Dia Hanya Mengingatku

Apakah Kamu Sengaja Mengalah?



Apakah Kamu Sengaja Mengalah?

0Wen Qiao menganggap Zhuang Yan dan Xu Lu bukan tandingannya, tetapi dia juga tidak merasa bahwa dirinya hebat.     

Lu Youyou berkata, "Aku rasa saat ini Xu Lu pasti sangat kesal. Tidak peduli seberapa keras dia mencoba, dia tidak dapat melampauimu. Dia pasti tidak senang melihat dirinya berada di posisi peringkat ketiga. Apa kamu percaya?"     

Tentu saja Wen Qiao mempercayainya. Dia lebih mengenal sifat Xu Lu dibandingkan dengan Lu Youyou.     

Akhir-akhir ini Xu Lu tidak terlihat akan berbuat yang aneh-aneh terhadap dirinya. Gadis itu fokus belajar dan mengerjakan tugas sekolahnya. Selain itu, Xu Lu berkeinginan untuk berkompetisi dengan Wen Qiao untuk mendapatkan penghargaan Authority di Industri Musik.     

Kita lihat saja, siapa yang berhasil mendapatkannya?     

Wen Qiao yakin dia bisa mengalahkan Xu Lu.      

Di Rumah Keluarga Wen, Xu Lu di kamar sedang melihat pengumuman nilai ujian dan daftar nama siswa yang masuk dalam peringkat di situs web. Raut wajahnya muram saat melihat nama yang berada di urutan yang paling atas.     

Nilainya dua puluh enam poin lebih sedikit dari Wen Qiao. Dia sudah belajar dengan sangat keras, kenapa nilainya masih saja kalah jauh dengan Wen Qiao? Hal ini membuatnya merasa tidak senang.     

Lalu bagaimana dengan Zhuang Yan?     

Zhuang Yan hanya kalah tujuh poin dari Wen Qiao. Apakah Zhuang Yan sengaja mengalah? Hanya agar Wen Qiao bisa mendapatkan beasiswa untuk peringkat pertama?     

Terlepas dari apakah Zhuang Yan melakukannya dengan sengaja atau tidak, Xu Lu tetap tidak senang.     

Jika Zhuang Yan melakukannya dengan sengaja, itu berarti Zhuang Yan masih mencintai Wen Qiao sampai dia tidak bisa berpikir dengan rasional.     

Jika Zhuang Yan tidak sengaja mengalah, itu artinya Wen Qiao benar-benar orang yang genius, dan tidak ada yang bisa menandinginya.     

Kenapa ini bisa terjadi?     

Kenapa dia bisa memiliki lawan yang sangat kuat seperti Wen Qiao di dalam hidupnya?     

Dia membenci Wen Qiao karena dia pelan-pelan merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya.     

Xu Lu langsung menemui Zhuang Yan untuk memastikan keraguan yang ada di dalam hatinya. Zhuang Yan tiba-tiba menjadi marah, "Siapa yang kamu hina? Apakah kamu menghinaku atau Wen Qiao?"     

Setiap kali dia berhadapan dengan masalah yang berhubungan dengan Zhuang Yan, dia selalu berbuat sesuatu tanpa berpikir panjang. Saat melihat raut wajah Zhuang Yan yang marah, dia baru sadar bahwa dia sudah lepas kendali lagi.     

Xu Lu selalu salah mengambil langkah.     

Dan sumber kesalahan itu disebabkan oleh Wen Qiao, Xu Lu sudah tidak bisa mengubah citra jeleknya di mata Zhuang Yan.     

"Aku tidak pernah sengaja mengalah dengan Wen Qiao. Wen Qiao bisa menduduki peringkat pertama karena kemampuannya sendiri. Kamu selalu berpikiran buruk tentang orang lain."     

Xu Lu meneteskan air mata, "Apakah kamu harus mengatakan kata-kata yang kejam seperti ini? Dulu kamu selalu menjadi peringkat pertama, tetapi sekarang kamu kalah dari Wen Qiao dengan selisih beberapa poin saja. Siapa pun juga akan berpikiran yang sama denganku."     

Zhuang Yan menggertakkan giginya dan berkata, "Apakah kamu pikir Wen Qiao tidak mampu melakukannya? Aku katakan padamu, Wen Qiao berhasil mendapatkan peringkat pertama dan beasiswa itu dengan kemampuannya sendiri. Daripada kamu berpikir buruk tentang orang lain, lebih baik kamu belajar dan berlatih piano dengan sungguh-sungguh, agar kamu bisa meyakinkan orang lain bahwa kamu bisa."     

Setelah berbicara, Zhuang Yan masuk ke mobil dengan perasaan kesal.     

Xu Lu melihat mobil Zhuang Yan pergi menjauh dengan berurai air mata kekecewaan.     

---     

Keesokan harinya di sekolah, Wen Qiao dan teman-temannya mengikuti ujian mata kuliah terakhir.     

Ujian berjalan dengan lancar sampai ujian selesai, Wen Qiao berencana kembali ke asrama untuk mengemasi barang-barang bawaannya. Liburan musim panas telah dimulai.     

Tiba-tiba turun hujan, banyak siswa yang berlarian menuju ke asrama. Saat Wen Qiao baru saja naik dua anak tangga, ada orang yang menabraknya dari belakang, orang itu juga menggerutu kepada Wen Qiao, "Kenapa kamu menghalangi jalan?"     

Wen Qiao melihat ke belakang, "Apa?"     

"Kenapa kamu menghalangi jalanku?"     

Wen Qiao berkata, "Sepertinya kamu yang menabrakku lebih dulu."     

Orang yang menabrak Wen Qiao adalah Dai Yi, siswa paling cantik di jurusan akting, dia juga adalah gadis yang diperalat oleh Fu Jiang.     

Dai Yi memelototi Wen Qiao, "Ternyata kamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.