Dia Hanya Mengingatku

Identitas Asli SY



Identitas Asli SY

0Cuaca musim panas di Haicheng mulai terasa hangat sedikit demi sedikit. Cuaca di musim dingin sangat dingin, sebaliknya cuaca di musim panas sangat panas. Wen Qiao menyukai adanya perbedaan cuaca di kedua musim itu.     

Ujian akhir semester semakin dekat, suasana belajar di asrama menjadi lebih intens lagi.     

Wen Qiao memiliki IQ tinggi, meskipun dia belum mengujinya, dia merasa bahwa dia tidak jauh berbeda dengan Xiao Mo. Dirinya memiliki ingatan yang sangat kuat dan pada dasarnya hafalannya kuat.     

Jadi ketika Lu Youyou begadang mempelajari tentang materi liver, Wen Qiao tertidur di tempat tidurnya.     

Lu Youyou dan Chun Xiao hampir saling berpelukan dan menangis lagi, Mengapa ada kesenjangan yang begitu besar di antara mereka dengan Wen Qiao?     

Wen Qiao dan teman-temannya dijadwalkan ujian akhir semester pada tanggal 17 juni, yang pelaksanaannya lebih awal dari jenjang SMA. Setelah ujian beberapa mata kuliah, dia merasa yakin akan masuk ke peringkat pertama.     

Sejak kehidupan Wen Qiao berubah, Zhuang Yan selalu berada di peringkat kedua, namun pria itu menikmatinya.     

Xu Lu bahkan bertanya-tanya apakah Zhuang Yan sengaja membiarkan Wen Qiao berada di posisi peringkat pertama? Seketika dia merasa marah jika memikirkan kemungkinan itu.     

Pada tanggal 23 Juni, agenda liburan musim panas Wen Qiao secara resmi dia lewati. Ketika dia sampai di rumah, dia mendesak Wen Chi untuk belajar, karena 10 hari lagi kedua adiknya itu akan mengikuti ujian masuk SMA.     

Di rumah Paman Ji yang memiliki pohon rindang, dan banyak buah persik, Wen Qiao mengambil keranjang bambu, mengambil buah dan memasukan ke dalam keranjang. Dia mencuci dan meletakkannya di meja untuk dimakan anak-anak, lalu dia merebus edamame asin, dan satu pitcher jus bayberry.     

Wen Qiao berbaring santai di kursi malas, dengan topi jerami di wajahnya, sesekali melirik beberapa anak laki-laki yang sedang mengerjakan tugas sekolah dan Wen Mo yang sedang bermain Sudoku, lalu Wen Qiao memejamkan mata untuk tidur.     

Setelah Shen Tian selesai mengerjakan tugas sekolah, dia meminta adik kelasnya yang masih kelas 3 SMP itu untuk memeriksanya, menandai kesalahannya, kemudian menulis jawaban yang benar dan cara pengerjaannya. Setelah Shen Tian selesai belajar, dia berjalan ke Wen Qiao.     

Wen Qiao melepas topi jerami di wajahnya. Sinar matahari musim panas yang panas memantul berbintik-bintik di wajahnya melalui celah pepohonan. Wen Qiao sedikit menyipitkan matanya karena silau, "Apa?"     

"Bibi, aku mau memberitahumu, ibuku setuju jika aku bergabung di Klub E-Sport (bidang olahraga yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif)."     

Wen Qiao meliriknya, "Benarkah?"     

"Apakah aku terlihat sedang berbohong? Aku berdiskusi dengan ibu plus minusnya bergabung di Klub E-Sport. Ibuku orang yang memiliki pemikiran terbuka. Dia juga berpikir aku tidak akan bisa masuk ke universitas yang bagus dengan mengandalkan nilaiku, jadi dia merasa dengan bergabungnya aku di Klub E-sport nantinya akan menjadi nilai tambah untuk diterima oleh universitas yang bagus."     

Wen Qiao mengangguk, "Tidak apa-apa kalau memang keluargamu setuju, tapi setelah masuk kuliah nanti, kamu tetap harus belajar dengan baik. Kalau sampai nilaimu jelek, kamu akan aku keluarkan dari Klub."     

"Iya, iya. Aku mengerti, bibi."     

Wen Qiao terbatuk ringan, "Jangan panggil aku 'bibi' di depan keluargaku, kamu hanya boleh memanggilku 'bibi' saat di depan Fu Nanli saja."     

Lagi pula, dia dan Fu Nanli belum menikah, Wen Qiao merasa kedua adiknya dan kedua temannya, Xia Bai dan Ding Hai terlihat ingin menggodanya setiap kali mereka mendengar Shen Tian memanggilnya 'bibi'.     

"Baiklah, baiklah."     

Ketika matahari terbenam dan malam pun tiba, Paman Ji membeli obat nyamuk bakar dan meletakkannya di bawah meja, mereka semua makan malam bersama dengan meriah.     

Paman Ji sangat jago memasak, itulah kenapa tambah lagi satu anggota bernama Shen Tian yang sering datang ke rumah untuk ikut makan malam bersama.     

Setelah makan malam, satu per satu dari mereka pulang. Wen Qiao sekarang berada di atas pohon akasia, pohon yang sudah berumur beberapa tahun, dengan cabang dan daun yang lebat, dan setengahnya membentang ke luar tembok halaman. Dia duduk di batang pohon dan menggoyangkan kedua kakinya. Dari atas pohon, dia bisa melihat Kakak Kai dan neneknya sedang membawa jalan-jalan anjing mereka dengan diikat tali.     

Dia mengirim pesan kepada ketua serikat pekerja, Apakah Anda mengetahui organisasi Pentagram? Apakah ada organisasi Pentagram yang ikut pada saat pencurian lukisan beberapa waktu yang lalu?     

Belum ada balasan dari ketua serikat pekerja, selain itu gambar profil 'Bunga Matahari'-nya juga sudah dia ganti dengan background berwarna hitam.     

Wen Qiao mengirim pesan ke SY, Apakah Anda online? Ada hal penting yang ingin kutanyakan kepadamu.     

Tak lama kemudian, Wen Qiao melihat Xiao Mo, berjalan keluar rumah, melintasi halaman, keluar dari pintu rumah, dan berhenti di gang yang sepi, tampaknya adiknya tidak menyadari bahwa kakaknya sedang duduk di batang pohon. Wen Qiao terus memperhatikan Xiao Mo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.