Dia Hanya Mengingatku

Wen Qiao Tentu Saja Mencintaiku



Wen Qiao Tentu Saja Mencintaiku

0"Saat ini ingatan Fu Nanli memang sudah pulih, tetapi dia sudah jatuh cinta kepadamu. Dia mendapatkan kembali ingatannya, tapi dia jatuh cinta padamu, sehingga dia sudah melupakan kebohongan yang sudah kamu lakukan dan tidak mau mengingatnya lagi." Kata Zhou Jin.     

Wen Qiao tiba-tiba merasa bersalah karena sudah salah mengartikan sikap Fu Nanli.     

"Setelah kamu menghilang, dia merasa dunianya seketika runtuh, dan dia sudah mencarimu ke seluruh penjuru dunia. Dia tidak tidur selama beberapa hari, dan setiap hari dia naik mobil lalu pergi ke setiap sudut kota untuk mencarimu."     

Wen Qiao hanya terdiam, dia tidak tahu harus berbuat apa.     

"Apakah kamu tahu apa yang dia lakukan di saat dia sudah merasa putus asa?' Tanya Zhou Jin     

Wen Qiao menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu."     

"Dia menyuruh kami mencarikan seorang biksu untuk meramal dan mencari keberadaanmu. Kami mengira saat itu dia sudah mulai gila."     

Hati Wen Qiao terasa sakit mendengar penjelasan Zhou Jin.     

"Fu Nanli tanpa berpikir panjang, mengundang seorang biksu tua untuk meramal keberadaanmu. Biksu tua itu mengatakan kamu sedang berada di Zhongcheng. Selama ini Fu Nanli bukanlah orang yang suka menggunakan kekuasaannya untuk melakukan sesuatu, tetapi di hari itu, dia menggunakan jet pribadi untuk menyusulmu. Dua hari yang singkat, tetapi baginya terasa hari yang sangat panjang. jika dia sampai gagal menemukanmu, aku rasa dia bisa menjadi benar-benar gila."     

Wen Qiao duduk di sandaran tangan sofa dengan kepala tertunduk, dan terdiam membisu.     

Selama beberapa hari ini, ternyata mereka saling menyakiti perasaan satu sama lain.     

Takdir begitu kejam mempermainkan mereka.     

Pada pukul sembilan, Fu Nanli yang sudah bangun dari tidur nyenyaknya mengantar Wen Qiao kembali ke asrama sekolah, dan kemudian kembali ke apartemen lagi. Fu Chuan juga terlihat lelah. Selama Fu Nanli masih tidak tidur dengan tenang, orang-orang yang di sekelilingnya juga tidak bisa tidur dengan tenang.     

Fu Nanli berdiri di depan jendela sambil merokok, dan Fu Chuan berkata, "Pelakunya pasti bisa kita temukan. Sekarang Xiao Wen sudah dalam kondisi aman, kamu tidak perlu lagi khawatir."     

Pelipis Fu Nanli masih bengkak dan sakit, dia mengulurkan tangannya dan menekan pelipisnya, "Setelah gadis itu tahu bahwa aku sudah mengetahui kebohongannya selama ini, dia langsung ingin melarikan diri."     

Ini juga alasan mengapa dia tidak pernah memberitahu gadis itu bahwa dia sudah mengetahui kebohongannya.     

Dia tidak berani melakukannya.     

Sebenarnya Wen Qiao tidak ingin pergi, dia hanya canggung menghadapi Fu Nanli yang sudah mengetahui kebenaran yang ada. Walaupun Fu Nanli tidak peduli dengan perbuatan Wen Qiao selama ini, tetapi Wen Qiao tetap merasa bersalah. Wen Qiao membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengatasi kecanggungannya.     

"Jadi menurutmu Xiao Wen mencintaimu?"     

Fu Nanli terkejut dan menatap tajam kearah Fu Chuan.     

"Tentu saja dia mencintaiku."     

"Apakah menurutmu dia mencintaimu, atau dia benar-benar mencintaimu?"     

Fu Nanli dengan marah mematikan puntung rokok di tangannya, "Jaga mulutmu."     

Fu Nanli geram, Wen Qiao adalah miliknya, tidak ada seorang pun yang boleh menyakitinya.     

Fu Chuan tahu bahwa jika dia melanjutkan pembicaraan ini, Tuan Muda ini pasti sangat marah.     

Wen Qiao hebat, dia dapat membuat Tuan Muda takut kehilangannya. Kenapa Tuan Muda bisa mencintai gadis yang tidak pantas untuknya? Pikir Fu Chuan dalam hati.     

Setelah kelas berakhir, Wen Qiao pergi ke gedung musik tradisional bersama para anggota klubnya.      

Lu Youyou bergumam di sampingnya, "Ah…Hujan, hujan…kamu begitu menyebalkan sekali. Kaus kakiku basah semua. Kapan matahari muncul? Lama-lama aku jadi sebal."     

Chun Xiao menghiburnya, "Keringkan saja dengan menggunakan pengering rambut, aku akan membantu mengeringkannya untukmu."     

Yu Shu meletakkan kakinya di atas meja dan bertanya pada Wen Qiao, "Kemana saja kamu selama dua hari terakhir ini? Kamu juga tidak ikut kelas. Para anggota dari klub musik tradisional yang baru, juga tahu jika kamu bolos kelas."     

Dong Yao mengambil secangkir minuman panas dan meletakkannya di depan Lu Youyou, "Ini teh jeruk bali."     

Lu Youyou mengerutkan keningnya dan menatap Dong Yao.     

Wen Qiao merasa lebih menikmati kehidupannya saat ini.     

Syukurlah, aku masih hidup, pikir Wen Qiao.     

"Aku pergi ke Zhongcheng."     

Lin Xiang berkata, "Kamu diam-diam pergi ke Zhongcheng? Aku dengar Tuan Muda Fu sampai datang untuk menjemputmu."     

Wen Qiao menyentuh lehernya dan tersenyum, "Aku mendadak ingin pergi ke sana."     

Semua orang mengira Wen Qiao saat ini sedikit aneh, tetapi mereka tidak tahu apa yang aneh.     

Wen Qiao duduk di kursi dengan menyilangkan kaki, mendengarkan mereka mengobrol, mendengarkan suara hujan di luar, melihat air di kolam kecil yang tidak jauh dari posisinya sudah terisi penuh, dan beberapa burung hinggap di daun teratai.     

Wen Qiao sedang menikmati kehidupan di sekelilingnya.     

Lalu ponselnya berbunyi, dia mendapat pesan teks dari Fu Nanli, Nanti malam aku akan menjemputmu.     

Sungguh aneh. Wen Qiao masih canggung berhadapan lagi dengan Fu Nanli, walaupun pria itu sudah mengetahui kebenarannya.     

Wen Qiao masih merasa tertekan dalam dirinya.     

Wen Qiao tidak tahu apakah tekanan yang dia rasakan kali ini karena Fu Nanli telah berbohong padanya bahwa pria itu sebenarnya sudah mengetahui kebohongannya selama ini?     

Kemudian terlintas sebuah ide dalam benaknya.     

Bukankah hubungan mereka selama ini dibangun atas dasar kebohongan? Kalau begitu, mereka harus memulai semua dari awal lagi, mereka harus berlaku seperti orang yang belum pernah berkenalan dan bukan sebagai sepasang kekasih yang sudah sangat dekat. Dia akan menjadi gadis yang agresif, yang akan mengejar Fu Nanli terlebih dulu.     

Ide ini bagus juga.     

Fu Nanli belum mendapat balasan dari Wen Qiao, pria ini tidak tahu apa yang gadis itu pikirkan, lalu dia bergegas pergi ke sekolah untuk menemuinya.     

Wen Qiao dihadang oleh Fu Nanli di gedung musik tradisional. Teman-teman Wen Qiao melihat raut wajah Fu Nanli yang sedang berusaha menahan emosi, mereka segera pergi meninggalkan dua sejoli itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.