Dia Hanya Mengingatku

Pemain Game Online Adalah Orang Yang Tidak Berguna



Pemain Game Online Adalah Orang Yang Tidak Berguna

0Jin Xuan tahu kalau pembicaraan ini terus dilanjutkan, dia bisa menerima penghinaan yang lebih parah lagi.     

Begitu Jin Xuan pergi, Yu Shu datang dalam keadaan tertekan, "Wen Qiao, keluargaku memiliki konflik keluarga, tetapi itu semua karena kamu."     

Wen Qiao kaget, "Hah?"     

"Adikku, Yu Zhan berkata bahwa dia ingin bergabung dengan klubmu. Orang tuaku tahu tentang itu, dan mereka merasa bahwa dengan bermain game tidak akan menjadi populer. Yu Zhan sangat memberontak dan berkata dia harus bergabung dengan klub. Sekarang seolah perang dunia sedang terjadi di rumah selama dua hari ini. Aku tidak keberatan jika dia bermain game, tetapi kamu harus membantuku menemukan cara untuk menyelesaikan perang dunia yang ada di rumahku sekarang."     

Ponsel Wen Qiao bergetar, ibunya yang menelepon, dia memberi isyarat 'Ssstt' dan menjawab telepon, ibunya berkata, "Qiao Qiao, Xiao Chi ingin masuk klub apa? Apa kamu mengetahuinya?"     

Wen Qiao merasa bersalah, dia tidak hanya sekedar tahu, tetapi dia juga merupakan pemilik dari klub itu.     

"Aku pernah mendengarnya."     

"Cepatlah pulang ke rumah dan bantu mama menasehati adikmu, mama tidak ingin pikirannya menjadi terpecah sebelum dia masuk ke perguruan tinggi."     

Wen Qiao berpikir game online memang diperuntukkan untuk remaja. Ketika mereka sudah memasuki bangku kuliah, apakah mereka masih tertarik dengan game online?     

"Baiklah, aku akan segera kembali."     

Setelah menutup telepon, Wen Qiao berkata kepada Yu Shu, "Pertama, aku akan selesaikan dulu perang dunia yang ada di keluargaku dan kemudian menyelesaikan perang dunia yang ada di keluargamu."     

Setelah selesai berbicara, Wen Qiao pergi dengan tergesa-gesa.     

Beberapa orang suka mengurusi urusan orang lain, termasuk bibinya.     

Sesampainya di rumah, Wen Qiao melihat bibinya dengan ekspresi sedih di wajahnya, dia sedang menasehati Wen Chi.     

"Xiao Chi, lebih baik kamu belajar dengan keras untuk bisa masuk ke perguruan tinggi yang bagus, sama seperti semua sepupumu, mereka semua berkuliah di universitas ternama dan bagus. Setelah lulus, mereka masuk ke perusahaan besar. Sedangkan bermain game, bukanlah bisnis yang menjanjikan."     

Wen Qiao ingin tertawa, apakah bibinya tidak terlalu ikut campur?     

He Mei ingin bersikap baik di depan keluarga Wen Qiao, karena berdasarkan pengalaman bersosialisasinya, dia menilai bahwa Wen Qiao adalah orang yang masa depannya menjanjikan.     

Jadi He Mei ikut campur untuk memberikan kesan kepada keluarga Wen Qiao bahwa dia datang untuk membantu.     

Wen Qiao masuk rumah dengan wajah dingin, dan menepuk He Mei, "Maaf, ini masalah keluarga kami. Bibi adalah orang luar, tolong jangan ikut campur."     

Wajah He Mei berubah menjadi serius, "Kenapa kamu berbicara seperti itu? Apa maksudmu dengan berkata aku adalah orang luar? Aku adalah bibimu. Apakah lebih baik aku tidak memperhatikan keluargamu?"     

Wen Qiao tidak tahan dengan kasih sayang palsu yang ditunjukkan oleh bibinya itu.     

"Tidak perlu, kami tidak membutuhkan perhatianmu. Tolong pergilah dari sini sekarang, jangan sampai aku mengeluarkan perkataan yang bisa menyakitkan hati."     

He Mei melihat Wen Qiao dengan tatapan penuh amarah, dia tidak berani tinggal lebih lama. Dia hanya berkata kepada Su Yun, "Anak-anak yang hanya bermain game pada akhirnya akan menjadi anak yang tidak berguna. Anda tidak bisa berprinsip."     

Amarah Wen Qiao sudah naik sampai ubun-ubun.     

Wen Qiao memperingatkan diri dalam hati, bagaimanapun bibinya adalah orang yang lebih tua dan dia tidak boleh melawannya.     

Melihat Wen Qiao mengepalkan tinjunya, He Mei lari ketakutan dan bergumam, "Aku berkata seperti ini juga demi kebaikan keluargamu. Anakmu ini tidak bisa menghargai niat baik seseorang."     

Suasana di rumah kembali damai dan terkendali.     

Wen Mo dan Wen Chi duduk di sofa, sedangkan Su Yun duduk di kursi meja makan dengan tatapan penuh kekhawatiran. Wen Qiao berjalan mendekat dan menuangkan secangkir teh untuknya sambil berkata, "Padahal Bibi adalah orang kota, tetapi wawasannya kurang luas. Klub CG dan VG adalah klub yang telah memenangkan banyak kejuaraan internasional. Ini adalah pertandingan di mana bendera negara kita berkibar dan dipertontonkan di seluruh dunia. Seperti para atlet Olimpiade, kita harus bangga akan hal ini, bukannya sok dan berpikiran kolot dengan memandang bermain game adalah sesuatu yang tidak berguna."     

Wen Chi diam-diam mengacungkan jempolnya seakan sedang mengatakan bahwa kakak perempuannya ini yang paling mengerti dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.