Dia Hanya Mengingatku

Salah Kirim Pesan



Salah Kirim Pesan

0Wen Qiao memandang Fu Nanli dengan perasaan bersalah, "Apa kamu akan percaya jika aku bilang salah kirim?"     

Pria itu berdiri lalu menggendong Wen Qiao dan mendudukkannya di sofa. Ketika Wen Qiao melihat ke atas, Fu Nanli menopangkan satu tangannya di sandaran sofa, dan tangannya yang lain diletakkan di samping gadis itu. Wen Qiao terjebak di dalam pelukannya, kalau dia menengadahkan kepala, dia bisa langsung berhadapan dengan hidung Fu Nanli.     

"Awalnya ingin kamu kirimkan ke siapa?" ​​Bisiknya.     

Wen Qiao tidak berani bergerak, dia sedang dalam keadaan bingung dan terus berpikir harus berkata apa agar Fu Nanli tidak marah lagi kepadanya.     

Setelah memikirkannya, Wen Qiao memutuskan untuk mengatakan fakta yang sebenarnya agar tidak berbohong lagi dan dosanya semakin banyak.     

"Awalnya, aku hendak mengirimkan pesan itu kepada Yu Shu." Wen Qiao menatapnya dengan tatapan polos.     

"Yu Shu?"     

Pria itu tampak masih mencurigainya.     

Wen Qiao berkata, "Iya, Yu Shu, dia adalah salah satu anggota klub yang adiknya pernah kamu bantu jelaskan kepada orang tuanya, agar dia bisa bergabung dengan klub kompetisi game."     

"Oh, orang itu. Buat apa kamu kirimkan kepadanya?"     

Wen Qiao dengan hati-hati meletakkan tangannya di bahu kekasihnya itu, keadaan saat ini menguji suasana hatinya, "Aku curiga ada orang yang berusaha mempengaruhi mahasiswa di sekolahku untuk mengalahkan aku. Dulu Xu Lu, sekarang muncul Fang Duo, beberapa waktu yang lalu Song Yu sempat dapat penawaran, hanya saja ditolak olehnya. Jadi aku ingin menyelidiki siapa orang itu, dan kenapa dia ingin melawanku."     

Fu Nanli menjadi kesal lalu membentaknya, "Wen Qiao!"     

Jantung Wen Qiao berdetak kencang, dia bertanya-tanya di dalam hati, Mengapa Fu Nanli marah? Tidak ada yang salah dengan apa yang kukatakan.     

"Lagi-lagi kamu melakukan hal yang berbahaya, kenapa kamu tidak memberitahuku?"     

Pada waktu sebelumnya, Fu Nanli merasa senang karena dia tahu bahwa gadis itu mencarinya saat dia menemui masalah. Tetapi sekarang, dia justru mengambil resiko sendiri saat menghadapi hal yang berbahaya. Apakah gadis itu tidak percaya bahwa dia bisa membantunya?     

Wen Qiao berbisik, "Aku tidak ingin setiap kali ada masalah, memberitahukannya kepadamu."     

Bahkan sepasang kekasih yang sebenarnya pun, tidak bisa melakukan hal itu.     

Meskipun Fu Nanli adalah pria yang hebat, tetapi Wen Qiao juga bukan gadis lemah.     

Fu Nanli sudah sibuk dengan pekerjaannya, Wen Qiao juga bukanlah kekasih yang suka merengek setiap kali menghadapi masalah.     

"Kenapa tidak?" Nada suaranya terdengar tegas.     

Wen Qiao melingkarkan tangan ďi leher Fu Nanli dan berkata, "Kamu sudah sangat sibuk, kamu memiliki masalahmu sendiri, jadi aku tidak ingin merepotkanmu."     

"Tidak ada yang lebih penting darimu." Ibu jari yang kasar itu membelai pipi Wen Qiao dengan lembut.     

Hati Wen Qiao tersentuh mendengar pernyataan dari kekasih hatinya ini.     

"Aku hanya pergi ke gym bersama Yu Shu untuk menemui pelatih kebugaran dari Direktur Yihua Entertainment yang bernama, He Mei. Tenanglah, aku juga tidak berani melakukan hal yang beresiko."     

Wen Qiao tidak akan berani mengambil resiko untuk sesuatu yang dia sendiri belum yakin bisa dilakukan.     

"Lalu? Apa yang akan kamu lakukan?"     

"Yu Shu mengatakan bahwa dia ingin menggoda pelatih kebugaran dan meminta pelatih itu untuk memberitahunya apakah He Mei telah merekomendasikan tempat gym-nya kepada seorang temannya."     

"Dengan cara merayunya?"     

"Iya, tetapi dia tidak memiliki pengalaman dalam merayu seorang pria, jadi aku membantu mencarikan artikel di internet tentang cara menggoda pria dan mengirimkan artikel itu kepadanya, tetapi aku tidak menyangka jika aku salah mengirimnya ke kamu."     

Fu Nanli bertanya dengan posisi setengah berlutut di samping, "Apa trik yang diajarkan oleh artikel yang kamu kirim itu?"     

Wen Qiao membuka artikel dan meletakkannya di depannya, "Apakah kamu tadi tidak membacanya?"     

"Bacakan untukku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.