Dia Hanya Mengingatku

Memulai Percakapan



Memulai Percakapan

0Fu Nanli berpikir, usianya kini sudah dua puluh sembilan tahun, pekerjaan yang harus dia kerjakan juga masih banyak, kenapa dia masih mau meladeni permainan dari anak kecil ini?     

Dia memberi tahu Zhou Jin tentang hal itu, tetapi Zhou Jin berkata dengan serius, "Apa yang gadis itu lakukan saat ini bukan sedang bermain-main denganmu. Gadis itu mengalami salah satu jenis gangguan mental, di mana dia masih belum siap ketika kebohongannya terbongkar secara tiba-tiba."     

"Aku sudah menyembunyikan diri bahwa aku sudah mengetahui kebohongannya cukup lama. Apakah hal ini masih mengagetkan baginya?"     

"Baginya, dia kini sudah tertangkap basah. Perilakunya saat ini menunjukkan bahwa dia sedang menyalahkan dirinya sendiri karena telah membohongimu. Dia tidak ingin ada sebuah kebohongan lagi di antara kalian."     

"Aku tidak menyalahkannya, dengan jelas aku telah memberitahunya bahwa aku sudah memaafkan semua kesalahannya."     

"Kamu tidak menyalahkan dan rasa bersalah yang masih dirasakan gadis itu bukanlah dua hal yang bertentangan, karena perasaan manusia memang sangat rumit. Tidak usah khawatir, toh dia bilang akan mengejarmu dan mendapatkan cintamu, ikuti saja permainannya, sambil menunggu rasa bersalahnya ikut hilang."     

Tiga hari sebelum pernikahan Su Yun dan Ji Mingyuan yang akan diselenggarakan pada tanggal delapan Mei, Fu Nanli terbang ke Helsinki, dan Wen Qiao pergi ke bandara untuk membuat 'pertemuan yang kebetulan'. Tak disangka dia bertemu dengan sepupunya Su Ying dan kekasihnya Yao Heng yang juga berada di terminal yang sama dengannya, dan duduk tidak jauh di belakangnya.     

Su Ying melihat keberadaan Wen Qiao. Bagaimanapun, Wen Qiao terlihat yang paling mencolok saat berada di sebuah kerumunan dimanapun dia duduk. Dia mengenakan rok pendek rajutan bergaya sporty dengan jaket denim pendek di bagian luarnya dan memakai topi merah muda'. Dia terlihat muda dan menawan sehingga banyak orang mengira gadis itu seorang artis.     

Tidak jauh dari tempatnya, dia melihat para kru bersiap untuk naik ke pesawat, dan di tengah kerumunan itu terdapat Tuan Muda keluarga Fu, yang bekerja di maskapai penerbangan.     

Tidak ada seorangpun yang belum pernah mengetahui tentang Tuan Muda Fu.     

Cucu dari orang terkaya, mempunyai tubuh tinggi dan paras tampan, pewaris tahta, lulusan dari sekolah terkemuka dunia, pintar dalam sains dan teknik, dan seorang kapten yang paling berjasa di Dongchuan Airlines.     

Su Ying melihat Wen Qiao berdiri dan berjalan ke arah kru, Su Ying mendengus, "Apa yang akan dia lakukan?"     

Su Ying juga bangkit berdiri dan mengikuti Wen Qiao.     

Fu Nanli mendorong koper di tangannya dan melihat Wen Qiao berjalan ke arahnya. Saat ini awal musim panas, tetapi AC di aula bandara menyala semua. Wen Qiao memakai rok bergaya sporty dengan jaket denim, kaos kaki longgar berwarna kuning dan sepatu berwarna hitam dan putih.     

Penampilan gadis itu menarik perhatian Fu Nanli.     

Ketika Xu Shen dan para kru lainnya melihat kedatangan Wen Qiao, mereka buru-buru pergi dan meninggalkan Fu Nanli dan Wen Qiao berdua.     

Hanya Su Ying yang sendirian, dia bersandar pada tiang, diam-diam mengintip Wen Qiao dan Tuan Muda Fu.     

Meskipun Wen Qiao sudah berlatih dalam hati, tetap saja dia merasa gugup, "Apakah Anda Kapten Fu?"     

Fu Nanli memegang erat koper, tangannya menegang, sambil memikirkan ulang kata-kata Zhou Jin, jakunnya bergerak naik turun dan akhirnya memaksa dirinya untuk menjawab, "Iya."     

"Pada saat terjadi kecelakaan pesawat, kebetulan saya juga termasuk salah satu penumpang dalam pesawat itu. Terima kasih sudah menyelamatkan nyawa para penumpang pesawat saat itu."     

Betapa masuk akal topik pembicaraan yang dia pakai untuk memulai percakapan dengan Fu Nanli. Wen Qiao merasa tidak kesulitan untuk membuat adegan percintaan seperti ini.     

Su Ying melihat Fu Nanli dengan sikap dingin bertanya kepada Wen Qiao, "Ada perlu apa?"     

"Tidak... Tidak ada, saya hanya ingin bertanya, bisakah Kapten Fu memberitahu saya nomor WeChat Kapten Fu? Saya ingin mengajak Anda untuk makan malam bersama. Terima kasih sebelumnya."     

Su Ying mencibir kelakuan Wen Qiao dalam hati, Wen Qiao, kamu merayu Kapten Fu? Apakah kamu sudah tidak tahu malu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.