperti sedang memberi makan seekor hamster. Fu Nanli sudah merasa puas hanya dengan melihat Wen Qiao makan dengan lahap.     

Langit makin mendung di sore hari, dan sepertinya hujan lebat akan segera turun.     

Manajer Perusahaan Zhonghuan dari Zhongcheng mengajak Fu Nanli pergi ke sebuah desa di dekat kota.     

Desa itu sangat luas. Rumah-rumah di desa itu dibangun pada sekitar tahun 1980-an dan 1990-an. Konstruksi ilegal di desa ini sangat umum terjadi. Dinding luar rumah yang ada disana sudah cukup tua, dan terlihat berantakan.     

"Sesuai keinginan Anda, Pak, pembongkaran dan rekonstruksi dapat dilakukan di daerah ini, silahkan dilihat."     

Fu Nanli meraih tangan Wen Qiao dan mengajaknya menyusuri jalanan kecil desa ini. Ada seorang wanita yang sedang mencuci pakaian di pintu dan mengguyurkan sebaskom air ke jalan, Fu Nanli dengan cepat menarik Wen Qiao ke dalam pelukannya, tetapi guyuran air itu tetap membasahi celana mereka.      

Fu Nanli mengerutkan kening.     

Manajer segera mendekati wanita itu dan memarahinya, "Apa kamu tidak melihat ada orang yang sedang lewat?"     

Wanita itu marah dengan menggunakan bahasa daerah mereka, Wen Qiao tidak memahami apa yang sedang dikatakan wanita itu, yang pasti itu bukan perkataan yang bagus.     

Fu Nanli mengangkat tangannya, "Sudahlah, tidak apa-apa, biarkan saja dia."     

Dia lalu mengajukan pertanyaan kepada manajemen, "Perusahaan mana yang mau membeli sebidang tanah ini?"     

"Selain perusahaan kami Zhong Huan, masih ada Perusahaan Kaisa, Perusahaan Luchen, dan beberapa perusahaan kecil lainnya."     

Fu Nanli berkata, "Baiklah, sebelum itu buatkan dulu dokumen penawaran, nanti saya akan memberitahu harganya."     

Manajemen mengetahui bahwa Tuan Muda Fu akan mencoba memahami harga yang sesuai agar tidak tertipu.     

Saat waktu menunjukkan pukul jam empat sore, desa itu tiba-tiba turun hujan.     

Mereka sudah berjalan dari pintu belakang, sedangkan semua mobil ada di pintu depan, membutuhkan cukup waktu untuk berlari ke sana.     

Hujan semakin deras, Fu Nanli mengajak Wen Qiao untuk segera berlari ke bawah atap sebuah minimarket di pintu belakang untuk berteduh dari hujan.     

Hujan turun dengan deras dan menghasilkan kabut, hujan itu membasahi pepohonan hijau di depannya, Wen Qiao dipeluk oleh Fu Nanli, hujan dan kabut mengenai wajahnya, Wen Qiao langsung memeluknya dan bisa merasakan suhu tubuh Fu Nanli.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.