Dia Hanya Mengingatku

Mencari Cara Meninggalkan Fu Nanli



Mencari Cara Meninggalkan Fu Nanli

0Wen Mo bergerak menghindari Wen Jianmin.     

Wen Qiao menarik tangan Wen Mo, dan menatap tajam ke arah ayahnya, "Tidak hanya Xiao Mo yang mau berbicara lagi, tetapi Xiao Chi juga saat ini kondisinya sudah membaik. Tiap tahun Xiao Mo juara kelas. Anak-anak yang dahulu Direktur Wen remehkan, sekarang mereka sudah menjadi anak-anak yang hebat."     

Wen Jianmin bukanlah orang yang mudah menyadari kesalahannya, dia hanya merasa menyesal karena sudah mengusir mereka. Andaikan saja dia tidak mengusir mereka dari rumahnya, pasti dia saat ini akan merasa bangga dan diuntungkan dari prestasi mereka.     

Sampai kapanpun, yang dia anggap sesuatu yang penting hanyalah harga dirinya saja.     

Sayangnya saat ini tidak ada kata 'Jika'.     

Wen Qiao adalah seorang gadis yang keras kepala, kedua adiknya juga menurut pada kakaknya perempuannya itu, mereka berdua yang selalu akan pasang badan untuk melawan ayahnya ini.     

Apapun prestasi yang sudah mereka dapatkan, tidak ada hubungannya dengan ayah kandung mereka.     

Wen Jianmin merasa tidak enak karena dia mendengar beberapa orang berbisik membicarakan masalah keluarga mereka, sehingga dia berkata, "Kalian lanjutkan pembicaraan kalian lagi, aku masih ada urusan lain." Wen Jianmin pergi meninggalkan mereka.     

Xu Lu dapat menangkap dengan jelas maksud dari Paman Wen, dia beranggapan bahwa Paman Wen ingin memperbaiki hubungannya dengan keluarga Wen Qiao. Dia merasa saat ini posisinya di keluarga Wen semakin terancam.     

Kebenciannya terhadap Wen Qiao semakin dalam.     

Wen Qiao meraih lengan Wen Mo, "Xiao Mo, apakah kamu baik-baik saja?"     

Wen Mo mengangguk, "Aku baik-baik saja, kak."     

Wen Qiao menghela nafas lega.     

Pada awalnya, Fu Nanli memintanya datang ke sini dengan niat untuk menambah koneksi teman baru, tetapi kehadiran Wen Jianmin dan putranya membuat Wen Qiao kehilangan mood-nya, jadi dia dan kedua adik laki-lakinya hanya menikmati beberapa makanan ringan dan minuman.     

Dua hari kemudian, di hari Fu Nanli kembali dari bertugas, Wen Qiao sudah menunggunya di apartemen. Terdengar suara pintu dibuka, seorang pria berseragam kapten masuk ke ruangan, Wen Qiao berlari ke arah kekasihnya yang baru saja datang dan mengambil topi kapten dari tangannya. Fu Nali meletakkan kopernya dan mengajaknya ke kamar, "Bagaimana dengan jamuan malam di acara amal? Apakah kamu sudah mendapatkan koneksi teman baru?"     

Wen Qiao berkata, "Aku mengenal beberapa orang baru."     

Fu Nanli sudah berniat baik, tentu saja dia tidak akan mengecewakannya dengan memberitahu pertemuannya dengan Wen Jianmin dan Wen Xuan yang berujung buruk.     

Fu Nanli mengelus kepalanya, "Baguslah."     

"Aku akan memasak beberapa hidangan untukmu, semua bahan telah dipotong. Aku akan pergi ke dapur untuk menggorengnya, dan segera bisa dihidangkan. Kamu istirahat dan bersantai saja dulu."     

Wen Qiao meletakkan ponselnya di meja depan sofa dan pergi ke dapur untuk memasak.     

Fu Nanli membuka seragamnya, dan memijat keningnya perlahan.     

Layar ponsel Wen Qiao menyala, Fu Nanli melirik ke bawah, dan melihat ada sebuah pesan WeChat dari Dong Yao, Kakek Lin sudah membaca kembali buku-buku kuno, dia mengatakan bahwa penyakitmu untuk sementara belum bisa terpecahkan, tapi jangan khawatir, penyakitmu pasti bisa disembuhkan secepatnya.     

Meskipun hanya berisi beberapa kalimat, tetapi pesan singkat itu menimbulkan sebuah masalah baru.     

Seketika Fu Nanli merasa kebingungan.     

Qiao Er sedang mencari cara menyembuhkan dirinya, dan berusaha untuk mencari cara untuk meninggalkannya.     

Kebenaran ini tersimpan di lubuk hatinya yang paling dalam, hingga membuat pikirannya menjadi kacau.     

Fu Nanli menjadi panik, dia seketika tidak bisa berpikir rasional dan tidak bisa duduk tenang. Dia tidak tahu apa yang harus dia perbuat.     

Apakah harus menyalahkan gadis itu?     

Apakah benar gadis itu hanya ingin sembuh?     

Siapa yang mau hidupnya dikekang oleh orang lain?     

Apakah aku punya hak untuk memaksa gadis itu terus berada disampingku?     

Fu Nanli yang sedang kebingungan, dia mengambil sebungkus rokok dan pergi ke teras, lalu duduk di luar sambil menghisap rokok dengan tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.