Dia Hanya Mengingatku

Apakah Kali Ini Akan Bertemu Paman?



Apakah Kali Ini Akan Bertemu Paman?

0Di lantai dansa, tidak ada yang menyadari bahwa seorang pria telah pingsan.     

Fang Duo sedang duduk di kursi tinggi. Tepat ketika dia hendak meminta bartender untuk menuangkan segelas anggur, dia merasakan sakit di punggung bagian bawahnya, dan sebuah suara datang dari belakang, "Nona Besar, Anda sudah terlalu banyak minum, Ayo kita pulang."     

Suara itu asing baginya. Fang Duo berusaha keras menoleh ke sumber suara, dan ada seorang pria mengenakan topi runcing dan rambutnya menutupi setengah wajahnya. Pria itu mengatakan kepada bartender dengan senyuman yang mengerikan, "Aku bawa pergi nona besar ini."     

Suara Fang Duo serak, dia tidak bisa berbicara, dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Fang Duo dipeluk oleh pria itu dan berjalan keluar di depan banyak orang yang sedang melihat ke arah mereka.     

Semua orang tidak menaruh curiga, mereka mengira jika gadis itu sedang mabuk.     

Pub milik Yu Shu berada di seberang klub malam yang Fang Duo datangi. Wen Qiao sedang duduk di lantai dua, dia bertanya pada Yu Shu apakah armada kapalnya pernah bertemu dengan pamannya. Yu Shu mengatakan bahwa dia sudah menanyakan kepada seluruh armada kapalnya, namun tidak ada yang pernah bertemu dengan pamannya.     

Wen Qiao memegang alat pelacak yang tadi diberikan oleh Yu Shu untuk diperiksa. Yu Shu sudah memberi pesan kepada para armada kapalnya untuk diam-diam menaruh alat pelacak ke orang yang mirip dengan paman Wen Qiao.     

Wen Qiao sedang duduk di depan jendela dengan perasaan kecewa. Ketika dia mengarahkan pandangannya ke depan, dia melihat di pintu belakang klub malam yang letaknya tepat di seberang Klub Yu Shu. Di jalan kecil yang sempit dan sepi itu hanya ada sebuah mobil hitam diparkir.     

Mobil itu hanya diterangi oleh lampu jalan yang berkedip-kedip, sebelum lampu benar-benar padam, Wen Qiao terkejut melihat ada sebuah gambar yang familiar pada mobil bermerk peugeot itu.     

Gambar pentagram, itu adalah gambar yang sama dengan tato di leher pria yang sudah menyekap pamannya.     

Gambar pentagram itu tercetak di sebelah pegangan pintu mobil peugeot itu.     

Wen Qiao tidak bisa hanya duduk diam.     

Lampu jalan pada akhirnya padam, dan dalam cahaya remang Wen Qiao melihat ada seorang pria keluar dari pintu belakang klub malam sedang memeluk seorang gadis. Wen Qiao sudah memperkirakan jika dia tidak akan sempat mengejar pria itu jika turun ke lantai 1, jadi dia melompat dari lantai 1 menuju ke mobilnya.     

Mobil sudah berjalan ke gang, dengan hati-hati Wen Qiao meletakkan alat pelacak yang ia dapat dari Yu Shu ke ban mobil itu.     

Dia bergegas ke gang, bersembunyi di balik dinding, dan diam-diam melirik mobil yang berbelok ke jalan raya itu. Mereka tidak menyadari bahwa pada ban mereka sudah dipasang sebuah alat pelacak.     

Wen Qiao segera mengeluarkan ponselnya dan melihat titik merah yang berkedip di peta pada aplikasi lokasi di ponselnya.     

Dia segera menghentikan taksi, lalu berkata kepada pengemudinya, "Ikuti arahan saya."     

Dia meminta si sopir taksi menjaga jarak dari mobil pentagram itu agar mereka tidak curiga jika mereka telah diikuti, Wen Qiao tidak mau ambil resiko jika saja sampai ketahuan.     

Peta menunjukkan bahwa jaraknya satu kilometer. Wen Qiao terus menginstruksikan setir untuk berbelok ke kiri dan ke kanan, sopir itu mulai kesal, "Nona, sebenarnya Anda mau ke mana malam-malam begini? Bisakah Anda memberi saya alamat yang jelas."     

Wen Qiao tampak serius, "Belok kanan ke depan."     

Sopir itu memutar matanya ke arahnya di kaca spion, "Apakah belum sampai juga?"     

Wen Qiao mengeluarkan setumpuk uang dari ranselnya dan menyerahkannya kepada sopir taksi, "Anda cukup mengemudikan mobil ini sesuai arahan saya saja."     

Ketika sopir melihat begitu banyak uang di depan matanya, dia segera diam dan bahkan mengajak Wen Qiao mengobrol, "Nona, apakah Anda sedang membuntuti seseorang?"     

"Bapak cukup fokus mengemudi saja, jangan banyak bertanya."     

Melihat ekspresi Wen Qiao yang garang dan cukup serius, sang sopir taksi tidak berani bertanya lagi dan hanya fokus mengemudi.     

Alat pelacak menunjukkan bahwa mobil itu menuju pantai, Wen Qiao mengepalkan tangannya, apakah kali ini dia akan bertemu dengan pamannya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.