Dia Hanya Mengingatku

Rasa Mangga



Rasa Mangga

0Wen Qiao mempekerjakan seorang manajer di teater, dan memintanya untuk mengirimkan undangan kepada Kakak Shan untuk mengundang grup musik Shanhai untuk masuk teater dan melakukan pertunjukan secara reguler. Setiap orang akan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya. Selain itu, jika bisnisnya berkembang, dia akan memberikan tambahan bonus.     

Kakak Shan dan para anggota di grup musiknya tidak percaya bahwa mereka diundang untuk tampil oleh teater, dan juga sebagai pemain musik tetap. Apakah ada yang mau membayar tiket untuk menonton pertunjukan orang cacat di teater hari-hari ini?     

Tapi percaya atau tidak, itulah yang terjadi.     

Grup musik Shanhai menjadi grup musik tetap pertama di teater Hua Xu Yin.     

Wen Qiao menghela nafas lega, dia merasa senang karena bisa saling membantu untuk kemajuan musik tradisional.     

Lu Youyou dan Chun Xiao membantu dalam hal promosi, didukung dengan kemampuan musik grup musik Shanhai yang juga bagus. Kalau grup musik ini memiliki kemampuan bermusik yang biasa-biasa saja, tidak peduli bagaimanapun mereka melakukan promosi, tetap akan gagal.     

Lu Youyou menghubungi beberapa media dan mengunggah video penampilan grup musik Shanhai di Internet. Selain itu keunikan dari grup musik ini menjadi kekuatan tersendiri.     

Perlahan-lahan grup musik Shanhai mulai dikenal banyak orang, dan di teater Hua Xu Yin sudah memiliki beberapa penonton tetap.     

Pemasukan dari teater ini cukup banyak.     

Di ruang makan apartemen Fu Nanli, mereka berdua duduk saling berhadapan. Di atas meja sudah tersedia daging iga sapi dengan bumbu rahasia, bola udang kubis, ikan panggang saus lemon, dan bebek, ada juga milkshake mangga yang sudah dibuat khusus untuk Wen Qiao.     

Fu Nanli tidak bisa memasak hidangan lain selain steak dan pasta, dia mengira Wen Qiao akan bosan, jadi dia rela mengundang seorang koki untuk memasak.     

Saat Wen Qiao sedang makan, gadis itu terlihat tidak bisa menahan rasa bahagianya.     

Wen Qiao senang bisa membantu grup musik Shanhai.     

"Kenapa kamu tersenyum?" Fu Nanli menggunakan sumpit untuk menghilangkan duri ikan sambil menatapnya.     

Wen Qiao menatapnya sambil tersenyum, "Aku sudah melakukan kebaikan yang membuatku puas."     

"Apa itu?"     

Wen Qiao memberitahu Fu Nanli tentang gadis kecil yang memberinya celengan dan uang dalam kotak biskuit pemberian dari grup musik Shanhai. Fu Nanli meletakkan sumpitnya dan menyentuh wajahnya.     

Qiao Er yang baik hati. Fu Nanli berkata dalam hati.     

"Apakah ada kesulitan di teater?"     

Wen Qiao berkata dengan cepat, "Tidak ada. Tolong jangan mengeluarkan uang untuk membantuku, aku bisa mengatasinya sendiri."     

Apa yang diinginkan Wen Qiao adalah agar Fu Nanli tidak sering membantunya, karena Wen Qiao percaya kepada kekuatannya sendiri untuk mengatasi masalah yang sedang dia hadapi.     

Fu Nanli tahu bahwa Wen Qiao bisa mencari uang sendiri, dan itu tidak membuatnya senang.     

Wen Qiao bisa merasakan suasana hati Fu Nanli yang sedang tidak bagus, "Apakah kamu marah?"     

"Tidak."     

"Syukurlah kalau begitu" Wen Qiao berpikir dia sudah salah menduga.     

Fu Nanli hanya bisa menahan kekecewaannya.     

Awalnya Tuan Muda Fu berharap jika Wen Qiao akan mendekatinya dan membujuknya, ternyata respon yang dia dapat di luar dugaan.     

Setelah makan malam, Wen Qiao menyendok milkshake mangga dan memakannya saat mesin pencuci piring bekerja.     

Fu Nanli menarik Wen Qiao keluar ruangan dan menahannya di dinding lalu menciumnya.     

Gelas milkshake mangga jatuh di karpet, Fu Nanli berpikir, Ciuman ini rasa mangga.     

Setelah waktu yang lama dan nafas mereka sudah berat, Fu Nanli bertanya, "Tidak bisakah kamu melihat bahwa aku sedang tidak bahagia?"     

Wen Qiao bertanya, "Kamu tadi bilang bahwa kamu baik-baik saja."     

Fu Nanli dengan sopan berkata, "Kamu percaya apa yang aku katakan?"     

Wen Qiao berpikir, Gawat, masalah semakin rumit, tamatlah riwayatku.     

Wen Qiao memeluk pinggangnya, "Ketika aku berada dalam masalah, orang pertama yang kupikirkan adalah dirimu. Pada saat aku dituduh melukai Fang Duo, aku langsung memikirkan dirimu. Kalau aku tidak mencarimu, itu artinya aku bisa menghadapinya sendiri."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.