Dia Hanya Mengingatku

Wen Qiao Tidak Berbohong



Wen Qiao Tidak Berbohong

0"Ada apa denganmu? Kenapa kamu lama sekali tidak datang mengunjungiku?" Nenek Gu Xiao memulai pembicaraan dengan mengeluh.     

"Sebentar lagi aku akan ujian akhir semester. Beberapa hari ini aku sedang mempelajari ulang materi ujian dari tugas-tugas rumah. Beberapa hari lagi aku akan datang mengunjungi nenek."     

"Kenapa kamu terlihat kurus?"     

Gu Xiao berkata, "Mungkin karena aku akhir-akhir ini sering begadang untuk belajar persiapan ujian akhir semester."     

"Kenapa kamu sudah bersiap-siap untuk tidur?"     

"Sudah dari tadi aku belajar, aku merasa agak bosan, jadi malam ini aku mau tidur lebih awal."     

Sang nenek terlihat khawatir, "Kamu harus bisa mengatur waktu dengan baik antara belajar dan istirahat. Apakah kamu mengerti?"     

"Iya, nek."     

Akhirnya Gu Xiao menyudahi pembicaraan dengan neneknya, Wen Qiao menatapnya sambil tersenyum, "Kalau kamu sudah tidak ada hal yang perlu aku bantu, maka aku akan pulang dulu."     

Gu Xiao mengangguk, "Terima kasih sudah menjengukku kemari."     

Gu Xiao menunggu sampai Wen Qiao pergi, kemudian Gu Xiao berkata santai kepada perawat, "Kamu tidak harus berjaga di sini, terima kasih."     

Paman perawat terlihat senang dan berkata, "Baiklah. Kalau Anda memerlukan bantuan saya, Anda bisa menghubungi perawat untuk memanggil saya."     

"Baiklah."     

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, Gu Xiao mengangkat panggilan itu dan tatapan matanya terlihat suram.     

Ada suara ketukan di pintu, seorang wanita modis dengan rambut keriting panjang berdiri di pintu, Gu Xiao menatapnya.     

Wanita itu tersenyum: "Anda meminta saya untuk mengambil foto, dan saya sudah berhasil mengambil fotonya."     

"Kirimkan dengan komputer, dan pastikan jangan meninggalkan bukti apapun." Kata Gu Xiao dengan nada datar.     

"Saya mengerti." Wanita itu tersenyum, "Gadis itu sangat cantik, apakah Anda menyukainya?"     

Tatapan Gu Xiao tajam, "Aku hanya ingin memperalatnya, bagaimana mungkin aku menyukainya?"     

Wanita itu mengangkat alisnya dengan ekspresi lucu di wajahnya, "Oh?"     

Ekspresi Gu Xiao santai, "Tujuanku pulang ke China adalah hanya ingin mendapatkan kembali apa yang menjadi milikku. Kamu tahu sendiri bahwa aku orang yang tidak berperasaan."     

Wanita itu tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, kamu harus memegang perkataanmu, karena kecantikan seorang wanita itu bisa memabukkan, jangan sampai kamu terlena."     

"Pergilah sekarang, aku ingin istirahat."     

Dari luar jendela terdengar suara burung bulbul berkicau di tengah malam, Gu Xiao melirik orang di dalam foto itu, lalu meletakkan ponselnya.     

He, dia hanya gadis biasa, tidak ada yang spesial. Kata Gu Xiao dalam hati.     

Setelah Wen Qiao mengunjungi Gu Xiao, dia pergi ke apartemen Fu Nanli lagi. Tangan kirinya terluka dan pasti tidak nyaman untuk beraktivitas. Tentu saja dia harus membantu Fu Nanli.     

Ketika dia tiba di apartemen, di dalam ruangan terlihat sunyi. Wen Qiao menginjak tangga kayu dan naik ke atas. Di luar kamarnya ada ruang tamu kecil, terlihat Fu Nanli sedang duduk di depan meja ruang tamu yang hanya diterangi sebuah lampu meja.     

Mendengar suara pintu terbuka, Fu Nanli melihat kedatangan Wen Qiao, "Dari mana saja kamu?"     

Wen Qiao mengusap bahunya, "Aku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk salah satu anggota klub."     

Wen Qiao tidak menyadari jika Fu Nanli menghela nafas lega.     

Fu Nanli takut apabila Qiao Er akan menyembunyikan sesuatu darinya, dan takut gadis ini akan membohonginya.     

Fu Nanli menunjukan sebuah foto di ponselnya kepada Wen Qiao, "Aku tidak tahu siapa yang mengirimkan foto ini ke ponselku."     

Wen Qiao melihat fotonya, bukankah ini adalah momen ketika dia sedang membantu Gu Xiao mengenakan pakaian untuk menutupi piyama rumah sakit? Dari sudut pengambilan fotonya, foto ini diambil dari luar kamar rawat inap. Siapa yang melakukannya? dan kenapa orang itu mengirimkan kepada Fu Nanli?     

Jangan-jangan seorang wanita yang mengagumi Fu Nanli?     

Lagi pula, di Haicheng ini, bisa saja dirinya sudah menyinggung perasaan wanita yang mengagumi Fu Nanli.     

Wen Qiao mengangkat bahu dan berkata, "Dia terkena infeksi usus akut, jadi aku datang untuk menjenguknya."     

Pria itu mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangan Wen Qiao, dia menariknya sampai kekasihnya itu duduk di pangkuannya.     

Wen Qiao mengangkat alisnya sambil menatapnya, "Aku tidak berbohong, aku lebih mengutamakanmu tadi malam, dan aku hanya meluangkan waktu sebentar untuk menjenguknya hari ini. Kamu tidak marah, kan?"     

Fu Nanli mengulurkan tangannya dan mengusap wajah gadis itu dengan lembut, "Kamu terlihat sangat peduli pada anggota klubmu itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.