Dia Hanya Mengingatku

Patah Tulang Tangan



Patah Tulang Tangan

0Wen Qiao dan Wen Mo kembali ke rumah. Su Yun dan Ji Mingyuan yang sedang memasak makan malam di dapur menyadari kedatangan mereka, Su Yun lalu berteriak, "Qiaoqiao, pergilah ke atap untuk mengumpulkan selada kering."     

Wen Qiao menaiki tangga ke atap bungalow, dia meletakkan selada di atas potongan bambu ke dalam keranjang bambu satu per satu, dan bersiap untuk turun dengan keranjang bambu.     

Baru menginjak dua tingkat tangga, dia berpikir dan berjanji kepada dirinya sendiri bahwa saat ini dia mau menjadi anggota keluarga pasien yang baik dan mengikuti saran dokter. Dr Chen mengatakan bahwa dia tidak boleh bertindak gegabah.     

Lalu… 'Prakk' tidak sadar dia menginjak tangga kosong, dan isi dari keranjang bambu yang ada di tangannya langsung tumpah keluar, dia mengulurkan tangannya untuk berpegangan tetapi tidak sempat.     

Dia merasa dunia sedang berputar sangat cepat, dan angin musim semi sedang bersiul di telinganya.     

Suara tulang yang retak di pergelangan tangan kirinya dan suara Wen Mo yang memanggilnya, "Kak!" terdengar secara bersamaan di telinganya.     

Telapak tangan Wen Qiao tergeletak di tanah, dia jatuh dengan keras menghantam tanah, Wen Mo berteriak, "Kakak!" dan bergegas mendekat.     

Mendengar Wen Mo berteriak kepada saudara perempuannya, Wen Qiao bahkan merasa bahwa patah tulang itu tidak terlalu terasa sakit. Dia menyusuri tanah dan mengulurkan tangan kanannya untuk membelai wajah Wen Mo dengan penuh semangat, "Xiao Mo, apakah kamu tadi yang memanggil kakak?"     

Dr Chen ternyata berkata jujur, dia ​​tidak menipu orang lain. Metode stimulus ini ternyata sangat berguna.     

Bisa dikatakan ini adalah sebuah kecelakaan yang menyebabkan adiknya bisa berbicara lagi.     

Su Yun, Ji Mingyuan, dan Wen Chi mendengar suara teriakan dari Wen Mo itu, mereka semua berlari keluar untuk melihat keadaan Wen Qiao, posisi Wen Qiao terduduk di tanah, dan selada kering berserakan di seluruh lantai.     

Su Yun terkejut, "Apakah Qiaoqiao jatuh? Apakah dia baik-baik saja?"     

Wen Qiao menderita rasa sakit yang ada di tulang belakang dan pergelangan tangan kirinya. Dia berhasil menahan rasa sakit itu dan tersenyum pada ibunya, "Xiao Mo baru saja memanggilku 'kakak'."     

Su Yun tidak bisa mempercayainya, "Mama tadi memang mendengar ada suara teriakan 'Kakak', apakah itu suara Xiao Mo?"     

Wen Mo khawatir dan gugup, dia menggenggam tangan kanan Wen Qiao.     

Wen Qiao sangat kesakitan sehingga dia berkeringat, "Xiao Mo, panggil kakak sekali lagi, kalau tidak, mereka akan mengira aku hanya berhalusinasi."     

Tangan Wen Mo sedikit gemetar, dan matanya dipenuhi dengan kegalauan, tetapi melihat mata kakaknya yang penuh harap dan butiran keringat di dahinya, dia akhirnya berhasil memberanikan diri mengeluarkan sebuah suara yang samar-samar keluar dari bibirnya, "Kakak..."     

Mereka semua tampak gembira, dan Wen Chi menggosok kepalanya, "Akhirnya dia sungguh-sungguh bisa bicara, suaranya mirip denganku."     

Wen Mo berkata lagi, "Kakak…sakit…"     

Su Yun melihat keringat di dahi Wen Qiao telah membasahi rambutnya, "Qiaoqiao, apa yang terjadi padamu? Di bagian mana kamu terluka?"     

Wen Qiao berjuang untuk mengangkat tangan kirinya, "Pergelangan tanganku terasa sangat sakit."     

Rasa sakit yang menusuk itu membuatnya tidak bisa bernapas.     

Ketika Fu Nanli masuk, dia melihat seluruh keluarga Wen Qiao panik. Wen Chi berjongkok di tengah jalan untuk menggendong kakaknya. Seketika hatinya terasa sakit, dan pikirannya menjadi kosong, dia dengan cepat menghampiri Wen Qiao, "Ada apa dengannya?"     

Wen Chi melihat kedatangan Fu Nanli dan buru-buru berkata, "Kakak ipar, syukurlah kakak sudah datang. Kakakku sepertinya mengalami patah tulang pada kakinya. Aku akan membawanya ke rumah sakit."     

Fu Nanli buru-buru memeluknya, dan Wen Qiao bergumam, "Aku tidak patah tulang kaki, tetapi patah tulang tangan. Jadi, aku masih bisa berjalan sendiri."     

Apapun yang dikatakannya tidak masuk ke telinga Fu Nanli, dan dengan tergesa-gesa pria itu memeluknya dari rumah dan dengan tergesa-gesa dia menggendong Wen Qiao di sepanjang gang yang panjang dan sempit.     

Mereka pergi dengan berpencar menggunakan dua kendaraan dan langsung menuju rumah sakit terdekat.     

Karena SMA 9 mempekerjakan Chen Yanfei sebagai dosen psikologi, jadi Chen Yanfei juga melapor kepada Bos SMA 9, yaitu Fu Nanli jika dia ada informasi, terutama informasi tentang kondisi Wen Chi dan Wen Mo.     

Fu Nanli menerima pesan dari Chen Yanfei di ponselnya, pesan itu menginformasikan bahwa stimulasi yang tepat untuk pemulihan penyakit Wen Mo adalah dengan melihat keluarga yang disayanginya terluka.      

Wajahnya tiba-tiba serius, dan dia memandang Wen Qiao yang pucat karena kesakitan, "Dokter Chen mengatakan apabila ada keluarga yang terluka, itu adalah salah satu cara menstimulasi Wen Mo untuk bisa berbicara lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.