Dia Hanya Mengingatku

0Wen Qiao dan yang lainnya menatap Fang Duo dengan tenang, Fang Duo menggertakkan gigi dan berkata, "Memangnya kenapa kalau memang benar aku telah memanipulasi data?"     

Fang Duo orang yang lebih berani dibandingkan dengan Xu Lu.     

Lu Youyou tertawa dengan marah, "Itu berarti kamu kalah, dan harus menutup klubmu."     

Fang Duo berkata dengan arogan, "Tergantung apakah dewan direksi setuju atau tidak jika aku menutup klubku."     

Lu Youyou mencibir, "Jadi Ketua Fang akan terus memakai cara licik?"     

Fang Duo berkata, "Semua tergantung Dewan direksi sekolah. Ayo pergi." Kemudian dia pergi meninggalkan tempat.     

Anggota klub musik tradisional yang baru mengikuti Fang Duo dan meninggalkan Gedung Musik Tradisional.     

Wajah Fang Duo seketika menjadi suram, dia bertanya-tanya mengapa Wen Qiao bisa mengetahui dirinya menggunakan bantuan teknis untuk memanipulasi data penjualan tiket?     

Satu hal yang Fang Duo tidak tahu adalah bahwa dia meminta bantuan dari Yao Heng, yang menempati peringkat ketujuh di Serikat Buruh.     

Sedangkan Wen Qiao telah meminta bantuan kepada SY, yang menduduki peringkat pertama di Serikat Buruh.     

Ketika Yao Heng memanipulasi data, setiap gerakannya dapat diketahui oleh SY, dan semua bukti itu dikirim ke ponsel Wen Qiao.     

Peringkat pertama melawan peringkat ketujuh. Jadi bagaimana mungkin kecurangan Fang Duo tidak diketahui oleh Wen Qiao?     

Kali ini, Fang Duo berhasil mereka kalahkan.     

Wen Qiao sangat senang, dia tidak hanya senang karena mengalahkan Fang Duo, tetapi juga karena tiket mereka terjual habis dalam satu menit saja.     

Mereka tidak seperti Fang Duo yang menang karena berbuat curang, tiket mereka dibeli satu per satu oleh penonton yang sebenarnya.     

Lu Youyou berkata sambil menggeser layar ponselnya, "Banyak orang di internet yang mengatakan jika mereka terlambat sedikit saja, mereka pasti tidak mendapatkan tiket kita. Qiaoqiao, klub kita menjadi populer lagi."     

Wen Qiao tersenyum, warganet memang hebat.     

Fang Duo pergi menemui Yao Heng dengan perasaan marah, "Aku meminta bantuanmu untuk memanipulasi data, bagaimana cara kamu melakukannya sampai bisa ketahuan? bahkan jika tidak ketahuan pun kecepatan penjualan tiketku seimbang dengan penjualan tiket Wen Qiao. Apakah sebenarnya kamu tidak ahli dalam bidang ini?"     

Yao Heng juga terlihat tidak senang, "Aku telah berusaha dengan kemampuan terbaikku, sepertinya mereka sudah waspada apabila kamu akan bermain trik untuk menang."     

Fang Duo menggertakkan giginya, "Bukankah teknikmu sangat tinggi?"     

Yao Heng kesal, "Kecuranganmu telah terungkap, dan sekarang kamu menyalahkan kemampuanku. Bahkan kalaupun kamu sudah memakai cara curang, akhirnya yang kamu dapat hanya hasil seri dengan Wen Qiao. Apakah masuk akal?"     

Apa yang ada di benak gadis ini? Pikir Yao Heng.     

Fang Duo berkata dengan marah, "Aku tidak harus mengakui kecurangan, jadi aku masih dapat mengatakan aku berhasil mengalahkan Wen Qiao dengan hasil penjualan tiket menang seri. Kecurangan itu aku akui atau tidak, bukanlah masalah."     

Yao Heng menjawab, "Aku juga tidak menginginkan uangmu dan aku tidak akan sudi membantumu lagi lain kali."     

Fang Duo berkata dengan dingin, "Aku juga tidak akan mencari bantuan darimu lagi, kemampuanmu ternyata tidak sehebat yang kukira."     

Setelah selesai bicara, Fang Duo pergi meninggalkan Yao Heng.     

Yao Heng melempar ponsel yang dia pegang dengan penuh amarah.     

Su Ying datang menghiburnya, "Nona Fang ini begitu egois. Dia sendiri yang meminta bantuan kepadamu, tetapi begitu kecurangannya diketahui, dia datang dan menyalahkanmu. Lain kali jangan membantu orang egois seperti dia."     

Yao Heng mengerutkan kening, "Sebenarnya sangat mudah bagiku untuk membuat Fang Duo menang telak dari Wen Qiao. Hanya saja ada sesuatu yang menggangguku tadi."     

Su Ying bingung, "Apa maksudmu?"     

"Siapa ahli komputer yang sudah Wen Qiao sewa? Ahli komputer yang disewa gadis itu menghalangiku untuk memanipulasi data."     

Su Ying terkejut, "Kamu…apa yang kamu katakan? Apakah orang itu lebih hebat darimu?"     

Yao Heng mengangguk sambil berpikir, "Lebih hebat dariku...".     

Orang itu jauh lebih hebat, tetapi dia tidak mau mengakuinya saat di depan kekasihnya.