Dia Hanya Mengingatku

Kenapa Harus Selalu Aku Yang Menjadi Korban?



Kenapa Harus Selalu Aku Yang Menjadi Korban?

Wen Qiao menghibur dirinya, dia bisa menggunakan data dari rekaman CCTV itu dan memperluas jangkauan hingga dari seluruh negara untuk memperbanyak databasenya.     

Satu hal yang Wen Qiao yakini adalah pamannya masih hidup sampai detik ini.      

——     

Sudah ketiga kalinya Fang Duo mengganti detektif dengan bayaran yang lebih mahal, dia rela berulang kali berganti detektif untuk mencari petunjuk yang membuktikan bahwa Wen Qiao adalah pelaku yang sudah melukai dirinya, tapi pada ujungnya tidak mendapatkan satupun bukti, padahal dia sudah menghabiskan banyak uang demi satu tujuan ini.     

Manajemen perusahaannya, Kakak Li juga meyakinkan Fang Duo bahwa pelakunya pasti Wen Qiao.     

Fang Duo merasa satu-satunya orang yang bermusuhan dengannya hanyalah Wen Qiao. dia berpikir kalau bukan Wen Qiao, siapa lagi yang sudah mencelakainya?     

Saat jam makan siang di kantin, Fang Duo terlihat murung.     

Fang Duo memiliki banyak pengikut, kebanyakan dari mereka adalah penjilat.     

Hanya Su Yue, satu-satunya pengikut Fang Duo yang masih berakal sehat. Dia memberitahu Fang Duo, "Kudengar Wen Qiao membeli gedung teater Hua Xuyin."     

Fang Duo menjawab dengan nada malas, "Aku tahu dia punya banyak uang."     

"Aku juga mendengar juga bahwa dia menyewa band musik tradisional penyandang disabilitas untuk tampil di sana."     

Fang Duo tertegun, "Bagaimana mungkin? Apa yang sedang direncanakan oleh Wen Qiao? Ataukah itu dilakukan oleh pengikutnya agar Wen Qiao terlihat sebagai gadis yang dermawan?"     

Su Yue menggelengkan kepalanya, "Sepertinya dia melakukan itu sebagai balas budi karena ketua band penyandang disabilitas itu sudah menyumbangkan penghasilannya untuk membantu klub musik tradisional Wen Qiao."     

Fang Duo memukul meja, "Kamu membela siapa?"     

Jin Xuan mendengarnya dan berkata, "Iya, Su Yue, ada apa denganmu? Kenapa kamu membela Wen Qiao?"     

Su Yue mengerutkan kening, "Aku hanya ingin kamu lebih bisa objektif dalam menilai sesuatu. Aku rasa Wen Qiao tidak mungkin sampai sekejam itu untuk melukaimu. Kalau Wen Qiao memang bukan pelakunya, sekeras apa pun kamu berusaha mencari buktinya, usahamu hanya akan sia-sia."     

Jin Xuan menyanggah, "Su Yue, apakah Wen Qiao sudah menyuapmu? Apakah kamu ingin bergabung dengan klubnya?"     

Su Yue sedikit kesal, "Jin Xuan, jangan terus memanas-manasi, yang kamu lakukan ini bukannya membantu Fang Duo, justru akan menjerumuskannya."     

Meskipun ketua klubnya agak keras kepala dan sombong, tapi menurut Su Yue, dia bukan orang jahat. Hanya saja ada banyak penjilat di klub ini yang memperkeruh suasana. Dia tidak tahan melihat keadaan seperti ini berjalan terus-menerus.     

Jin Xuan berkata, "Siapa yang memanas-manasi? Aku tulus membantu Fang Duo. Jangan lupa saat kita ingin bergabung dengan klub musik tradisional yang lama, Wen Qiao melarang kita bergabung dengan mereka, dan Fang Duo yang membantu kita memiliki klub sendiri. Oleh karena itu, kamu jangan berkhianat."     

Fang Duo termakan omongan Jin Xuan, dengan nada marah dia berkata kepada Su Yue, "Keluar dari sinj!"     

Su Yue geram, dia menggertakan gigi, kemudian memilih meninggalkannya.     

Setelah Su Yue pergi, Fang Duo merasa sedikit menyesal. Perkataan yang diucapkan oleh Su Yue telah menyakitkan hatinya. Tetapi bukankah ada pepatah kuno yang mengatakan "Perkataan yang tidak mengenakkan telinga, biasanya itu jujur dari dalam hatinya."     

Apakah yang dikatakan Su Yue itu benar?     

Siapa lagi kalau bukan Wen Qiao?     

Karena insiden seseorang melukai tangannya sebelumnya, keluarga Fang kini menugaskan seorang pengawal untuk Fang Duo. Suasananya saat ini sedang buruk, dia memutuskan pergi ke bar yang ada di dekat sekolah untuk minum.     

Pengawalnya mengikuti kemanapun dia pergi.     

Suasana di klub malam sangat berisik, dan pengawal itu berkata dengan keras, "Nona Besar, lebih baik kita pulang saja."     

Fang Duo hanya memelototinya, "Apa maksudmu? Apakah ada orang yang akan melukaiku untuk kedua kalinya?"     

Ternyata apa yang dia katakan benar, saat dia pergi ke samping bar, tiba-tiba pengawalnya yang berjaga di belakang disuntik obat bius oleh seseorang, dan dibawa menuju ke sofa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.