Dia Hanya Mengingatku

Selalu Ada Waktu Luang Untukmu



Selalu Ada Waktu Luang Untukmu

0Wen Qiao hanya bisa mengeluarkan ponsel dari sakunya, dan di depan mata Su Ying yang sedang terkejut, Wen Qiao sedang memindai kode QR dari WeChat Fu Nanli.     

"Kapan kamu mau mengundangku untuk makan malam?" Nada suara Tuan Muda Fu dipenuhi dengan kegembiraan.     

Wen Qiao menatapnya sambil tersenyum, "Kamu pasti sibuk, kan?"     

Fu Nanli mengambil ponselnya kembali, "Kapan pun kamu mau mengundangku, aku akan selalu ada waktu luang."     

Su Ying hanya bisa terdiam melihat situasi di depan matanya.     

Wen Qiao melotot ke arah Fu Nanli, dia berkata dalam hati, Hei kakak Nanli, jangan lupa, kamu tidak boleh bersikap di luar kebiasaanmu. Kemudian Fu Nanli berkata, "Aku masih ada urusan penting. Hubungi aku via WeChat kalau nanti kamu sudah menentukan tanggal untuk kita makan bersama."     

Wen Qiao baru saja kelihatan marah, jika Fu Nanli terus di sini, kemungkinan besar akan terjadi pertengkaran di antara mereka. Jadi, pria itu memilih untuk pergi, dan membiarkan gadis itu menenangkan dirinya.     

Mobil maybach hitam telah dinyalakan mesinnya, dan Wen Qiao menghembuskan napas, Baiklah, sepertinya masuk akal.     

Wen Qiao berbalik ke arah Su Ying yang masih bengong, sambil mengibaskan rambut, dia berkata, "Bukankah aku sudah memberitahumu dari awal bahwa aku pasti berhasil mengejar Fu Nanli?"     

Su Ying masih merasa sakit hati, dan menggerutu dalam hati memang tidak ada pria yang tidak terjebak oleh kecantikan perempuan.     

Namun dia tetap menolak untuk mengaku kalah dan berkata, "Dia hanya memberikan nomor WeChat, pria kaya sepertinya pasti hanya ingin mempermainkanmu saja."     

"Kamu tidak boleh menghina Fu Nanli hanya dengan asumsi. Dia bukan orang seperti itu. Jika aku mengatakan ini padanya, kamu pasti akan mendapat surat tuntutan dari pengacara keluarga Fu besok. Apakah kamu percaya?" Ujan Wen Qiao.     

Su Ying mulai ketakutan, "Kamu benar-benar tidak tahu berterima kasih. Ibuku yang memintaku secara khusus untuk memberikan ini kepada kalian, walaupun aku tidak rela memberikannya kepadamu."     

Setelah berbicara, Su Ying dengan marah melemparkan semua ceri ke tempat sampah.     

Wen Qiao menahannya dan berkata, "Kamu lupa memilah sampah. Kotak dan ceri tidak bisa dibuang dalam satu tempat sampah."     

Su Ying menjerit, "Kamu sudah gila!"     

"Selain itu, kamu sudah membuang-buang makanan, cepat keluarkan."     

Seorang petugas kebersihan datang dengan sepeda listrik tidak jauh dari tempat mereka, tetapi Su Ying tidak punya pilihan selain membungkuk untuk mengambil dua kotak ceri dari tempat sampah itu, kemudian menyerahkannya kepada petugas kebersihan dan memandang Wen Qiao. Su Ying dengan tegas berkata, "Aku lebih baik memberikannya kepada orang asing daripada memberikan kepadamu."     

Wen Qiao mengangkat bahu, kakak sepupunya sudah mahasiswa semester 6, tetapi kenapa dia berperilaku seperti ini?     

Apakah dia tadi bilang menginginkan ceri itu? Apakah dia tidak sanggup membeli ceri sendiri?      

Su Ying dengan marah menghentikan taksi dan pergi dari hadapan Wen Qiao.     

Wen Qiao, sialan! Lihat saja apakah dia benar bisa berhasil mengejar Tuan Muda Fu? Kalaupun berhasil, hubungan mereka tidak akan bertahan lama. Memangnya bisa bertahan lama? Tiga bulan? Setengah tahun? Paling lama mungkin hanya setahun.     

Wen Qiao memasukkan tangannya ke saku dan pergi ke toko buah di pintu masuk gang untuk melihat-lihat. Dia benar-benar ingin makan ceri, lalu dia membeli beberapa ceri, serta beberapa red bayberry dan juga mangga. Paman Xu dari toko buah dengan murah hati memberinya diskon 3 yuan, jadi total harga semua buah yang dia beli 60 yuan.     

Kemudian dia pulang.     

Dulu Fu Nanli memberi Wen Qiao sebuah rumah, dan pada akhirnya, gadis itu mengembalikan rumah itu kepadanya. Dia tahu bahwa Wen Qiao tidak suka menerima hadiah dengan cuma-cuma. Wen Qiao adalah gadis yang memiliki harga diri tinggi dan juga mandiri.     

Fu Nanli meminta Qin Bei untuk menghubungkan dirinya dengan Ji Mingyuan.     

Omong-omong, Tuan Ji ini dengan sepupunya, Ji Xianzheng ternyata masih kerabat jauh. Ji Mingyuan bukan orang yang bekerja dengan bergantung pada koneksi, dia akan puas jika menjalankan bisnis dengan usahanya sendiri.     

Di kafe dekat Jalan Shuying, Ji Mingyuan memandang Tuan Muda Fu di depannya dengan kikuk. Dia penasaran kenapa Tuan Muda Fu sampai ingin bertemu dengannya? Ada masalah apa?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.