Dia Hanya Mengingatku

0Shen Tian tercengang seolah-olah dia sedang jatuh dari ketinggian, "Ke…kenapa?"     

"Kamu harus memberitahu ibumu dulu dan mendapatkan persetujuannya sebelum aku bisa menerimamu."     

Dia tidak ingin menimbulkan sebuah konflik dan akan mempersulit Fu Nanli.     

Shen Tian mengerutkan kening, "Apakah aku tidak berhak untuk berusaha meraih cita-citaku?"     

Wen Qiao berkata, "Kamu berhak, tetapi ini tentang masa depanmu. Untuk masalah sepenting itu aku tidak berhak menentukan dan membuat keributan antara kamu dengan keluargamu."     

Raut wajah Shen Tian sedikit serius, "Kalau begitu aku akan kembali dan memberitahu keluargaku."     

"Iya. Mintalah persetujuan dari ibumu dulu."     

Wen Chi dan yang lainnya pergi. Wen Qiao naik turun gedung untuk memeriksa tiap lantai. Saat di lantai bawah, Kakak Dong pamit ke Wen Qiao bahwa dia mau keluar menonton orang bermain kartu, sehingga yang ada di dalam klub hanya ada Wen Qiao seorang diri.     

Setelah memeriksa lantai dua, hari sudah gelap.     

Di area kawasan bisnis yang terletak di bagian selatan Nancheng, sedang dibangun gedung perkantoran Perusahaan Grup Zhonghuan. Fu Nanli mengenakan kemeja putih dan helm pelindung berwarna biru, dia berjalan keluar dari gedung yang sedang dibangun dengan dikelilingi oleh sekelompok orang.     

Perancah ditempatkan di bagian luar dinding, pekerja konstruksi sedang sibuk memindahkan beton dari mesin aduk ke ember. Kait dari bantalan baja mengait pada pegangan ember dan dengan perlahan mereka mengangkatnya.     

Saat pengawas proyek melaporkan kemajuan konstruksi kepada Fu Nanli, "Saat ini sedang mengerjakan dinding peredam panas…"     

"Tuan Muda….hati-hati..."     

Qin Bei tiba-tiba berteriak dan mendorong Fu Nanli. Sebelum sekelompok pengawas proyek bereaksi, struktur baja pada perancah tiba-tiba hancur.     

Struktur baja yang hancur menghantam bahu Qin Bei,sedangkan Fu Nanli dan Song An, pengawal lain yang berada di sebelahnya, ikut terjatuh.     

Para pengawas proyek tersadar setelah mereka melihat bahwa Tuan Muda jatuh. Seketika suasana di lokasi begitu ramai.     

"Tuan Muda."     

"Tuan Fu…"     

"Cepat panggil ambulans."     

Para pengawas proyek menyalahkan diri sendiri kenapa reaksi mereka lambat sekali, andai saja mereka berhasil menyelamatkan Tuan Muda, mereka pasti bisa mendapatkan promosi.     

Qin Bei mengerang kesakitan dan wajahnya menjadi pucat ketika Fu Nanli meraih bahunya dan berkata, "Apakah kamu baik-baik saja?"     

Qin Bei mencoba yang terbaik untuk menenangkan napasnya, "Tidak...tidak apa-apa..."     

Song An segera bangkit dan membantu tuan mudanya menjauh dari dinding luar gedung dan pergi ke ruang terbuka, pengawas proyek segera menunjukkan jarinya ke lantai enam, "Itu jatuh dari sana, ayo kita lihat di sana ada siapa."     

Karena tindakan heroik sudah direbut oleh pengawalnya. Jadi dengan memeriksa keadaan yang ada di atas, mereka berharap usaha kecil mereka ini di hargai oleh Tuan Muda.     

Qin Bei menahan rasa sakit dan bertanya kepada tuan mudanya, "Apakah Anda tidak terluka?"     

Qin Bei melihat ke bawah, tangan Tuan Muda Fu berdarah. Bagaimanapun, ini adalah lokasi konstruksi, selalu ada beberapa baja, kerikil, dan batu. Tadi dirinya mendorong Tuan Muda hingga jatuh, tentu saja Tuan Muda terluka.     

Para pengawas proyek sangat ingin mencari muka di depan Fu Nanli. Banyak dari mereka yang ingin memapah naik ke mobil.     

Fu Nanli marah, "Song An, antar aku ke rumah sakit. Hubungi Li Fang untuk bersiap-siap."     

"Baik, Tuan Muda."     

"Tuan Fu, bolehkah kami ikut mengantar Anda ke rumah sakit?"     

"Buat apa kalian ikut ke rumah sakit? Apakah kalian ingin ikut memeriksa lukaku?"     

Tuan Muda Fu masuk ke mobil dengan tatapan muram.      

Keringat membasahi dahi pengawas proyek, perasaannya gugup sambil berkata dalam hati, Tuan Muda Fu mengalami luka di lokasi proyek, apakah itu artinya aku akan kehilangan pekerjaan?