Dia Hanya Mengingatku

Pria Yang Disiplin



Pria Yang Disiplin

0Fu Cheng dan Fu Jiang adalah dua sepupu yang sama-sama mengincar harta kekayaan keluarga Fu, tetapi mereka mendapat perlakuan yang berbeda, bukan karena Fu Cheng sudah mengikuti Fu Nanli dari kecil.     

Meskipun Fu Nanli dikenal kejam dan tidak berperasaan, sebenarnya dia adalah pria penyayang.     

——     

Wen Qiao tinggal di apartemen Fu Nanli selama seminggu. Selama menginap disana, Wen Qiao baru melihat bahwa Fu Nanli benar-benar adalah orang dengan disiplin diri yang ekstrim. Dia bangun pukul 6:30 setiap pagi. Ada kolam renang di lantai dua, dia akan berenang selama 30 menit, kemudian lanjut bekerja di ruang baca minimal selama sepuluh jam. Malam harinya, dia akan berolahraga di gym, sementara Wen Qiao makan semua jenis makanan ringan yang sudah pria itu siapkan.     

Keringat membasahi T-shirt Fu Nanli, otot pada perutnya menjadi tembus pandang di balik bajunya yang basah, membayangi pikiran Wen Qiao hingga dirinya mencubit perutnya sendiri. Perbedaan perut mereka jauh sekali.     

Dia tidak bisa berdiam diri saja. Keesokan paginya, ketika Fu Nanli sedang berenang, dia juga ikut melompat ke dalam kolam dan berenang. Wen Qiao melihat tatapan tidak suka Fu Nanli saat melihatnya ikut berenang.     

Setelah berenang selama 20 menit dan duduk di tepi kolam untuk beristirahat sambil menunduk ke bawah, Wen Qiao melihat bayangannya sendiri, hmm…sepertinya lekuk tubuhku lumayan membentuk.     

Tuan Muda Fu memanjat tepi kolam dan menapakkan kakinya sambil berkata, "Kamu jangan bermain-main dengan pria di pagi hari, lain kali jangan kamu ulangi lagi."     

Handuk dilemparkan ke kepala Wen Qiao, lalu pria itu masuk ke kamar mandi.     

Wen Qiao membungkus tubuhnya dengan handuk Fu Nanli.     

Hari ketujuh di mana Wen Qiao harus pulang akhirnya tiba. Saat mereka duduk di depan meja makan, Wen Qiao berkata, "Sebentar lagi aku akan pulang ke rumah, sudah dua hari ini ibuku selalu menanyakan kapan pulang ke rumah, ibuku takut aku merepotkan Lu Youyou dan keluarganya kalau terlalu lama tinggal di sana.     

Fu Nanli menjawab dengan santai, "Apakah ada yang membuatmu tidak nyaman?"     

Wen Qiao menggelengkan kepalanya, "Tidak."     

"Baiklah, aku akan mengantarmu pulang."     

Setelah sarapan, Fu Nanli mengantar Wen Qiao pulang, sudah sampai di gang, Wen Qiao turun dari mobil, dan kebetulan dia melihat tukang pos mengendarai sepeda listrik lewat. Tukang Pos itu berkata dengan gembira, "Qiaoqiao, ada dua surat untukmu, kelihatannya sertifikat pernyataan penerimaan siswa baru untuk kedua adikmu."     

Wen Qiao mengambil kedua amplop yang terdapat stempel SMA 9. Dia memegang tangan Fu Nanli dan berlari cepat masuk ke sepanjang gang.     

Sinar matahari pertengahan musim panas membentuk bayangan bunga-bunga di dinding, melihat kekasihnya terlihat sangat bahagia, tanpa sadar kegembiraan ini menyebar kepada Fu Nanli, kini senyuman lebar juga menghiasi wajah Fu Nanli.     

Wen Qiao berlari sepanjang jalan kembali ke rumahnya. Wen Chi yang jarang-jarang bisa libur, sedang menikmati waktu santainya dengan berbaring di kursi bambu, latihan yang harus dia lakukan setiap hari membuat tubuhnya semakin kurus.     

Wen Qiao melemparkan amplop itu ke atas meja kayu, dan Wen Chi terkejut setengah mati sambil menatap kakaknya, "Apa yang terjadi? Mengganggu jam tidurku saja."     

"Lihatlah, sertifikat yang menyatakan kamu diterima di SMA 9 baru saja datang."     

Wen Chi tiba-tiba menjadi bersemangat, dan langsung melompat kegirangan ketika dia melihat tulisan 'SMA 9', "Wen Qiao, apa kubilang, aku bisa kan masuk ke SMA 9?"     

Wen Mo sedang mengeluarkan semangka besar dari air dingin dan datang menghampiri mereka, "Kakak, makan semangka."     

Wen Qiao mengusap kepalanya, "Nanti Wen Chi bisa berada di SMA yang sama denganmu, kakak bisa tenang."     

Temperamen dari Wen Mo terlalu mudah untuk diganggu, dengan adanya Wen Chi, setidaknya dia bisa melindungi Wen Mo.     

Wen Mo mengambil pisau, memotong beberapa potong semangka, dan menyerahkan satu potong kepada Fu Nanli, "Kakak…Kakak Ipar, makan semangka."     

Fu Nanli tersenyum, "Terima kasih."     

Su Yun dan Ji Mingyuan bergegas kembali, Su Yun tidak punya waktu untuk melepas celemek toko kecilnya, dan bergegas ke halaman, "Ibu dengar dari tukang pos bahwa sertifikat pernyataan diterima SMA 9 sudah kalian terima, ya?"     

Wen Qiao menjawab, "Iya, mereka berdua diterima di SMA 9."     

Mata Su Yun langsung memerah, dia mengambil dua sertifikat itu dengan tangan gemetar, dan berkata sambil menyeka sudut kedua matanya, "Setelah apa yang terjadi selama setahun ini, bagaimana bisa aku mempercayai ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.