Dia Hanya Mengingatku

Kamu Berkelahi, Masih Berharap Aku Memujimu?



Kamu Berkelahi, Masih Berharap Aku Memujimu?

0Wen Qiao mengeluarkan sebungkus tisu, lalu dia mengeluarkan selembar tisu dan membantu Fu Nanli menyeka air yang membasahi pundak pria itu. Wen Qiao mengira jika Fu Nanli sepertinya berjalan terlalu cepat, meskipun Song An sedang memayunginya, pria ini masih basah kuyup.     

"Kudengar kalian dipukuli?" Tanya Fu Nanli.     

Paman Luo Ying tersedak, di dalam hatinya, dia tahu pria yang dingin dan berkuasa ini adalah Tuan Muda dari keluarga Fu.     

Wen Qiao mengangguk, "Mereka memfitnah Wen Chi telah berbuat curang saat bermain game. Mereka juga masih berani main tangan."     

Wajah Fu Nanli memucat, dan dia mengusap kepalanya. "Baiklah, aku akan menyerahkan masalah ini kepada tim pengacaraku untuk mengambil tindakan hukum."     

Paman Luo Ying tadi mengatakan dengan percaya diri bahwa dia akan menuntut mereka, sekarang nyalinya menjadi ciut.     

Tidak hanya Pengacara He, semua pengacara dalam tim hukum keluarga Fu menganggap masalah ini adalah sebuah masalah kecil.     

Paman Luo Ying buru-buru berkata, "Pengacara He, ini hanya perkelahian anak kecil. Tidak perlu sampai dibawa ke pengadilan. Bagaimana kalau kita selesaikan masalah ini secara kekeluargaan saja?"     

Semua anggota klub CG tercengang. Pantas saja anggota Klub AF sangat liar, ternyata mereka memiliki orang yang sangat berkuasa di belakang mereka.     

Luo Ying menahan amarah yang ada di dalam hatinya, dia tidak mau membuat masalah.     

Pengacara He tersenyum, "Kasus ini bukan masalah sepele, mari kita selesaikan masalah ini sesuai aturan hukum."     

Paman Luo Ying tertegun sejenak, keponakannya kali ini benar-benar sedang dalam masalah.     

Fu Nanli menandatangani surat jaminan sambil memegang tangan Wen Qiao, dan berjalan keluar. Manajer Klub CG dan paman Luo Ying juga membawa para anggota klub keluar dari kantor polisi.     

Luo Ying terlihat sangat arogan, karena dia memiliki banyak penggemar. Dia menatap tajam ke arah Wen Chi, "Tunggu saja, aku akan mengalahkanmu di kompetisi nanti!"     

Wen Chi menjawab dingin, "Kita lihat saja nanti."     

Tiba-tiba sang paman menampar Luo Ying sampai dia tertegun, "Paman, kamu ..."     

"Kamu masih saja tidak jera setelah berbuat kesalahan. Sekali lagi kamu berbuat kurang ajar, tidak akan ada yang bisa menolongmu!"     

Paman dari Luo Ying yang bernama Jiang Rui itu menengadahkan kepalanya, dia melihat bahwa Tuan Muda Fu masuk ke mobil sambil menatap mereka dengan tatapan yang tajam dan dingin. Mobil hitam Fu Nanli pelan-pelan beranjak pergi di tengah hujan kabut yang disinari lampu-lampu jalan.     

Luo Ying menatap pamannya dengan sedih, "Anak itu sudah mengalahkanku sekali dengan berbuat curang, kenapa aku harus menahan hinaan ini?"     

Selalu seperti ini, ketika seseorang berbohong, dia akan berusaha membela dirinya sendiri.     

Luo Ying masih percaya bahwa Wen Chi menang karena telah berbuat curang.     

Jiang Rui menamparnya lagi, "Apakah kamu sadar dengan yang tadi kamu perbuat? Apakah kamu tidak tahu siapa yang baru saja datang?"     

Luo Ying hanya diam saja.     

Jiang Rui berkata lagi, "Dia adalah Tuan Muda dari keluarga Fu, namanya Fu Nanli."     

Luo Ying adalah pemain yang terkenal di usia muda. Seseorang yang terkenal di usia muda, tidak memiliki kemampuan pengendalian diri yang kuat, dan akan mudah gegabah dalam berbuat tanpa memikirkan setiap konsekuensinya.     

"Lalu apa masalahnya? Memangnya mentang-mentang dia punya uang, dia bisa berbuat sesuka hatinya?"     

Jiang Rui menggertakkan giginya, "Kalau kamu tidak segera mengubah sifat jelekmu ini, cepat atau lambat kamu akan terlibat dalam masalah lagi. Hanya satu pesanku untukmu, jangan pernah membuat masalah dengan Keluarga Fu. Apa kamu mengerti?"     

Setelah memberi pelajaran kepada keponakannya, Jiang Rui langsung pergi. Untung saja ini hanya perkelahian anak, jadi dia hanya membayar uang ganti rugi.     

Untung saja penyelesaian dari masalah ini adalah dengan membayar ganti rugi saja.     

Di dalam mobil, Fu Nanli menyalakan lampu mobil, lampu itu membuat Wen Qiao menyipitkan matanya. Jari kasar pria itu memegang dagu gadis itu dan memeriksanya dari ke kiri dan ke kanan. Tidak ada cedera.     

"Lagi-lagi kamu berkelahi." Pria itu menghela nafas pelan.     

Wen Qiao menjawab, "Jarang terjadi kok."     

"Kamu masih berharap aku memujimu?".     

Wen Qiao melambaikan tangannya, "Tidak, ini semua gara-gara mereka yang berbuat keterlaluan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.