Dia Hanya Mengingatku

Meminta Wen Qiao Melakukan Pemeriksaan Ulang



Meminta Wen Qiao Melakukan Pemeriksaan Ulang

0Sore harinya, banyak anak laki-laki yang ingin bergabung dengan klub AF sebagai calon pemain. Mereka semua dijaga dan ditemani Kakak Dong menonton pertandingan, Wen Qiao sesekali menggelengkan kepalanya sedikit ketika melihat ekspresi serius dari Kakak Dong.     

Sepanjang sore, mereka telah mewawancarai lebih dari belasan calon pemain, dan baru selesai pukul enam malam lebih. Di luar sudah gelap, Wen Qiao lapar dan pergi ke restoran Sichuan di luar bersama Kakak Dong.     

"Bagaimana?" Keduanya duduk, dan Wen Qiao menuangkan teh untuk Kakak Dong terlebih dahulu.     

Kakak Dong menggelengkan kepalanya, "Bakat mereka biasa-biasa saja, mereka lebih cocok menjadi pemain biasa dibandingkan sebagai pemain profesional."     

Wajah Wen Qiao terlihat serius.     

Wen Qiao juga tahu bahwa klub AF baru saja dibentuk, jadi levelnya masih jauh dibawah jika dibandingkan dengan klub-klub yang sudah lebih dulu terkenal.     

Mereka yang ingin berprestasi di industri ini sudah pergi ke Klub CG, VG dan IK, ketiga klub terbesar yang sudah mendapatkan banyak penghargaan.     

Umumnya mereka yang datang ke AF untuk wawancara adalah kandidat yang sudah dieliminasi oleh ketiga klub tersebut, karena kemampuan mereka yang biasa saja.     

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya Wen Qiao.     

Kakak Dong mengangkat bahu, "Kita cari perlahan, pasti selalu ada beberapa kandidat yang mereka tolak, padahal memiliki kemampuan yang hebat, seperti adikmu Wen Chi."     

Wen Qiao menghela nafas pelan. Ini adalah perkara yang sulit, semoga saja keberuntungan berpihak kepada mereka, paling tidak mereka bisa merekrut sejumlah empat sampai enam pemain cadangan.     

Kakak Dong meliriknya sambil tersenyum, "Ini masalah sepele, kita sudah punya Wen Chi dan ketiga temannya sebagai anggota pemain tetap, sedangkan untuk pemain cadangan, kita akan cari perlahan-lahan saja untuk bisa mendapatkan pemain yang tepat."     

Wen Qiao mengangguk, "Tunggu sampai ujian mereka selesai, biarkan di liburan musim panas nanti mereka latihan untuk kompetisi musim gugur, semoga saja mereka bisa lolos kualifikasi kompetisi."     

Zhou Jin sudah tiba di Haicheng. Fu Nanli bergegas pergi ke bandara untuk menjemputnya secara langsung. Zhou Jin merasa tersanjung, "Aku sungguh takut merepotkan Tuan Muda Fu karena telah datang menjemputku."     

Fu Nanli meliriknya, dan Zhou Jin memalingkan wajah, lalu keduanya berjalan ke parkiran bersama.     

Zhou Jin berkata "Akhir-akhir ini, aku telah melihat-lihat catatan medis di dalam dan luar negeri, dan belum pernah menemukan penyakit yang pernah kamu sebutkan."     

"Kita bicarakan hal ini setelah masuk mobil."     

Bahkan kepada sopirnya, Pak Hu, Fu Nanli juga tidak ingin memberitahukan hal ini. Karena semakin banyak orang yang mengetahui hal ini, nyawa gadis itu akan semakin terancam.     

Zhou Jin menjawab, "Baiklah, apakah kamu sudah memberitahukan kepadanya untuk memeriksakan diri ke tempatku?"     

Fu Nanli mengerutkan kening dalam-dalam, "Belum, dia sangat pintar, aku harus menemukan alasan yang tepat agar gadis itu tidak curiga."     

Zhou Jin penasaran, "Aku menjadi penasaran terhadap gadis itu, dari caramu mengatakan tentangnya, kamu seperti sudah… sudah terjerat cinta."     

Ketika Fu Nanli tidak menjawab, Zhou Jin tahu bahwa dia benar.     

Bukannya Fu Nanli tidak punya emosi, hanya saja dia belum menemukan gadis yang bisa membuatnya mengutarakan emosinya.     

Zhou Jin semakin penasaran siapa gadis itu.     

Fu Nanli berpikir jika Wen Qiao pernah mengalami patah tulang di pergelangan tangan sebelumnya, mungkin dia bisa menggunakan alasan ini untuk membawanya ke rumah sakit guna dilakukan pemeriksaan ulang.     

Malam itu, Fu Nanli mengajak Wen Qiao ke Xiao Tang Shan untuk makan malam. Juru masak bergaya Tiongkok telah membuat masakan Kanton. Karena Fu Nanli teringat jika Wen Qiao memuji makanan yang ada di Zhongcheng, menurutnya, Wen Qiao pasti menyukai makanan yang hari ini akan dihidangkan.     

Di awal musim semi, di halaman luar jendela terdengar suara gemericik mata air, dan ada bintang-bintang di atas pegunungan yang jauh, cahaya bintang itu bercampur dengan cahaya lampu yang tergantung di pohon, memancarkan bayangan ke sosok gadis anggun yang ada di hadapannya.     

Fu Nanli mengambil saputangan dan menyeka sudut mulutnya, lalu memegang pergelangan tangan kiri kekasihnya, "Apakah tanganmu sudah membaik?"     

Wen Qiao mengangguk, "Iya, sudah membaik. Dokter menasehatiku agar tidak menggunakan tangan kiriku untuk mengangkat barang berat, tapi sebenarnya tidak masalah."     

"Pergilah ke rumah sakit bersamaku besok untuk pemeriksaan ulang." Kata Fu Nanli.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.