Dia Hanya Mengingatku

Pelaku Tertangkap



Pelaku Tertangkap

0Lu Youyou bertanya dengan cemas, "Qiaoqiao, ke mana Tuan Muda Fu?     

Wen Qiao menjawab dengan lirih, "Dia sedang dalam perjalanan bisnis ke luar negeri."     

"Segera minta Tuan Muda Fu cepat kembali, agar ada yang bisa membantumu."     

Wen Qiao memaksakan untuk tersenyum, "Aku masih belum bisa menghubunginya."     

Setelah beberapa saat kemudian, Wen Qiao berkata pelan, "Mungkin saja dia sedang sibuk."     

Wen Qiao pulang ke rumah dan meretas kamera CCTV sekolah di komputernya, dan dia memeriksa kejadian pada saat Fang Duo meninggalkan pintu belakang sekolah pada pukul sepuluh malam.     

Pintu belakang mengarah ke gang tempat Fang Duo dipukuli, disana merupakan jalan kecil yang cukup panjang. Jarak pemantauan kamera CCTV paling jauh sampai belasan meter, jadi jika kejadian itu terjadi pada jarak lebih dari sepuluh meter, maka kejadian itu tidak terekam.     

Kamera CCTV yang lain juga memiliki jangkauan yang sama, sehingga penampakan si pelaku tidak muncul di kamera CCTV sama sekali.     

Menurut keterangan dari polisi, si pelaku memukul Fang Duo dari belakang hingga pingsan, kemudian menyayat pergelangan kedua tangan Fang Duo.     

Demi memeriksa lebih lanjut kamera CCTV pada pintu belakang Universitas Pusat Musik, Wen Qiao mulai sering meretas kamera CCTV.     

Hal ini menimbulkan kecurigaan para petugas pusat pemantauan jalan, mereka berusaha melacak siapa yang bisa leluasa meretas sistem mereka, namun sayangnya, mereka tidak berhasil melacaknya.     

Petugas pusat pemantauan jalan dalam posisi siaga, tampaknya si peretas hanya masuk untuk melihat-lihat saja tanpa merusak sistem mereka.     

Wen Qiao merekam ulang kamera CCTV sekitar lokasi kejadian, menonton dan membandingkannya berulang kali, dan akhirnya menemukan ada seorang pria yang tingginya sekitar 175 cm memakai setelan sweater hoodie.     

Dia memasuki gang pada pukul setengah sepuluh malam. Setelah pukul setengah sebelas malam, dia keluar dari persimpangan di ujung gang lain. Pria ini terus mengenakan topi dan topeng, gerakannya juga misterius, dia melirik ke kamera CCTV seolah-olah menantang.     

Wen Qiao bisa mendengar suara mobil dari rekaman video itu.     

Wen Qiao terus menonton rekaman CCTV itu dan melihat pelaku berjalan ke jalan raya, lalu ada mobil hitam melintas, plat nomornya terlihat jelas, dan pergi ke arah yang sama dengan pelaku.     

Mungkin saja dengan menemukan identitas mobil ini, dia bisa mendapatkan petunjuk.     

Dia mengirim sebuah nomor plat mobil ke Yu Shu dan memintanya untuk memeriksanya, dan Yu Shu segera menyelidikinya.     

Ruang gerak Wen Qiao masih dibatasi oleh polisi, sehingga dia belum sepenuhnya bebas untuk pergi ke mana pun, termasuk pergi ke luar negeri untuk memudahkan penyelidikan maupun panggilan polisi. Bagaimanapun, selama kasus ini belum menemukan titik terang, dia tetap menjadi tersangka utamanya.     

Di saat Yu Shu pergi untuk menyelidiki plat mobil, tidak banyak yang bisa Wen Qiao lakukan.     

Di waktu Wen Qiao menganggur ini, dia merindukan Fu Nanli. Dia mengambil ponsel dan berusaha menelepon Fu Nanli lagi, tetapi pria itu masih mematikan ponselnya.     

Kesabaran Wen Qiao mulai habis.     

Menjadi tersangka bukanlah masalah besar baginya, justru yang benar-benar membuatnya panik adalah ketika dia tidak bisa menghubungi Fu Nanli.     

Meskipun baru dua hari telah berlalu, tetapi untuk sampai ke hari yang ketiga belas, bukanlah waktu yang lama.     

Fu Nanli masih belum tahu keadaan yang sebenarnya, jika pria itu belum juga kembali dalam 13 hari, apa yang harus gadis itu lakukan?     

Dua hari kemudian, Yu Shu membawa berita, dia berhasil menemukan pria yang berpakaian sweater itu, dengan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Wen Qiao.     

Nama pria itu adalah Luo Sheng, usianya 31 tahun, pengangguran, seorang bajingan, bisa bela diri kungfu. Berdasarkan petunjuk yang didapat dari rekaman CCTV, pria yang muncul pada malam itu, adalah Luo Sheng.     

Wen Qiao mengirimkan informasi ini kepada polisi dengan tanpa mencantumkan nama pengirimnya.     

Meskipun polisi tidak tahu siapa yang memberikan petunjuk, mereka tidak mengabaikan informasi itu dan segera pergi untuk menangkap Luo Sheng.     

Luo Sheng tinggal di sebuah perumahan tua yang sangat bobrok dengan lima lantai dan tidak ada lift di dalamnya. Ketika polisi membuka pintu, mereka melihat Luo Sheng sudah meninggal gantung diri di teras.      

Polisi melihat video dari ponselnya, yang direkam sebelum kematiannya. Luo Sheng mengakui kejahatannya dan mengatakan bahwa dia pernah bekerja di keluarga Fang sebelumnya, dan keluarga Fang bersikap keras padanya, jadi dia memutuskan untuk membalas dendam kepada keluarga Fang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.