Dia Hanya Mengingatku

Mengambil Keuntungan Dari Kekacauan



Mengambil Keuntungan Dari Kekacauan

0Meskipun Wen Mo merasa sedikit kejang, tetapi dia tidak merasa panik.     

Meskipun kakaknya mengajaknya ke tempat keramaian, tetapi kakaknya tidak memaksa dia untuk bersosialisasi. Apabila dia tidak ingin bersosialisasi, dia merasa santai karena tidak ada paksaan dari kakaknya.     

Wen Chi dengan santai mengambil kue macaron dan melahap kue itu, sedangkan tangan satunya dia masukkan ke dalam saku, dia lalu bersandar di dinding, "Disini terasa membosankan, lebih baik bermain game di rumah."     

Wen Mo tersenyum.     

"Hei, bukankah itu Yu Zhan?" Wen Chi melihat rekan satu tim barunya sedang berada di tengah-tengah kerumunan, dan menepuk pundak Wen Mo, "Aku mau pergi menyapanya dulu. Kamu jangan ke mana-mana."     

Wen Mo mengangguk.     

Gambar di ponsel Wen Qiao menunjukkan pemandangan kota London, Yu Shu duduk di mobil, dia menarik kacamatanya, dan melihat sekeliling. Wen Qiao dengan penuh konsentrasi dan sangat fokus memperhatikan semua yang ada di layar.     

Wen Qiao berkata, "Ketika kamu sudah tiba di museum, saat berada di tempat parkir adalah saat-saat yang paling berbahaya. Lukisan terkenal itu akan dipajang di lantai tiga museum, staf museum dapat naik lift. Berhati-hatilah."     

Yu Shu menjawab, "Baiklah."     

Wen Qiao berkata, "Aku sudah meminta Dong Yao untuk memeriksa semua kamera CCTV dan aliran kabel di seluruh museum."     

Mobil perlahan berhenti di depan museum, nampak seorang staf berjas hitam, dia mengenakan sarung tangan putih dan sedang membawa kotak kayu coklat yang berat. Staf itu berjalan ke pintu masuk museum di bawah pengawalan.     

Tiba-tiba, seorang pria mendekat dengan mengendarai sepeda motor dalam kecepatan tinggi.     

Semua mata tertuju pada aksi sepeda motor itu tanpa menyadari kehadiran seorang gadis yang mengenakan topeng datang diam-diam di belakangnya dengan menaiki skateboard. Dia melemparkan bom asap, dan semua orang seketika panik. Wen Qiao samar-samar melihat gadis itu secara langsung merebut kotak dari tangan staf, dia lalu menginjak skateboard-nya, dan meninggalkan jangkauan bom asap dengan cepat. Ada sebuah mobil sport yang menunggu di pinggir jalan, mobil itu kemudian bergerak dan datang membantu gadis skateboard itu.     

Wen Qiao mengangkat alisnya sedikit.     

Staf museum segera masuk ke dalam mobil dan mengejar pencuri itu.     

Lin Xiang, Song Yu dan Yu Shu mengenakan seragam SMA. Masing-masing dari mereka membawa tas, mereka mengabaikan kekacauan di belakang mereka dan memasuki museum.     

Ketiganya memasuki lift bersama-sama, dan ada orang lain yang bersembunyi di partisi tepat di atas lift.     

Ada beberapa kelompok orang yang menginginkan lukisan terkenal itu.     

Beberapa orang bergegas menyerang dari pintu depan museum, dan beberapa orang lagi bersembunyi dan melihat situasi sekitar untuk diam-diam masuk tanpa diketahui orang.     

Sebuah perintah datang dari headset pencuri, "Gadis berambut biru yang berada di tengah, sejak perjalanan dari Amsterdam ke London dia telah berputar-putar di sekitar lukisan terkenal, dia terlihat mencurigakan, buat dia pingsan."     

Sebelum pemuda itu bisa bergerak, dia mencium bau yang tidak normal. Dia segera mengenakan masker gas. Apakah dia telah didahului oleh orang lain?     

Jadi memang para 'siswa SMA' itu mencurigakan.     

Tanpa ragu, salah satu 'siswa SMA' itu mengulurkan tangannya untuk melepaskan lapisan bagian atas lift, tetapi tidak berhasil. Di saat bersamaan muncul sebuah mobil remote control kecil perlahan mendekat dari pipa. Pria itu meraih mobil remote control itu, dan tiba-tiba semburan listrik mengalir di antara jari-jarinya, dia langsung tidak sadarkan diri.     

Lalu setelah pintu lift terbuka dan melewati pintu penjagaan, akhirnya mereka mencapai paviliun pusat pameran yang memiliki sistem penjagaan ketat.     

Yu Shu melepas ranselnya, lalu membuka resletingnya, dia mengeluarkan lukisan di dalamnya, dan memberikannya kepada pengurus museum.     

Sebenarnya, kotak yang telah dicuri di pintu depan museum tadi adalah lukisan palsu. Mereka sudah berdiskusi dengan pengurus museum untuk menukar lukisan asli dengan sebuah lukisan palsu, sedangkan lukisan yang asli disimpan di dalam tas Yu Shu.     

Tidak ada yang akan terlalu memperhatikan seorang gadis berseragam SMA, jadi mereka memasuki museum dengan sangat lancar.     

Dan satu-satunya pencuri yang menyadari ada yang tidak beres juga sudah diatasi oleh Dong Yao dengan mobil remote control listrik tadi.     

Tugas mereka selesai untuk sementara waktu.     

Yu Shu berbisik, "Kami akan menjaga aula pameran dengan hati-hati selama beberapa hari, sejauh ini tidak ada masalah berarti."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.