Dia Hanya Mengingatku

Adik Yang Sombong



Adik Yang Sombong

0Apakah Wen Chi keluar terakhir karena dia tidak bisa mengerjakan ujian? Tetapi ujian hari ini adalah mata pelajaran fisika yang merupakan mata pelajaran yang paling dia kuasai. Kalau nilai ujian fisika ini jelek, maka akan mempengaruhi total nilai keseluruhan.     

Wen Chi menepuk kepala Xia Bai yang ada di sebelahnya, "Ini semua gara-gara dia. Aku lihat dia mengerjakan ujian dengan gugup. Jadi aku menunggu di ruang ujian sampai dia selesai, baru setelah itu kami berdua keluar bersama."     

Xia Bai tertawa, "Kakak Chi adalah obat penenangku. Berkat kakak Chi, sepertinya aku bisa mendapatkan nilai tambahan 10 poin."     

Wen Chi menjepit kepala Xia Bai di lengannya sambil memukulinya, "Kerjamu lambat, kerjamu lambat sekali."     

Wen Qiao menebak, Wen Chi dan Wen Mo bisa masuk ke SMA 9, sedangkan Xia Bai dan Ding Hai mungkin dapat diterima di SMA 2 di sebelah SMA 9.     

SMA 9 adalah salah satu dari empat SMA ternama Haicheng, selain SMA 9, masih ada 3 SMA lainnya, yaitu SMA 1, SMA Haicheng dan SMA Song Qing Ling. Keempat SMA itu mendapat julukan 'Empat Dewa Besar Haicheng'.     

Wen Chi awalnya ingin pulang dan makan semangka besar terlebih dahulu sampai puas, sayangnya kakaknya sudah menyeretnya pergi ke klub.     

"Karena ujian masuk SMA telah selesai, saatnya untuk mulai pelatihan. Pada bulan Oktober nanti akan ada kompetisi musim gugur."     

Wen Chi masih tercengang, "Apakah aku tidak boleh istirahat dulu selama 2 hari?"     

"Apa yang kamu pikirkan? Kita mulai berlatih saja. Selama liburan musim panas ini, kamu akan makan dan tinggal di sini, dan berlatih setidaknya selama 12 jam sehari."     

Wen Chi, Gu Xiao, Shen Tian, ​​​​Yu Zhan, adalah pemain reguler yang akan bergabung dalam pelatihan intensif bersama, sementara Xia Bai dan Ding Hai yang meskipun menjadi pemain cadangan, tapi bukan alasan untuk tidak berlatih.     

Wen Mo di waktu senggang juga ikut melihat mereka bermain. Tuan Muda Shen dengan bangga berkata, "Adik, nilai pelajaranmu bagus, tapi kamu pasti tidak bisa mengoperasikan komputer kan."     

Ayo katakan sesuatu untuk membela diri. Kata Wen Qiao dalam hati.     

Wen Mo sekarang sudah mau berkomunikasi dengan orang lain. dia menyentuh lehernya dan berkata, "Aku bisa sedikit."     

Shen Tian meliriknya, "Adik sombong sekali."     

Wen Qiao menepuk kepalanya, "Fokus ke permainan. Buat apa kamu banyak bicara?"     

Wen Chi berkata dari samping, "Adikku bisa memainkan game minesweeping dan solitaire. Jangan mengejeknya, setidaknya nilai pelajarannya sempurna."     

Wen Qiao berpikir, terserah kalian mau bilang apa deh.     

Wen Qiao menuangkan segelas jus bayberry untuk masing-masing dari mereka, dan mengusap kepala Wen Mo, "Apakah kamu ingin menonton mereka bermain game di sini?"     

"Iya."     

"Kalau begitu kakak keluar dulu. Setelah urusan kakak selesai, kakak datang menjemputmu."     

"Baiklah."     

Wen Qiao menulis beberapa lagu dan berencana untuk mendiskusikannya dengan Kakak Hao. Dua di antaranya untuk dinyanyikan Shang Fan. Selain itu, Kakak Hao juga memiliki seorang penyanyi wanita yang sangat cakap. Wen Qiao juga menulis satu lagu yang disesuaikan untuk penyanyi wanita itu.     

Ketika dia tiba di perusahaan Song Hao, Kakak Hao bergegas untuk menemuinya secara langsung.     

Wen Qiao mengenakan topi, T-shirt, jeans, dan sepatu kets, terlihat sangat kasual, tetapi kakak Hao membawanya ke sebuah mobil.     

"Apakah kita tidak pergi ke kantormu?"     

"Shang Fan sedang merekam lagu di studio rekaman terdekat, ayo kita lihat dia."     

Wen Qiao mengangkat bahu, "Mengapa kamu tidak merekam di studio rekamanmu sendiri?"     

"Peralatan di sana paling bagus negara ini, dan studio rekaman paling terkenal di China. Kami memiliki pembagian kerja yang jelas. Banyak penyanyi top yang merekam lagu di sana."     

Wen Qiao dan Kakak Hao pergi ke studio rekaman itu. Di sisi jalan yang sepi, ada sebuah bangunan dengan desain yang menarik, dinding putih gading diterangi dengan warna-warna terang dan areanya luas dengan jendela-jendela yang besar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.