Dia Hanya Mengingatku

Fu Nanli Paling Ditakuti



Fu Nanli Paling Ditakuti

0Wen Qiao berdiri agak jauh dan bertanya kepada Fu Nanli dengan berbisik, "Siapa dia?"     

"Dia adalah anak dari kakak perempuan Ji Xianzheng, dia juga termasuk keponakanku."     

"Berapa usianya?"     

"Aku tidak tahu, sepertinya antara 15-17 tahun."     

Ji Xianyi menasehati putranya, "Usiamu 18 tahun, dan baru beberapa bulan saja sejak kamu mendapatkan SIM, kamu sudah beberapa kali mengalami kecelakaan."     

Fu Nanli tertegun.     

Fu Nanli malu setelah salah menyebutkan usia keponakannya.     

Shen Tian merintih kesakitan, "Bu, kepalaku masih sakit. Jangan memarahiku."     

"Kamu pantas mendapatkannya. Mulai hari ini dan seterusnya, semua mobil dan kartu kredit akan ibu sita."     

Shen Tian berbaring tak berdaya, "Kalau begitu lebih baik biarkan aku mati."     

Ji Xianyi mencubit wajahnya, "Rajinlah belajar, suatu hari nanti ibu akan membiayai kamu kuliah di Universitas Ye Ji. Kalau kamu tidak lolos dalam ujian masuk universitas, keluarga Ji tidak akan membiayaimu, carilah uang sendiri di luar sana."     

Ji Xianyi terlihat kesal, dia memutuskan untuk keluar ruangan dan mengajak Fu Nanli keluar bersama.     

Di koridor, Ji Xianyi ragu-ragu untuk berbicara, dan Fu Nanli membuka mulutnya terlebih dahulu, "Kakak, katakan saja apa yang ingin kamu katakan."     

"Aku mengkhawatirkan Shen Tian. Dia sudah terlalu dimanja oleh kakek neneknya"     

Fu Nanli setuju dengan pendapat kakak sepupunya.     

meskipun usia Shen Tian masih muda, tapi dia sering muncul di berita, dan semua berita tentangnya cenderung negatif.     

Dalam setahun ini, dia sudah berganti kekasih sebanyak empat kali, dan sudah puluhan kali mengalami kecelakaan mobil. Sikap kekanak-kanakannya ini membuat ibunya pusing.     

"Anak ini tidak kenal takut, selain padamu dan Xian Zheng. Di antara kalian berdua, yang paling dia takuti adalah kamu."     

Bagaimanapun, Ji Xianzheng adalah paman kandungnya, dia masih lebih menyayangi Shen Tian dibandingkan dengan Fu Nanli.     

Fu Nanli adalah kerabat jauh yang tidak dia kenal dengan dekat, selain itu, dari kecil Shen Tian takut dengan Fu Nanli yang berdarah dingin.     

"Kakak mau minta tolong, apakah kamu bisa membantuku mendisiplinkan anak ini?"     

Fu Nanli menjawab dengan nada ragu, "Aku tidak berpengalaman dalam mendidik anak."      

"Sebentar lagi dia akan memasuki kelas tiga SMA. Aku akan mengaturnya untuk masuk sekolah asrama, aku akan melarangnya keluar. Akhir pekan ini aku akan memintanya menginap di rumahmu, bagaimana?"     

Meskipun mereka hanya sepupu, namun sejak kepergian ayahnya, kakak sepupunya inilah yang sering merawatnya. Sekarang dia meminta bantuan kepadanya, Fu Nanli tidak bisa menolak.     

"Aku tidak bisa menjamin untuk menjadikan dia disiplin."     

Lagi pula, dia tidak memiliki pengalaman dalam mendisiplinkan remaja.     

Ji Xianyi menghela nafas lega, "Kamu berikan aturan untuknya, jam berapa dia bangun di akhir pekan, bahkan jika dia keluar, jam berapa ia harus pulang. Shen Tian tidak akan berani membantah kamu."     

Fu Nanli berkata, "Aku terkadang harus terbang ke luar negeri, jadi aku tidak selalu ada di Tiongkok."     

"Kalau begitu awasi dia dari CCTV."     

Tidak ada cara lain, Fu Nanli terpaksa bersedia membantu kakak sepupunya.     

Shen Tian mendengar bahwa di hari biasa harus tinggal di asrama, dan akhir pekan menginap di rumah pamannya, Shen Tian merasa hidupnya tersiksa.     

Shen Tian paling takut dengan pamannya yang jenius dan jarang tersenyum ini. Dari kecil, orang tuanya selalu menggunakan paman Fu Nanli sebagai ancaman untuknya setiap kali mendidiknya, sampai menimbulkan rasa trauma tersendiri dalam hatinya.     

Pada hari Shen Tian sudah boleh keluar dari rumah sakit, Fu Nanli dan Ji Xianyi datang menjemput Shen Tian.     

Awalnya, Shen Tian masih mencoba untuk menolak kenyataan bahwa dia akan pindah ke rumah pamannya, begitu dia melihat sosok Fu Nanli, dia menjadi tenang.     

Ji Xianyi berkata dengan dingin dan kejam, "Kamu akan tinggal di asrama di hari biasa, sedangkan setiap akhir pekan kamu akan tinggal di rumah pamanmu. Turuti apa yang dikatakan oleh pamanmu. Apa kamu mengerti?"     

Shen Tian memandang Fu Nanli yang berpenampilan seperti bos. Shen Tian menjawab ibunya, "Aku mengerti.".     

Shen Tian bergegas membawa bebek ke rak dan pergi ke apartemen Fu Nanli di Jalan Shuying. Ini adalah apartemen dua lantai dengan luas hampir 300 meter persegi. Di mata Shen Tian, apartemen Fu Nanli berukuran kecil, "Paman Fu, kenapa paman tinggal di apartemen yang kecil seperti ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.