Dia Hanya Mengingatku

Periksa Lagi Saat Penyakitnya Kambuh



Periksa Lagi Saat Penyakitnya Kambuh

0Fu Nanli hanya berkata dengan nada datar, "Kamu tidak perlu mengetahuinya, jangan bertanya tentang hal ini."     

Li Fang berusaha memahami situasi yang ada, "Baiklah. Aku tidak akan banyak bertanya atau membahas tentang pemeriksaan ini."     

"Baiklah."     

Hasil pemeriksaan pergelangan tangan segera diberikan kepada Li Fang. Li Fang lalu melihat dan berkata, "Pergelangan tanganmu memang benar telah pulih dengan baik. Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan tangan kirimu dalam mengangkat beban yang berat, agar tulangnya bisa tumbuh dengan baik nantinya."     

Wen Qiao memandang Fu Nanli, "Sudah kubilang kan, aku tidak apa-apa, tapi kamu masih tidak percaya."     

Fu Nanli mencubit wajahnya, "Aku memang baru bisa tenang setelah melakukan pemeriksaan ulang. Kamu duduklah dulu, aku masih ada urusan sebentar, tunggulah aku disini."     

Ketika Fu Nanli meninggalkan ruangan, Wen Qiao sedikit bingung, "Apakah dia juga menangani masalah di rumah sakit swasta ini?"     

Li Fang tersenyum dan berkata, "Rumah sakit ini juga miliknya, sepertinya dia ada urusan mendadak yang harus dia selesaikan, kamu tunggu di sini saja. Kamu mau minum apa?"     

Wen Qiao menjawab, "Tidak perlu, lanjutkan saja pekerjaan Anda."     

Fu Nanli langsung masuk ke kantor di ujung koridor. Dokter yang membantu Wen Qiao melakukan pemeriksaan otak dan jantung tadi adalah Zhou Jin.     

Zhou Jin berkata, "Ketika aku melihat gadis itu untuk pertama kalinya, aku akhirnya tahu kenapa kamu bisa jatuh cinta dengannya."     

Fu Nanli tidak punya waktu untuk berdiskusi dengan teman-temannya tentang kecantikan kekasihnya dan bertanya dengan nada mendesak, "Apakah hasilnya sudah keluar?"     

Zhou Jin menganggukkan kepalanya, "Sudah."     

"Lalu bagaimana?" Tanya Fu Nanli dengan nada gugup yang tidak dia sadari.     

Zhou Jin mengerutkan kening dalam-dalam, "Boleh aku mengatakan bahwa kondisi gadis itu sehat-sehat saja?"     

Fu Nanli berada dalam suasana hati yang campur aduk, dia tidak tahu apakah harus bahagia dengan kesehatan gadis itu, atau sedih karena dia tidak dapat mengetahui mengapa gadis itu memiliki gejala aneh, ataukah dia harus bahagia karena dengan tidak ditemukannya penyebab penyakit Wen Qiao, maka gadis itu tidak akan meninggalkannya.     

Suasana hatinya sangat kacau dan juga kontradiktif.     

"Benarkah? Apakah benar dia sehat?"     

Lalu apa yang harus dia lakukan selanjutnya?     

Zhou Jin menyerahkan laporan yang di depannya, "Kamu bisa membacanya sendiri."     

Fu Nanli mengambil laporan itu dan mempelajarinya dengan cermat.     

Jari-jari Zhou Jin mengetuk meja dengan ringan, "Aku kira mungkin dengan memeriksa ulang saat gejala penyakitnya kambuh itu bisa lebih membantuku meneliti tentang penyakitnya."     

Fu Nanli berhenti dan berkata dengan ekspresi muram, "Aku tidak ingin dia kambuh."     

Kalaupun dia setuju, alasan apa yang akan dia gunakan untuk berpisah dengannya selama tiga belas hari? Lalu apa dia bisa menolak Wen Qiao apabila gadis itu ingin bertemu dengannya?     

Fu Nanli teringat saat pintu lift terbuka, dia melihat Wen Qiao berjongkok di sudut dan menatapnya dengan sedih, setiap kali dia memikirkannya, hatinya terasa sedih.     

Gadis itu akan menganggap dia sudah tidak menginginkannya.     

Zhou Jin berkata, "Fu Nanli, jika kamu benar-benar ingin menemukan penyebabnya, kamu tidak boleh ragu-ragu. Jika memang perlu, maka kamu harus tega."     

Jari-jari Fu Nanli bergetar dan melemparkan laporan yang dia pegang ke atas meja, "Kita bahas lagi nanti."     

"Aku akan berada di dalam negeri selama beberapa waktu. Kalau kamu butuh bantuan, katakan saja padaku."     

Fu Nanli menutup matanya dan menjawab dengan ringan, "Baiklah."     

Setelah keluar dari ruangan kantor Zhou Jin, Fu Nanli berjalan di sepanjang koridor panjang.     

Terakhir kali ketika dia merekayasa cerita bahwa dia mengalami kecelakaan pesawat, masih lekat di benaknya raut wajah sedih dari Wen Qiao.     

Fu Nanli kembali ke kantor Li Fang. Di saat Wen Qiao sedang duduk di sofa, kebosanan tampak tergambar jelas dari wajah gadis itu. Mendengar ada suara gerakan, Wen Qiao segera menoleh untuk melihat ke pintu, Wen Qiao berdiri dan berjalan ke arahnya dan memegang lengannya, "Apakah urusanmu sudah selesai?"     

Fu Nanli menggenggam tangannya sambil berjalan menuju lift, "Iya, sudah selesai. Ayo kita pulang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.