Dia Hanya Mengingatku

Seorang Penipu



Seorang Penipu

0Kakak Dong tertawa, "Nona, caramu berbicara seperti sebuah petasan. Kenapa emosimu begitu meluap?"     

Lu Youyou langsung bungkam setelah mendengar perkataan pria itu.     

"Jika paman melakukan seperti ini lagi, saya tidak akan memberi makanan."     

Kakak Dong berkata, "Bukankah kamu sudah memesan makanan? Mereka pasti sudah dalam perjalanan untuk mengantar makanan kemari?"     

"Saya bisa saja membatalkan pesanan."     

"Bukankah itu artinya kamu sudah menyia-nyiakan makanan? Itu tidak baik, Nona."     

Lu Youyou tidak tahan lagi dan merasa sangat marah, dia menggertakkan gigi dan menarik Wen Qiao ke samping, "Aku rasa orang ini tidak memiliki kemampuan apa pun. Dia sepertinya adalah seorang penipu. Jangan mempekerjakannya."     

Wen Qiao melirik kembali ke Kakak Dong dan menepuk tangan Lu Youyou, "Kita akan coba dulu."     

Lu Youyou terkejut dan merasa malu, "Hah? Kamu benar-benar ingin mencoba?"     

"Iya, aku akan segera memberitahu Wen Chi, aku akan bilang kepadanya bahwa klub ini dijalankan oleh kerabat keluargamu yang ada di luar negeri. Jangan sampai kamu membongkar rahasia ini. Apa kamu mengerti?"     

"Jangan khawatir."     

Setelah makanan datang, Kakak Dong langsung makan dengan lahap, dan kemudian dia mengemas kotak makan siang dan beberapa tulang bebek, dia hendak membuangnya ke tempat sampah, tetapi Lu Youyou memanggilnya, "Sepertinya Kakak Dong sudah lama tidak tinggal di Haicheng, di Kota ini diterapkan peraturan pemilahan sampah, antara sampah kering dan sampah basah. Tulang bebek termasuk kedalam sampah basah, dan kotak-kotak kemasan itu termasuk kedalam sampah kering. Tolong sampahnya dipisahkan."     

Kakak Dong masih sabar, "Ini adalah hal yang baik untuk melindungi lingkungan."     

Setelah memilah sampahnya, Kakak Dong berkata lagi, "Apakah ada kamar mandi? Aku ingin mandi lalu beristirahat di kamar."     

Lu Youyou meletakkan tangan di dadanya dan mengerang, "Orang ini sungguh menganggap dirinya adalah seorang tuan besar."     

Wen Qiao menyikapi dengan baik, "Di lantai tiga ada ruang tamu, disana ada beberapa kamar tidur, semua kamar itu dilengkapi dengan kamar mandi dalam. Saya akan menunjukkan kepada Anda dan Anda bisa memilih mau beristirahat di kamar yang mana."     

Lu Youyou melotot dan berbisik, "Qiaoqiao, apakah kamu tidak terlalu baik dengan penjahat yang satu ini?"     

Wen Qiao tersenyum dan berbisik, "Youyou, diamlah, aku akan membawanya ke atas dulu."     

Gedung kantornya luas dan bersih, dekorasinya mewah dan juga rapi. Warna abu-abu besi terlihat bagus secara visual. Kakak Dong tidak terlalu susah memilih kamar, dengan santainya dia menunjuk ke kamar tidur, "Aku akan beristirahat di kamar ini saja. Aku akan memanggilmu jika aku membutuhkan sesuatu."     

Wen Qiao mengangguk, "Baiklah, Anda boleh tinggal disini, kebetulan saat ini kami belum memiliki karyawan, sekalian Anda bisa membantu mengamati kondisi kamar."     

Kakak Dong memberi tanda 'Oke', dengan tangannya.     

Ketika Wen Qiao hendak pergi, tiba-tiba Kakak Dong berbalik dan berkata, "Matamu sangat indah."     

Lu Youyou berdiri di depan Wen Qiao untuk melindunginya, dan menatap pria itu dengan sinis, "Dia sudah punya kekasih, yang berperawakan tinggi, kaya, dan tampan. Kamu jangan mengharapkan sesuatu apapun darinya."     

Kakak Dong mendengus, "Aku sudah setua ini, bagaimana mungkin aku ingin macam-macam dengan anak kecil seperti kalian. Kamu berpikir terlalu jauh dan berlebihan."     

Lu Youyou bersenandung dan mengajak Wen Qiao keluar dari gedung kantor, "Kamu tetap membiarkannya tinggal di sini?"     

Wen Qiao memasukkan kedua tangannya ke dalam saku dan mengangkat bahunya, "Iya, kita coba lihat saja, siapa tahu dia adalah orang penting dan juga bisa menjadi pelatih yang bagus."     

"Kamu terlalu optimis."     

Keesokan harinya, Wen Qiao mengajak Wen Chi, Xia Bai dan Ding Hai ke klub AF. Lu Youyou berakting dengan memberitahu mereka bahwa kerabatnya yang sudah membangun klub ini. Cerita yang sudah di buat oleh Lu Youyou itu sama sekali tidak membuat ragu siapapun yang mendengarnya.     

Ketika mereka bertiga melihat Kakak Dong, pria itu mengenakan setelan piyama, memakai sandal dengan rambut yang seperti sebuah sarang burung, dan wajahnya masih terlihat mengantuk.     

Jenggotnya sudah dicukur, sekarang dia benar-benar terlihat berusia sekitar tiga puluh tahun, penampilannya yang sekarang lebih sedap dipandang mata.     

Ding Hai dan Xia Bai meragukan kemampuan pria itu sebagai pelatih, tetapi Wen Chi merasa bahwa dia harus melihat dulu seperti apa pria ini menjalankan tugasnya, barulah dia bisa menilai kemampuan pria itu.     

Tak lama kemudian, adik Yu Shu yang bernama Yu Zhan juga datang, tidak butuh waktu lama mereka berempat kemudian membentuk tim dan bermain satu ronde.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.