Dia Hanya Mengingatku

Bagaimana Aku Tega Menampar Fu Nanli?



Bagaimana Aku Tega Menampar Fu Nanli?

0"Kamu akan tahu sendiri nanti." Jawab Wen Qiao.     

Fu Nanli hanya bisa menunggu.     

Sebenarnya Wen Qiao sendiri juga bingung bagaimana caranya untuk memulai mengejar Fu Nanli. Satu-satunya pria yang pernah dia kejar adalah Zhuang Yan. Pada saat itu, ia bahkan memilih untuk menulis surat cinta, tapi terang-terangan ditolak oleh Zhuang Yan. Jadi, dia tidak akan menggunakan cara itu untuk mengejar Fu Nanli.     

Untuk itulah, dia berkonsultasi dengan Lu Youyou.     

Lu Youyou terkejut, "Wow, apa yang membuatmu berpikir bahwa aku pintar mengejar pria?"     

Wen Qiao mengatakan dengan serius, "Aku hanya percaya padamu."     

Wen Qiao menceritakan semuanya kepada Lu Youyou, dan Lu Youyou langsung terkejut sekaligus bahagia, dan menepuk-nepuk bahunya, "Apa yang bisa kuajarkan padamu? Toh Tuan Muda Fu sudah tahu kebohonganmu, dan dari awal dia sudah jatuh cinta padamu. Qiaoqiao, aku beritahu, kamu bisa tetap mengandalkan kecantikanmu untuk merayunya."     

"Ya, ya, kamu pintar sekali. Sekarang katakan padaku, apa yang harus kulakukan untuk mengejarnya?"     

Lu Youyou mengusap dagunya, "Aku pernah membaca kisah cinta gadis biasa dengan pria kaya di internet."     

"Pria kaya itu merendahkan si gadis, hal itu yang membuat si gadis itu menamparnya. Sejak saat itu si gadis biasa itu membuat pria kaya itu tertarik dengannya."     

Wen Qiao menggelengkan kepalanya, "Bagaimana mungkin aku tega menamparnya?"     

Lu Youyou mengejeknya, "Aw, kamu tidak tega, ya..."     

Wen Qiao menegurnya, "Jangan bercanda."     

Lu Youyou berkata serius, "Iya, iya, aku akan serius."     

Lu Youyou menjelaskan delapan belas cara, namun Wen Qiao hanya menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Jangan, jangan. Cara ini tidak ada yang cocok dengan sosoknya yang terhormat."     

Lu Youyou mendengus, "Lalu kamu ingin memakai cara seperti apa?"     

Wen Qiao mengerutkan kening, "Lupakan saja, tidak seharusnya aku bertanya kepadamu, aku akan mencari tahu sendiri."     

Setelah meninggalkan sekolah, Wen Qiao pergi ke klubnya dengan taksi.     

Ada jalan yang sepi di sekitar taman gedung perkantoran, bangunan dua lantai berwarna merah muda dan putih susu terletak di kedua sisi jalan kecil. Lantai dua penuh dengan pagar besi dengan ukiran yang berongga, dan ada bunga berwarna-warni di dalam pot. Jalanan di situ terlihat indah di tengah hujan yang berkabut.     

Wen Qiao memegang payung transparan. Ketika dia hendak berjalan ke taman itu, seseorang tiba-tiba melompat dari lantai dua, timbul percikan air di genangan kecil di tanah. Wen Qiao mundur sambil menutup badannya dengan payung, kemudian dia mengangkat payung perlahan-lahan dan dia melihat seorang pria muda berjongkok di depannya.     

Pria muda itu mengenakan sweater hoodie berwarna hitam dan mengenakan topi, celana olahraga, sepatu kets, dan tas kanvas berwarna putih bermerek Nike di punggungnya sambil memegang tali balon merah.     

Kontras yang kuat antara hitam, putih, dan merah membuat Wen Qiao lebih menatapnya.     

Pria muda itu perlahan-lahan bangkit berdiri, lalu berbalik, dan memberikan balon itu kepada seorang gadis kecil di belakangnya. Gadis kecil itu mengenakan jas hujan merah muda, dia mengambil balon itu, dan tersenyum manis, "Terima kasih, Kakak."     

Wen Qiao menutup payung, melewati pria muda itu dan melanjutkan langkahnya     

Ada suara langkah kaki tidak jauh di belakang, suara itu seperti sedang mengikutinya melewati taman sampai di luar gedung klub AF.     

Wen Qiao berbalik badan, ternyata yang mengikutinya adalah pria muda yang dia temui di jalan barusan. Wen Qiao waspada dan bertanya, "Kenapa kamu mengikutiku?"     

Dia tersenyum, "Aku datang ke klub AF untuk wawancara, apakah kamu juga?"     

Wen Qiao terkejut, ternyata dia terlalu berprasangka buruk, "Apakah kamu datang ke sini untuk wawancara?"     

"Iya."     

"Berapa usiamu?"     

"Sembilan belas tahun."     

"Apakah kamu sedang kuliah?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.