Dia Hanya Mengingatku

Pencarian Wen Qiao



Pencarian Wen Qiao

0Qin Bei berkata perlahan, "Belum, makanlah dulu, Tuan Muda."     

Tatapan Fu Nanli yang sebelumnya penuh harap, tiba-tiba redup lagi. Dia menyalakan rokok, dan berbalik badan, kesepian yang tak berujung sedang menyelimutinya, dan dia menjawab dengan dingin, "Aku tidak lapar."     

"Jika Anda terus seperti ini, Anda bisa sakit."     

Suara Fu Nanli tiba-tiba meninggi, "Apakah aku perlu mengulangi kata-kataku?"     

Qin Bei tidak berani mencari masalah. Selama Wen Qiao belum ditemukan, Tuan Mudanya bisa mati kelaparan, jadi dia meminta orang suruhannya untuk segera menemukan Wen Qiao.     

Menit demi menit berlalu, Fu Nanli semakin merasa tersiksa sehingga dia tidak tahan lagi, jadi dia meminta Pak Hu untuk mengantarnya keluar.     

Melihat Fu Nanli dengan tubuh yang kurus dan pucat, Qin Bei berniat baik untuk menghentikannya, "Tuan Muda, jika Tuan Muda belum menemukan petunjuk, apakah Tuan Muda bisa menemukan Nona Wen?"     

Fu Nanli tetap masuk ke dalam mobil dan menginstruksikan Pak Hu untuk berangkat, bahkan jika dia hanya berputar-putar tanpa tujuan di jalan, itu lebih baik daripada hanya berdiam diri di depan jendela menunggu berita.     

Wen Qiao pernah dua kali pingsan di malam hari, dan sekarang sudah pukul sebelas malam, sudah lima atau enam jam telah berlalu. Entah apakah sekarang gadis itu pingsan di daerah yang tersembunyi, dan menunggu ajal menjemputnya. Kini yang dia rasakan hanyalah jantungnya yang berdegup sangat cepat.     

Penyesalan, menyalahkan diri sendiri, rasa bersalah, semua emosi bercampur menjadi satu. Fu Nanli kesal karena dia bukan seperti superhero yang ada di film-film, dia tak punya kekuatan super untuk mengetahui keberadaan Wen Qiao saat ini.     

Mobil Fu Nanli mengelilingi kota beberapa kali hingga lampu jalan berangsur-angsur padam, dan suasana di Haicheng menjadi tenang, kecuali suasana hatinya.     

Fu Nanli tidak berhasil menemukan Wen Qiao.     

Dia sengaja bersembunyi, gadis itu pintar memilih lokasi yang sulit ditemukan oleh Fu Nanli.     

Pikiran putus asa macam apa yang saat ini dirasakan gadis itu sambil menanti ajalnya tiba?     

Fu Nanli ingin segera menemukannya, memeluknya, dan mengatakan kepadanya bahwa dia masih menginginkannya, benar-benar menginginkannya, dan juga sudah memaafkan kebohongannya. Apapun yang sudah gadis itu perbuat, dia tidak akan mempermasalahkannya, selain itu dia ingin mengatakan bahwa dia sengaja meninggalkan gadis itu hanya karena ingin memeriksa penyakitnya.     

Fu Nanli mengelilingi kota selama dua jam, mobilnya terus melaju hingga menembus ke batas antar kota, ketika dia melewati jalan berliku pegunungan di Shancheng, langit sudah mulai terang.     

Fu Nanli masih belum mendapatkan berita.     

Dia bahkan tidak berani menelepon Zhou Jin, karena Zhou Jin pasti akan memberitahunya jika ada berita. Jika Zhou Jin tidak menghubunginya, itu berarti tidak ada berita dan belum ada orang yang mengantar Wen Qiao ke rumah sakit.     

Jika dia tidak mendapatkan perawatan sepanjang malam, berapa banyak kemungkinan dia bisa selamat?     

Perasaannya diselimuti rasa bersalah dan membiarkan Pak Hu mengemudikan mobil mengelilingi kota.     

Matanya menerawang ke luar jendela, dari larut malam hingga dini hari, hampir tidak ada orang di jalan-jalan kota. Ketika fajar menyingsing, barulah beberapa petugas kebersihan turun ke jalan untuk mulai membersihkan sampah.     

Dia berpikir, Wen Qiao seharusnya masih berada di Haicheng. Fu Chuan berkata bahwa tidak ada informasi tentang perjalanannya melalui udara, kereta api atau bahkan transportasi darat.     

Jadi, kemungkinan besar gadis itu masih berada di Haicheng.     

Tetapi di mana dia?     

Hotel-hotel besar dan juga hotel kecil tidak memiliki informasi mengenai gadis itu telah check-in. Apakah jika dia benar dalam keadaan pingsan, apakah tak ada seorang pun yang menolongnya?     

Tangannya mengepal, dan ketika dia menemukan beberapa gang kecil, dia meminta Pak Hu untuk berhenti, dan dia berjalan masuk.     

Kota ini begitu besar, lebih dari 6.000 kilometer persegi, memiliki ribuan jalan, bahkan puluhan ribu jalan yang tidak diketahui.      

Dia bagaikan setetes air yang sedang berada di kota yang sangat besar ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.