Dia Hanya Mengingatku

Terbukti Tidak Bersalah



Terbukti Tidak Bersalah

0Raut Wajah Yao Heng langsung berubah, sikapnya segera menjadi hormat, Dosen Zhong dari Departemen Ilmu Komputer datang menghampiri mereka, dan dosen inilah yang selama ini mencari murid dengan inisial C, yang tak lain adalah Wen Qiao.     

Sebelum Wen Qiao dapat berbicara, Su Ying segera mengambil kesempatan berkata, "Dosen Zhong, dia telah menginjak saya. Saya memintanya untuk meminta maaf, tetapi dia masih bersikeras menolak."     

Jejak kaki tercetak jelas di celana jeans Su Ying, dan dia memelototi Wen Qiao setelah dia selesai berbicara.     

Wen Qiao berpikir, bagaimana bisa sepupunya membalikkan fakta seperti ini?     

Su Ying berpikir kalau dia melapor terlebih dahulu, dia akan mendapatkan simpati dari Dosen Zhong, sayangnya Dosen Zhong tidak melakukan apa yang dia inginkan, dan tersenyum pada Wen Qiao, "Kamu juga ceritakan bagaimana kronologisnya?"     

Su Ying berkata dengan gugup, "Apa lagi yang bisa dia katakan? Banyak orang yang menjadi saksi tadi dia sudah menginjakku."     

Dosen Zhong berkata dengan riang, "Bahkan di pengadilan, seorang tersangka kriminal dapat membela dirinya sendiri. Dia belum diidentifikasi sebagai tersangka, jadi tentu saja dia dapat membuktikan bahwa dia tidak bersalah."     

Wen Qiao berkata dengan singkat, "Saya tadi hendak lewat, lalu dia mengangkat kakinya untuk menghalangi jalan saya, saya secara naluriah menginjak kakinya."     

Su Ying berkata, "Dosen, lihat, dia mengakui bahwa dia menginjak saya."     

Setiap kali Wen Qiao bertemu sepupunya, selalu hadir tanda tanya yang ada di benaknya, Apakah dia tidak mengerti maksudnya?     

Wajah Dosen Zhong menjadi serius, "Apakah benar kamu meregangkan kakimu untuk menghalangi jalannya?"     

Untung dosen ini sangat adil, dia tidak bertindak spesial untuk muridnya sendiri.     

Yao Heng dengan cepat meraih Su Ying dan berbisik, "Minta maaf pada Wen Qiao, kamu seharusnya tidak menjebaknnya."     

Su Ying merasa tersudutkan, "Dia bisa saja melompat, mengapa dia menginjak kakiku? Area kakiku yang dia injak juga masih terasa sakit."     

Dosen Zhong berkata dengan serius, "Kamu yang meregangkan kakimu terlebih dahulu, dia menginjak kakimu itu adalah reflek wajar karena kamu yang hendak mencelakainya terlebih dulu. Kamu seharusnya meminta maaf kepadanya."     

Wen Qiao senang karena dosen ini benar-benar objektif dan masuk akal.     

Melihat tatapan Dosen Zhong yang dingin, Su Ying tahu bahwa dia harus berhenti berdebat dan dengan enggan berkata lagi kepada Wen Qiao, "Maafkan aku, ini salahku."      

Yao Heng berkata kepada Wen Qiao dengan sikap yang baik, "Maafkan kami, tidak seharusnya kami mencelakaimu. Tolong jangan dimasukan hati."     

Wen Qiao mengangkat alisnya sedikit. Saat dosen ini belum datang, Yao Heng bersikukuh membela kekasihnya. Sepertinya, dosen ini adalah orang yang dia segani, sehingga dia sangat menjaga sikapnya saat di depan dosen ini.     

Wen Qiao bukanlah orang yang suka perhitungan. Asal mereka meminta maaf, dia juga tidak mempermasalahkannya lagi.     

Setelah Wen Qiao berterima kasih kepada Dosen Zhong, mereka pun pergi memesan makanan.     

Wen Qiao membeli semangkuk sop bihun bebek yang isinya cukup banyak bihun dengan bebek, usus bebek, hati bebek dan tahu, serta ditaburi ketumbar dan bawang merah. Dia menambahkan sesendok minyak merah yang baunya sungguh menggugah selera.     

Mereka membawa mangkuk besar dan menemukan kursi kosong. Setelah beberapa saat, mereka melihat Dosen Zhong datang dengan membawa piring, dan mereka kebetulan duduk di sebelah Wen Qiao dan yang lainnya. Ada seorang pria paruh baya lainnya datang bersama Dosen Zhong, sepertinya dia juga seorang dosen.     

Profesor Zhong bertanya pada Wen Qiao sambil tersenyum, "Apakah kalian mahasiswa Universitas Fukai?"     

Wen Qiao menggelengkan kepalanya, "Kami semua dari Universitas Pusat Musik."     

"Oh, Universitas Pusat Musik, memang di sana adalah sekolah musik yang bagus. Bagus, bagus."     

Wen Qiao tersenyum.     

Kemudian Dosen Zhong mulai berdebat dengan Dosen Hu yang duduk di seberangnya.     

Dosen Hu, "Sepertinya sang inisial C itu juga mahasiswa Universitas Fukai."     

Wen Qiao berpikir dalam hati, mengapa namanya disebut-sebut lagi?     

Wen Qiao mendengarkan kedua dosen ini mengobrol dengan seksama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.