Dia Hanya Mengingatku

Pemeriksaan



Pemeriksaan

0Song An membuka pintu sambil memegangi payung untuk Fu Nanli yang masuk ke mobil bersama Wen Qiao dengan kondisi basah kuyup, mobil perlahan meninggalkan wilayah perkantoran. Gu Xiao membalikkan badan, mobil melaju dari belakangnya, dia mengangkat kepalanya dan melirik mobil itu, Gu Xiao memasukan tangan ke dalam saku celana dengan posisi mengepal.     

Di dalam mobil, Fu Nanli memeluk gadis itu di lengannya dan mengulurkan tangannya untuk mencubitnya, "Wen Qiao...bangun…bangun ..."     

Bukankah ini masih kurang dari tiga belas hari? Kenapa dia tiba-tiba pingsan?     

Song An menyerahkan tisu, Fu Nanli buru-buru mengambil tisu dari Song An dan membantu menyeka wajah dan kepala Wen Qiao. Tubuh gadis ini basah kuyup, bagaimana mungkin dia bisa membantu mengeringkan?     

Wajah Wen Qiao membiru, mungkin karena dia terlalu lama berada di bawah hujan lebat. Fu Nanli terkejut karena sekujur tubuh gadis ini sangat dingin.     

Fu Nanli memeluk Wen Qiao sambil terus menggosok lengan gadis itu, dia berharap bisa membantunya pulih.     

Biasanya, gadis ini akan siuman saat diriku berada di dekatnya. Tetapi kenapa sekarang dia masih belum siuman?     

"Hubungi Zhou Jin dan minta dia segera pergi ke rumah sakitku."     

"Baik, Tuan Muda."     

Fu Nanli terus menepuk wajah Wen Qiao, "Qiao Er, bisakah kamu mendengarku? Jangan tidur, jangan tidur, sekarang bukan waktunya untuk tidur."     

Sekitar dua puluh menit, ketika masih agak jauh dari rumah sakit, Wen Qiao tiba-tiba membuka matanya dan meraih tangan Fu Nanli. Mata Fu Nanli dipenuhi dengan kekhawatiran dan sangat tertekan. Wen Qiao merasa seperti tercekik, dia menggenggam tangan Fu Nanli.     

"Kak Nanli." Suaranya serak, lemas, wajahnya masih pucat, dan jari-jari tangannya gemetar.     

Hati Fu Nanli hancur melihat kondisi kekasihnya yang sedang sangat lemah ini.     

"Aku di sini, aku di sini, sebentar lagi kita akan sampai ke rumah sakit. Kamu akan baik-baik saja, kamu akan baik-baik saja."     

Wen Qiao seperti orang tenggelam yang berpegangan pada kayu apung, dia memegang erat-erat tangan Fu Nanli, dia khawatir jika melepaskannya, maka satu-satunya harapan hidupnya akan hilang.     

Mobil akhirnya berhenti di depan pintu masuk rumah sakit. Song An turun dari mobil terlebih dahulu dan memegang payung untuk tuan mudanya. Li Fang dan Zhou Jin sudah menunggu di depan pintu. Fu Nanli turun dari mobil dengan menggendong seorang gadis. Dia melirik Zhou Jin. Zhou Jin menangkap maksud sinyal dari Fu Nanli. Saat penyakit Xiao Wen kambuh ini, adalah saat yang tepat untuk melakukan pemeriksaan.     

Wen Qiao dibawa ke ruang CT scan. Fu Nanli berdiri di depan pintu dengan perasaan cemas karena menunggu.     

Setengah jam kemudian, Wen Qiao dibawa keluar mengenakan piyama rumah sakit. Sekarang kondisinya sudah membaik, tidak lagi merasakan sakit kepala yang hebat seperti tadi.     

Fu Nanli melangkah maju, memegang tangannya, dan menatap Zhou Jin, "Bagaimana kondisinya?"     

"Antar dia ke kamar pasien dulu, dia terlalu lama kehujanan, jadi dia masuk angin dan juga demam. Kondisinya masih harus selalu dipantau."     

Fu Nanli mengantar Wen Qiao dari ruang gawat darurat ke kamar pasien.     

Fu Nanli menggendong Wen Qiao yang kondisinya masih lemah.     

Sesampainya di kamar pasien, Fu Nanli melakukan semuanya sendiri, meletakkan Wen Qiao ke atas tempat tidur, mengambil pengering rambut untuk membantunya mengeringkan rambut, dan menuangkan secangkir air panas untuknya.     

Sekarang masih pertengahan musim panas, tetapi Wen Qiao selalu merasa tubuhnya sedikit gemetar, mungkin karena dirinya terlalu lama kehujanan.     

Fu Nanli duduk disampingnya dan berbisik, "Apakah masih dingin? Atau kamu mau mandi air panas?"     

Wen Qiao merasa fasilitas kamar pasien VIP di rumah sakit swasta ini bagus, dia bahkan bisa mandi dengan air panas. Wen Qiao menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu, aku masih ingin mendengar penjelasan dari Dokter Zhou mengenai kondisiku."     

Zhou Jin memandang Fu Nanli dengan sedikit serba salah, haruskah dokter memberitahu kondisi pasien di depan pasien langsung?     

Fu Nanli mempertimbangkan sesuatu di dalam hatinya sejenak, kemudian dia mengangguk, "Katakan saja bagaimana kondisinya."     

Zhou Jin berkata dengan ragu-ragu, "Lebih baik kita berdua berbicara tentang kondisinya di ruangan kerjaku."     

Wen Qiao merasa ada yang tidak beres, dia memegang erat selimut sambil berkata, "Tidak bisakah dokter mengatakannya di depanku sekarang?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.