Dia Hanya Mengingatku

Kenyataan Pahit Yang Membuatku Menangis



Kenyataan Pahit Yang Membuatku Menangis

Perasaan He Jun berkecamuk, di satu sisi dia merasa kesal, tapi di sisi lain dia juga tidak berdaya. Bagaimana pun juga He Yan adalah adiknya.     

He Jun menghela nafas dan berkata, "Apakah kamu tahu Nona Keluarga He?     

He Yan akhirnya mengangkat matanya, "He Qian?"     

Ekspresinya agak menghina, apakah kakaknya akan membandingkan dirinya dengan He Qian?     

"Apakah kamu tahu kenapa perusahaan kakak He Qian yang bernama He Cong bisa mengalami krisis subprime mortgage?"     

Jika mengingat tentang hal itu, hati He Yan ikut merasakan pedih, dia mendengar bahwa He Qian telah merencanakan hal buruk untuk Wen Qiao, He Qian telah mengatur hal dengan sedemikian rupa agar Wen Qiao pergi dari Xiao Tang Shan di tengah musim dingin yang bersalju dengan mengenakan gaun yang tipis. Setelah kejadian itu, keluarga He menderita krisis subprime mortgage. Sudah setengah tahun ini krisis perusahaannya belum pulih juga.     

"Aku yakin kamu juga sudah tahu, bahwa Wen Qiao adalah gadis yang paling dicintai Fu Nanli. Kenapa kamu masih saja mengusik kekasih Fu Nanli itu?"     

He Yan mengerutkan keningnya, "Dia tidak layak menjadi kekasih Fu Nanli."     

He Jun menanggapinya, "Bukan hakmu untuk memutuskan dia layak atau tidak, tetapi Fu Nanli!"     

He Yan berhenti berbicara.     

He Jun menarik He Yan ke ruang tamu dan mendudukan dia di sofa, He Jun berdiri di depannya, dia berkata sambil menggertakan gigi, "Kapan kamu bisa menerima kenyataan bahwa Fu Nanli tidak menyukaimu?"     

He Yan menatap kakaknya, "Dia benar-benar menyukaiku, dia telah memperlakukanku dengan sikap yang berbeda dari orang lain. Jika saja Wen Qiao tidak ada, aku pasti sudah menjadi kekasih Fu Nanli."     

He Jun dibuat pusing oleh adiknya yang satu ini.     

"He Yan, apakah kamu lupa? Ketika Nanli dan aku masih duduk di bangku SMA di Inggris, kamu pergi ke rumahnya dan ingin membantunya memasak. Apakah kamu lupa bagaimana dia memperlakukanmu?"     

Bagaimana mungkin He Yan bisa lupa?     

Dia dua tahun lebih muda dari kakaknya dan Fu Nanli. Pada awalnya, keluarganya ingin dia sekolah di China, hanya saja He Yan bersikeras ingin satu SMA bersama dengan mereka di Inggris.     

Pada saat itu, Fu Nanli kelas 3 SMA, sedangkan dirinya baru kelas 1 SMA. Dia sebenarnya seorang nona besar yang tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga, tetapi dia rela datang ke rumah Fu Nanli untuk membantu pria itu memasak dan mencuci baju. Tetapi Fu Nanli justru bersikap dingin kepada He Yan, dan memberitahunya agar tidak perlu membantunya lagi lain kali, dan keesokan harinya Fu Nanli mengganti kata sandi rumahnya.     

Dia juga tidak berani bertanya kepada kakaknya apakah Fu Nanli mau makan masakan yang sudah dia buat.     

Pada saat itu, dia berpikir jika Fu Nanli ingin lebih fokus pada studinya, selain itu mereka masih terlalu muda untuk berpacaran.     

Kemudian, ketika He Yan mengetahui bahwa Fu Nanli berpacaran dengan Wen Qiao, yang masih berstatus murid SMA, dia terkejut karena Fu Nanli mau berpacaran dengan gadis yang masih sangat muda, padahal hal itu yang dulu menjadi alasan untuk membujuk dirinya sendiri dalam memahami kenapa Fu Nanli menolaknya, dan dia menjadi sadar bukan itu alasan Fu Nanli menolaknya.     

Tapi He Yan selalu merasa bahwa Fu Nanli telah memperlakukan dirinya istimewa. Fu Nanli mau mengobrol dengannya, makan bersamanya, dan bahkan sesekali tersenyum padanya.     

Dia hanya lupa bahwa kakaknya ada di sana setiap saat.     

Mereka tidak pernah bertemu empat mata.     

Dia hanya menipu dirinya sendiri, dia hanya tidak mau mengakuinya.     

"He Yan, jangan terobsesi berlebihan. Kamu boleh menyukai seseorang, tetapi kamu tidak boleh menyakiti orang lain karena alasan mencintai Fu Nanli. Jangan menyakiti gadis itu hanya karena Fu Nanli mencintainya. Kalaupun kamu berhasil menyingkirkannya, apakah kamu bisa menggantikannya menjadi kekasih Fu Nanli? Kamu sendiri tahu bagaimana watak Fu Nanli. Kalau kamu masih terus mengusik kekasihnya, entah apapun yang akan dilakukan Nanli untuk membalasmu nanti, kakak tidak bisa membantumu."     

He Yan sedikit gemetar.     

Saat He Jun sudah berjalan ke pintu, tiba-tiba dia berbalik dan berkata kepada He Yan, "Makanan pertama dan satu-satunya yang sudah kamu masak untuknya waktu itu, dia tidak memakannya. Dia membuang masakan yang kamu buat ke tempat sampah."     

'Brak!' pintu tertutup. He Yan memejamkan matanya, air mata kesedihan mengalir deras dari kedua matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.