Dia Hanya Mengingatku

Perasan Fu Nanli Terusik



Perasan Fu Nanli Terusik

0Fu Nanli terdiam dalam kesunyian, dia sepertinya sedang berada di dunianya sendiri, sambil mengingat kembali apa yang sudah dia lewati sebelumnya.     

Pada waktu lalu di tengah hujan turun, betapa terkejutnya Fu Nanli melihat Wen Qiao sedang duduk saat kembali bertemu dengannya.     

Mereka bertemu kembali di hari keempat belas, dan penyakit Wen Qiao harusnya kambuh di hari ketiga belas.     

Tetapi Wen Qiao saat itu duduk seperti orang normal, tanpa sedikit pun terlihat dia sedang sakit. Pada saat itu pikiran Fu Nanli sedang bercampur aduk setelah menemukan kembali gadis yang dicintainya, dan yang ingin dia lakukan adalah memeluk erat Wen Qiao tanpa merasakan sedikit pun keanehan yang terjadi.     

Sekarang ketakutan lain muncul.     

Tentu saja dia bersyukur karena Wen Qiao masih hidup.     

Tapi kenapa dia masih bisa hidup?     

Apakah mungkin tanpa perlu kehadirannya, penyakit gadis itu sudah sembuh dengan sendirinya?     

Fu Nanli semakin merasa tertekan saat memikirkan semua kemungkinan yang terjadi.     

Fu Nanli merasa dirinya semakin merana karena mengetahui kenyataan bahwa Wen Qiao masih bisa hidup tanpa perlu ada kehadirannya. Apalagi sekarang dia sudah mengetahui kebohongan gadis itu selama ini, apakah Wen Qiao masih mau berada di sampingnya?     

Saat di Zhongcheng, Wen Qiao menanyakan kepadanya, apakah dia masih berstatus kekasihnya?     

Apakah Wen Qiao menanyakan hal itu karena dia sudah tidak ingin lagi berada di sampingnya?     

Ataukah, ada kemungkinan lain yang sebenarnya tidak Fu Nanli sukai, yaitu ada pria lain yang sudah menolongnya.     

Kemungkinan besar Fu Nanli bukan satu-satunya pria yang bisa menyelamatkan nyawa gadis itu.     

Fu Nanli sudah bukanlah menjadi pria yang istimewa di hati gadis itu.     

Kemungkinan ini lebih menakutkan dibandingkan dengan apa yang dia pikirkan sebelumnya.     

Tetesan hujan yang membasahi jendela jatuh ke wajah Wen Qiao. Fu Nanli duduk di bagian samping kasur, membungkuk perlahan dan mencium bibir Wen Qiao.     

Nafas Wen Qiao terdengar terengah-engah dan bergumam, tetapi Fu Nanli enggan meninggalkan bibirnya, Fu Nanli menggigit bibirnya sampai bengkak, dan kemudian melepaskannya.     

Apa yang sudah terjadi pada Wen Qiao, membuat pria itu tidak bisa tidur nyenyak.     

Saat mengetahui bahwa dia telah meninggalkan Wen Qiao di saat gadis ini membutuhkan bantuannya, kenyataan ini sungguh menjadi pukulan keras baginya.     

Fu Nanli berjalan perlahan keluar dari kamar, dan Fu Chuan masih di apartemennya. Melihat Fu Nanli yang terlihat kusut dan lelah, Fu Chuan berkata, "Xiao Wen sudah ditemukan. Istirahatlah, kamu belum tidur selama beberapa hari ini."     

Fu Nanli mengerutkan kening sambil berkata, "Tolong selidiki siapa yang membawa Wen Qiao ke rumah itu. Rahasiakan hal ini, jika kamu sudah mendapatkan informasi itu, langsung beritahukan kepadaku, dan jangan memberitahu Wen Qiao."     

Fu Chuan bingung, alasan apa yang membuat sepupunya ingin menyelidiki hal ini, tetapi Fu Nanli enggan memberitahunya, dia pun tidak menuntut jawaban dan hanya menjawab, "Baiklah, aku akan menyelidikinya. Sekarang pergilah istirahat."     

Fu Nanli kembali masuk ke kamar Wen Qiao, dia berbaring di samping gadis itu. Pikirannya yang sedang kalut membuatnya tidak bisa tidur.     

Sedangkan kekasihnya bisa tidur dengan nyenyaknya.     

Wen Qiao seorang gadis yang kurang peka akan perasaan kekasihnya. Gadis itu sudah merasa tenang setelah menyadari dia masih hidup dan tidak perlu bersandiwara lagi.     

Dan dia bukanlah gadis yang perhitungan. Lagipula Fu Nanli sudah meminta maaf karena sudah meninggalkannya di saat dia sedang memerlukan bantuannya, selain itu Wen Qiao juga sudah meluapkan berbagai macam keresahannya, jadi dia tidak perlu mempermasalahkannya lagi.     

Satu-satunya yang belum jelas adalah bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Namun pertanyaan itu bukanlah hal yang utama sekarang.     

Di saat Wen Qiao bisa tertidur pulas, sebaliknya, pria di sampingnya masih dalam perasaan yang berkecamuk.     

Fu Nanli berbaring di sampingnya, lalu menyandarkan Wen Qiao di lengannya sambil memegang ponsel, dan memeriksa pesan teks di ponselnya untuk memastikan Fu Chuan tidak salah mengirim pesan.     

Kemudian Fu Nanli teringat tentang masalah ada seseorang yang menyumbangkan uang sejumlah dua puluh juta yuan atas nama Wen Qiao. Masalah ini semakin membuatnya tidak bisa tidur dengan nyenyak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.