Dia Hanya Mengingatku

Menjaga Kemurnian Hati Fu Nanli



Menjaga Kemurnian Hati Fu Nanli

0Fu Nanli sudah memanggil banyak dokter. Di Kamar Rawat Inap VIP, kepala dokter spesialis berdiri dengan wajah kebingungan.     

Wen Qiao sedang berbaring, seorang perawat baru saja datang untuk mengganti perban dan memberinya obat. Puluhan dokter berdiri mengelilingi tempat tidurnya, dan mereka terus memeriksa pinggangnya. Wajah Fu Nanli terlihat semakin serius.     

Pisau itu tergeletak di pinggang kanannya, perawat dengan lembut dan hati-hati melepaskan perban untuknya, darah segar menempel pada perban, daging dan kulitnya serasa ikut tertarik. Wen Qiao menahan rasa sakit yang menyiksanya sampai keringat membasahi dahinya.     

Fu Nanli mengepalkan tangannya, "Bertahanlah, sebentar lagi suster selesai melakukannya."     

Wen Qiao tersenyum dan menghiburnya, "Aku baik-baik saja, tidak terlalu sakit kok."     

Fu Nanli tahu jika Wen Qiao hanya ingin menenangkannya. Kulit dan dagingnya ikut tertarik saat perbannya dilepas, bagaimana mungkin dia tidak merasa kesakitan? Fu Nanli membenamkan kepala Wen Qiao di pelukannya agar gadis itu tidak menoleh dan melihat ke lukanya.     

Keringat Wen Qiao membasahi baju Fu Nanli. Pria itu bisa melihat dengan jelas urat yang ada di kulit putih pada tangan Wen Qiao saat gadis itu menggenggam erat tangannya.     

Kepala Dokter spesialis berdiri di depan Fu Nanli dengan tangan yang ada di belakang punggungnya dan berkata, "Tuan Fu, luka pasien tidak serius, pendarahan sudah berhasil dihentikan selama perawatan, dan tidak ada dampak serius dari pendarahan pada lukanya. Ini adalah luka biasa, selama 2 hari kami akan pantau lukanya, apabila tidak terjadi peradangan yang serius, dia sudah boleh pulang. Anda perlu mengganti balutan setiap hari agar lukanya kering, jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir."     

Fu Nanli memberi isyarat kepada para dokter untuk keluar dari kamar.     

Wen Qiao yang lukanya sudah diobati dan diganti perbannya, berbaring lagi ke posisi semula, Fu Nanli mengambil handuk untuk membantu menyeka keringat yang ada di dahinya.     

"Kenapa kamu menyelamatkan Fang Duo? Biarkan saja dia diculik."     

Wen Qiao memejamkan mata dan menahan rasa sakit, "Aku hanya tidak mau insiden dia diculik ini dituduhkan kepadaku, saat dia mengalami insiden kedua tangannya dilukai oleh seseorang, semua kesalahan dituduhkan kepadaku. Jadi, kali ini aku harus menyelamatkannya."     

"Wen Qiao..."     

Wen Qiao membuka matanya dan menjawabnya dengan lembut, "Apa?"     

"Apakah kamu tahu berapa banyak musuh di sana? Apakah kamu tahu siapa yang akan kamu hadapi? Apakah kamu tidak berpikir, dengan memberanikan dirimu menyelamatkan Fang Duo akan berhasil atau malah justru kamu juga ikut tertawan oleh mereka?"     

Wen Qiao menjawab, "Oleh karena itu aku mengirimkan titik lokasiku kepadamu. Aku bukanlah orang yang impulsif."     

"Bukankah yang kamu lakukan ini impulsif?"     

"Kurasa tidak."     

Amarah Fu Nanli memuncak, namun sedikit mereda karena teringat luka yang dialami gadis ini, jika tidak, dia sudah memberi pelajaran kepada kekasihnya ini.     

"Jangan ulangi lagi. Kalau suatu saat ada kejadian yang seperti ini lagi, kamu cukup memberitahuku atau melapor ke pihak kepolisian. Kamu tidak perlu sampai mengorbankan nyawamu demi menyelamatkan orang lain."     

Wen Qiao menunduk sambil menjawab pelan, "Baiklah."     

Wen Qiao belum menceritakan kepada Fu Nanli tentang simbol pentagram.     

Seperti apakah seorang Fu Nanli di mata Wen Qiao?     

Di mata Wen Qiao, Fu Nanli adalah seorang lulusan mahasiswa dari Universitas terkenal di dunia, seorang kapten pilot yang hebat dan berbakat di industri penerbangan, seorang Tuan Muda dari keluarga kaya raya. Karena latar belakangnya yang kaya raya dan tidak ada yang bisa menandinginya, jadi dia terlihat sebagai pria yang kuat dan berkuasa, padahal sebenarnya dia adalah seorang pria yang memiliki hati yang murni.     

Ya, dia merasa Fu Nanli adalah pria yang masih murni hatinya, karena dia belum pernah berhadapan langsung dengan perlakuan kejam seseorang.     

Wen Qiao masih belum mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya dialami oleh pamannya, tetapi dia tidak ingin melibatkan Fu Nanli, dia ingin menjaga kemurnian hati Fu Nanli.     

Apa itu kemurnian hati? Apa gunanya? Dua kata itu tidak ada dalam kamusku, Pikir Wen Qiao.     

Fu Nanli menyuapi Wen Qiao makan dan baru saja gadis itu selesai makan, ketika dia menyeka sudut mulutnya, ada ketukan di pintu, Fu Nanli sedikit mengernyit, dan melihat kedatangan Fang Duo. Fang Duo datang dengan membawa karangan bunga di pelukannya, lalu dia masuk ke kamar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.